Aku cukup lelah

47 2 0
                                    


Dila terus berlari menuju gudang kecil A. Tidak memikirkan rasa khawatir yang muncul di benak teman temannya.

Dila menggedor kuat pintu gudang kecil tersebut dengan tubuh nya yang penuh luka akibat Thomas.

Dila tersenyum senang dan bangga melihat pintu di depan nya terbuka lebar. Ia melihat mesin waktu itu, persis seperti yang dahulu, saat ia menjadi Shella.

Dila mengambil sebuah batu, Dila hantamkan batu itu pada mesin waktu yang membuat mereka mengulang kejadian.

Dila masih ingat bisikan dari Zaidan tadi saat ia belum ingin pergi.

"Setidaknya biar aku saja yang mati, daripada mereka."

Dila ingat persis senyuman Fandra dan Zaidan yang hampir sama. Dila ingat dulu, ia sangat ketus dengan hobi memakan lolipop.

"Zaidan alias Raihan, i'm sorry." Dila menghantamkan batu tersebut dengan keras untuk yang terakhir kalinya pada benda di hadapannya. Membuat satu serpihan dari meisn waktu berhasil menggorrs tangan Dila.

"Sialan." Anjani mendekat keraha Dila yang sudah tersenyum smirk.

DEP.

"A-anjani..." lirih Dila. Satu suntikan berisi cairan untuk menidurkan gajah berhasil menancap pada pundak Dila.

"Jangan songong dulu. Kami tetap menang, mau apapun hasilnya!"

Anjani berlari keluar dengan mengibaskan rambut nya yang sedikit keriting.

Pandangan Dila seketika membaur. Nafasnya tersengal sengal. Kepalanya terasa berat, yang ia lihat untuk terakhir kali nya hanya Zaidan yang tersenyum manis untuknya.

"Zaidan..."

Dila tak sadarkan diri setelah itu. Tubuhnya mendingin, wajahnya memucat.

***

"Bagaimana kondisi Dila. Alice, Jolie?"

"Dila pingsan, ada suntikan disini. Alice sempet nge hack cctv, dan pelakunya adalah Anjani. Kartu memorinya udah di ambil."

Setelah omongan Jolie selesai, Kesya menghembuskan napas panjang.

"Cairan apa yang ada dalam suntikan itu?"

"Tulisannya---"

"Eh Jolie. Ini ada perekam di leher Dila. Ayo kita cek"

Suara Alice muncul dalam HT milik Kesya. Alice pun segera menyetel apa yang membuat dan menyebabkan Dila pingsan.

"Ini adalah suntikan menidurkan gajah."

Kesya terduduk, ia syok berat setelah mendengar hal itu.

"C-cek nama suntikannya."

"Ini, anestesi kok. Cuman dosis nya 3 botol."

Kesya menghentakan kaki nya.

"Panggil Varo, suruh bawa Dila ke rumah sakit, Segera. Aku akan membunuh Anjani."

Percakapan Kesya dan Jolie melalui HT terhentikan oleh Kesya. Matanya memincing melihat di hadapannya ada sebuah gudang besar tempat pertarungan itu terjadi.

Kesya memutar badannya ke belakang, ia berlari kencang menuju gudang kecil A, tempat Dila pingsan. Dalam pikiran Kesya, hanya ada dua nama "ADEN dan keselamatan DILA".

Kesya tak pikir panjang, setelah ini ia akan berhadapan dengan seseorang yang bernama "Anjani".

***

"GILANG KANAN!! DEPAN MU ADA MUSUH?!"

FUTURE ELITE SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang