Noah sudah tiga hari ini tidak menemui Alana maupun anggota keluarga lainya. Hari-hari ini dia habisakan dengan bekerja dan bekerja. Di malam hari Noah tidak bisa tidur, semua hal mengenai Alana masih menjadi topik utama di pikiranya. Galih masuk ke dalam ruangan Noah membawa sebungkus makanan cepat saja lalu menjajarkanya diatas meja.
"Udah bro jangan terlalu dipikirin, cewek itu bukan segalanya"
"Lue ngomong gini karna lue player"
"Itu mulut yah lama-lama gue cuci pake bensin. Bro kan lue udah pernah ketemu sama psikaternya Alana kenapa lue gak coba kesana, lue ungkapin apa yang lue rasain dari sana lue bakal dapet petunjuk-petujuk apa yang gak lue tau sebelumnya"
"Gue gak gila"
"Bukan karna gila lue kesana bro, usaha dikit kek buat nemu jalan keluar. Lue mau diem disini berapa hari coba? Diem doang gak nyelesein masalah" jelas Galih
Noah acuh tak acuhkan Galih, namun perkataan Galih ada benarnya dia belum mencoba apapun untuk menemukan jalan keluar, Noah membuka website konseling milik dokter Anna namun saat akan membuat jadwal pada beberapa hari ini jadwal dokter Anna sangat full. Noah kini membuka akun sosial media instagram mencari nama dokter Anna, mencari opsi lain dari followers dokter Anna. Noah mendapatkan satu nama akun yang diketahui adalah seorang psikolog diantara followers dokter Anna. Noah mengecek jadwal psikolog itu melalui web yang tertera di dalam bio instagramnya.
Noah akhirnya mendapatkan tempat dan wakut yang pas, segera dia membuat janji dengan psikolog itu untuk berkonsultasi malam ini. Noah melihat jam di tanganya, wakutnya 2 jam dalam perjalananya ke tempat psikolog itu. Noah bergegas pergi meninggalkan Galih yang tengah membuka bungkusan makana saji.
"Gak jadi makan lue?"
"Lue makan sendiri aja" kata Noah sambil berlalu pergi.
Tak lama setelah Noah pergi, ponsel Galih berdering, Niken gadis yang waktu itu bersama Noah ketika kecelakaan menelponenya dan meminta untuk bertemu karna ada yang akan dibahas. Galih yang tadinya akan menyantap burger itu kembali membatalkan kesempatan makan-nya.
*****
Noah kini duduk di kursi tunggu pasien dengan perasaan yang tidak karuan, Noah merasa tidak yakin untuk bertemu dengan Pram. Saat akan memutuskan pergi nama Noah di panggil, dengan berat hati Noah memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan.
Noah masuk ke dalam ruang konseling, Pram sedang menulis beberapa rekapan berkas dari pasien-pasiennya. Noah dipersilahkan duduk dikursi panjang sebelah meja kerja Pram. Noah duduk tidak tenang, Pram melihat ke tidak tenangan di wajah Noah.
"Pak Noah? Saya panggil seperti itu?"
"Noah aja. Saya rasa kita seumuran"
"Okey, Noah. Ada yang mau Anda ceritakan?"
"Hem, sebetulnya saya masih ragu untuk menyampaikan ini, tapi saya tidak tahu apakah saya harus bagaimana lagi"
"Anda tenang saja, karna saya pasti menyimpan informasi anda".
"Saya tahu itu, tapi maaf saya masih ragu untuk menyampaikanya"
"Tidak apa-apa jika kamu belum bisa bercerita. Saya tidak bisa memaksa".
Noah bangkit dari duduknya menuju pintu keluar ruangan itu, dia berdiri memegangi kenop pintu selama beberapa detik sebelum akhirnya dia duduk kembali di sofanya. Noah mengatur napas sebelum ia kembali memulai percakapan dengan Pram.
"Saya punya hubungan dengan adik saya"
"Kandung?"
"Tiri. Orangtua kita tahu, selama beberapa hari ini orangtua kami terutama Ibu saya terus memaksa saya untuk menikah dengan perempuan pilihanya, tapi sebenarnya saya gak mau hal itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Peanuts
ChickLitWE BACK TO THE END Alana melakukan kecerobohan dalam hidupnya dengan masuk kedalam cinta Noah yang menjadi kakak tirinya. Kisah cinta yang tumbuh dari sebuah sikap Noah yang tidak pernah dia dapatkan dari pria sebelumnya. Bahkan cinta pertamanya ber...