🌸18 (21+)

175K 3.4K 122
                                    

Happy Reading!

Plok plok plok

"Ahh ahhh ahhh tuannnnn"Desah Ayyara keras saat tubuhnya dihujam kasar dari belakang. Ia bahkan sudah tak peduli lagi jika nyonya Karin bangun dan melihat apa yang mereka lakukan.

Plak

"Kau hh menyukainya?" tanya Arvind setelah memukul bokong seksi Ayyara lalu bergerak semakin cepat.

Plok plok plok

"Hakkk_ughhh" Ayyara meremas sprei semakin kuat. Ini nikmat namun juga ngilu. Rasanya kejantanan tuan Arvind hampir memasuki rahimnya.

Arvind sendiri terus menyodok kasar, cepat dan dalam. Sesekali ia menunduk untuk meremas dan memainkan kedua payudara Ayyara yang mengantung dan bergerak karena hujamannya.

"Sial hh nikmaatt sekalii" Desah Arvind lalu memegang kedua pinggang Ayyara kemudian memacu semakin cepat. Bahkan saking cepat dan kuatnya gerakan Arvind, tempat tidur besar tempat mereka bercinta juga ikut berdecit.

Plok plok plok

"Ahhh ahh tuannn.. Sakitt ahhh.. Berhentii... Ahhhh" Jerit Ayyara bahkan air matanya sudah keluar.

Namun bukannya berhenti, Arvind justru menarik Ayyara untuk berdiri lalu kembali menghentak dengan cepat.

Sekarang posisinya Arvind memeluk Ayyara dari belakang dengan kelamin mereka yang menyatu. Tentu saja dengan posisi ini Arvind bisa memeluk Ayyara dengan erat hingga kejantanan besarnya bisa menusuk kewanitaan Ayyara semakin dalam.

Plok plok plok

"Ahhh_hhhh_ hakkk_ ahhh" Ayyara menjerit sembari memukul lengan tuan Arvind yang bergerak semakin kesetanan. Bahkan kaki kecil Ayyara tidak menyentuh lantai. Tubuhnya ditahan oleh tuan Arvind dengan kewanitaannya yang dihentak kuat.

"Nikmatt Ayy hh nikmaattt" Desah Arvind dengan tubuh yang sudah mengkilap karena keringat.

Sedang Ayyara hanya bisa menahan rasa sakit yang tubuh dan kewanitaannya terima. Ia tidak bisa melawan dan memang tidak mungkin bisa.

Arvind mendesis saat kejantanan besarnya dijepit kuat oleh kewanitaan Ayyara. Sepertinya wanita itu akan kembali orgasme.

Plok plok plok

Tubuh Ayyara bergetar dan hal itu membuat kewanitaannya tanpa sadar berkontraksi hingga semakin menjepit benda besar yang bersarang di dalamnya.

"Ahh_ jangan dijepitt shh" Desis Arvind lalu membawa Ayyara agar mendekat pada tubuh Karin yang berbaring tanpa pakaian.

plok plok plok

"Tuannn ahhh tuannnn" Desah Ayyara lalu tubuhnya mengejang membuat Arvind segera menarik kejantanannya keluar dan membiarkan cairan squir Ayyara keluar membasahi tubuh Karin.

Ayyara langsung lemas dipelukan tuan Arvind setelah pelepasan yang sangat luar biasa.

"Hhhhhh hhhhhh"

Arvind mengusap keringat di wajah Ayyara lalu menggendong tubuh itu memasuki kamar mandi. Dan sekali lagi, Arvind kembali menyodok Ayyara di bawah shower hingga keduanya mencapai pelepasan beberapa kali.

Pagi harinya, Karin bangun dalam keadaan yang mengenaskan. Bahkan tempat tidur yang ia tempati dipenuhi cairan kental di mana-mana. Ia bahkan bisa mencium bekas aroma percintaan yang sangat pekat.

"Shh apa yang terjadi?" gumam Karin lalu mencoba untuk bangun, namun_

"Arghhh" Karin menyentuh perut bagian bawahnya yang terasa sangat sakit.

Ceklek

"Kau sudah bangun?"

Karin menoleh ke arah suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sayang, apa yang terjadi? Tadi malam aku__" Karin menghentikan perkataannya dan menyentuh kewanitaannya yang sangat lengket.

"Tadi malam tiba-tiba saja aku merasa panas lalu memutuskan untuk sedikit bermain saat kau tidur." ucap Arvind membuat Karin melotot.

"Tapi.." Karin menatap kasur yang berantakan dengan cairan lengket di mana-mana. Belum lagi juga ada beberapa bagian lantai yang basah.

'Melihat keadaan kamar, seharusnya Arvind tidak bermain dengan lembut. Tapi kenapa aku tidak bangun.' batin Karin. Namun jika suaminya bohong lalu kenapa kewanitaannya sakit. Bahkan seperti lecet.

Arvind memakai dasi dan jam tangannya. "Aku harap apa yang kita lakukan tadi malam membuahkan hasil." ucap Arvind lalu melangkah keluar dari kamar.

Sedang Karin masih merasa bingung. Namun jejak yang tertinggal dikewanitaannya jelas-jelas menunjukkan jika ia memang baru selesai bercinta.

"Ck! Sial. Bagaimana bisa aku tidur di saat seperti itu." gumam Karin lalu berusaha turun dari tempat tidur.

Karin langsung memegang perut bawahnya. "Argh_sakit sekalii" rintih Karin lalu melangkah menuju kamar mandi dengan tertatih.

Sebelum pergi, Arvind menyempatkan diri untuk menjenguk Ayyara di kamarnya.

"Dia belum bangun?" tanya Arvind karena di dalam kamar ada bi Umah yang membawakan makanan dan susu untuk Ayyara.

"Belum, tuan."

Arvind mendekat dan duduk di sisi tempat tidur. Tangannya terulur untuk mengelus wajah cantik Ayyara.

"Apa Ayyara selalu minum susu dan vitamin yang kuberikan?" tanya Arvind.

Bi Umah mengangguk. "Iya, tuan."

"Baguslah. Aku ingin kau menjaganya dan memastikan kalau Ayyara dalam keadaan baik-baik saja." ucap Arvind.

"Baik, tuan."

Arvind mengangguk lalu menatap wajah Ayyara kemudian bergerak, dan_

Cupp

Bi Umah tersenyum. Sepertinya tuan Arvind tidak berniat menyakiti nak Ayyara.

"Sebaiknya tuan segera pergi sebelum pelayan lain atau nyonya Karin melihat tuan di sini." ucap bi Umah mengingatkan.

"Hn" Arvind segera beranjak lalu keluar dari kamar itu sedang bi Umah langsung membangunkan Ayyara agar gadis itu bisa bangun dan makan.

-Bersambung-

Mengandung Anak Tuan ArvindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang