Weekend ini mereka pergi bersama dengan mobil yang sudah disewa Della untuk mereka ke puncak. Della membawa Reno, Alana, Sheila, dan Noah ke villa keluarganya yang ada dipuncak. Saat itu Noah mengajak Galih untuk bergabung karna Noah membutuhkan teman disana. Satu minggu sejak Noah dan Alana bertengkar di dalam mobil, tidak ada seharipun mereka saling berhubungan, Noah selama seminggu tinggal di Bandung, dirumah lamanya sementara Alana menetap diapartemen.
Tidak ada yang tahu ada masalah lain diantara Noah dan Alanan. Tiga jam perjalanan dari Jakarta, mereka telah sampai dibangunan Villa, Alana membawa koper mininya masuk kedalam, saat di mobil mata Alana tidak sengaja berpapasan dengan Noah.
Della memimpin mereka berkeliling villa, ada 3 kamar disana para perempuan akan tidur bersama di satu kamar dan bergitu pula laki-lakinya. Siang pun tiba, namun kecanggungan masih ada diantara mereka ber-enam. Selesai makan siang Della mengajak mereka berkumpul ditengah ruangan sambil main truth or dare.
"Udahlah langsung aja lue mau bahas masalah gue kan?" telak Reno.
"Oke kalo lue udah sadar, jadi bisa kita mulai sekarang?"
"Bisa. Sumber pemasalahanya juga ada kan disini!" sinis Sheila menatap Alana.
"Alana gak salah" bela Noah.
"Oh iya? Semenjak kalian sodaraan sikap kamu tuh berubah loh"
"Sikap apa yang kamu maksud?" tanya Noah.
"Sikap posesif kamu, pikiran kamu-"
"Aku bersikap posesif karna Alana adek aku! Dia perempuan aku laki-laki. Secara tidak langsung, aku memiliki tanggung jawab atas Alana"
"Gue gak pernah minta lue buat tanggung jawab atas diri gue!"
"Itu gak harus diminta Alana! Gue emang gak dibesarkan sama sosok Ayah tapi Ibu gue selalu kasih tanggung jawab untuk ngelindungin perempuan disekitar gue"
"Gue bisa jaga diri sendiri?"
"Lan Gue-! Intinya gue cuma ngelakuin tugas gue sebagai Kakak" kata Noah sambari menatap tajam Alana.
"Oke-oke gue udah dengerin semua opini kalian. Dari pandangan gue sih Sheila, tuh terlalu berlebihan menilai sikap Noah ke Alana..." Della memberikan wejangan pada Sheila panjang lebar, sedangkan Noah dan Alana masih saling menatap. Reno melihat pandangan Noah dan Alana berbeda.
"Gue ngaku gue bangsat" pernyataan Reno mengalihkan pandangan Alana dan Noah kearahnya. Begitu sebaliknya Della dan Sheila.
"Gue akan tanggung jawab apapun yang terjadi kedepanya" kata Reno.
Sheila dan Reno hanya bisa menunduk menyesali kebodohan mereka, sementara Galih masih bingung dengan keadaan yang sedang dihapainya.
"Gue minta maaf No!" permintaan Sheila sambil menangis.
"Udahlah semuanya udah terjadi" Setelah itu Noah pergi ke belakang rumah. Dia berjalan kearah kolam dan duduk disana.
Perkataan Noah soal tanggung jawab terngiyang di kepala Alana. Dia tertawa getir dan merasa bahwa dirinya terlalu bodoh jika ada rasa suka pada Noah. Della memeluk Sheila untuk menenangkan tangisannya, Reno berjalan kearah kolam menemui Noah untuk berbicara sebagai sesama laki-laki.
Alana pergi ke taman disamping kolam, dia duduk dikursi sambil menikmati pemandangan di depanya. Galih duduk di kursi sebelah Alana, mereka mulai saling ngobrol tidak terlalu berat obrolan mereka, Alana senang bertemu dengan sosok seperti Galih. Walaupun terlihat playboy Galih sepertinya adalah teman yang asik untuknya. Jarak antara kolam dan taman tidak terlalu dekat, Noah yang sedang mengobrol bisa melihat interaksi antara Galih dan Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Peanuts
ChickLitWE BACK TO THE END Alana melakukan kecerobohan dalam hidupnya dengan masuk kedalam cinta Noah yang menjadi kakak tirinya. Kisah cinta yang tumbuh dari sebuah sikap Noah yang tidak pernah dia dapatkan dari pria sebelumnya. Bahkan cinta pertamanya ber...