CHAPTER 9: SHE'S COMEBACK

34 5 1
                                    


Alana pulang ke rumah disore weekend ini, itupun karna Alan meminta mereka untuk makan bersama dirumah, aktivitas mereka dilakukan seperti biasa, Noah masih melakukan bekerja lewat daring dirumah sambil mencari-cari tempat untuk kantornya di Jakarta. Dia masuk kedalam rumah, saat akan menaiki tangga kamar Alana namanya dipanggil Lydia yang sedang memasak di dapur. Noah yang baru bangun keluar kamar menghampiri Lydia, dari belakang Alana mengikutinya.

"Eh udah dateng anak-anak Ibu" sapa hangat Lydia.

Kedua orang yang baru datang terkejut dengan kehadiran sosok Sheila yang tengah membantu Lydia memasak. Sheila menyapa Noah dan Alana dengan senyuman manis, Alana dan Noah masih dalam konflik perang dingin. Alana dengan alasan capek meminta izin ke Lydia untuk naik ke kamar. Noah berlalik badan memperhatikan langkah Alana yang terus menjauh.

"Alana kenapa No?"

"Kecapean Bu, kemarin dia juga sempet sakit"

"Kemarin? Kamu sama dia kemarin?" tanya Lydia curiga.

"Oh engak. Aku di WA sama Della waktu Alana sakit, aku cuma kirimin dia obat aja"

"Kamu kenapa gak kasih tahu Ibu sih kalo Alana sakit? Kan ibu bisa rawat dia. Kemarin selama sakit dia dimana?"

"Diapartemen, tapi dia gak sendiri kok bu ada Della juga"

"Kamu tuh kalo ada apa-apa bilang dong sama Ibu" kata Lydia sambil berjalan menuju Sheila yang masih setia memotong wortel.

"Noah mandi dulu ya bu"

"Kenapa gak dari tadi sih? Abis itu bantuin ibu masak soto betawi ya No!"

"Iya" jawab Noah sambil jalan ke kamarnya.

Alan baru saja pulang dari lapangan golf melihat istri dan calon menantunya memasak di dapur. Alan menyambut ramah Sheila, setelahnya dia menanyakan keberadaan Alana dan Noah. Mendengar Alana sudah pulang, Alan bergegas naik ke lantai 2 ke kamar Alana. Alan mengetuk pintu dan memanggil nama putrinya namun tidak kunjung dibuka. Alan memilih cara lain dengan menelpon Alana, panggilanya itu Alana angkat.

"Apa Pa? Alana lagi mandi"

"Oke kalo sudah selesai kamu turun ke bawah ada yang ingin papa bicarakan ke kamu"

"Iya nanti Alana turun" jawab Alana dengan malas.

Alana masih bermain dengan buih-buih sabun di bathtube-nya, dia merendamkan diri sambil merenungi nasibnya sekarang yang harus berhadapan lagi dengan Ge. Selama 5 hari ini Alana tinggal sendirian lagi diapartemen dengan ke khawatiran Ge akan mengunjunginya sewaktu-waktu, namun selama lima hari juga Ge tidak pernah menghubunginya. Alana mengecek ponselnya, ada sebuah pesan ajakan makan malam dari Ge. Dia membalas pesan dari Ge sebelum melanjutkan menengelamkan kepala ke dalam bathtube.

Sore pukul 17:00 makanan sudah siap di hidangkan, Noah menepati janjinya untuk membantu Lydia namun dia tidak berkata apapun pada Sheila. Alana belum kunjung turun, Noah diperintahkan Lydia untuk naik ke kamar Alana. Noah meneruti permintaan ibunya sekalian dia ingin membicarakan hal lain pada Alana.

Noah sudah ada di depan kamar Alana, beberapa kali mengetuk pintu namun Alana tidak kunjung keluar. Pada ketukan ke 5 Alana membukakan pintu, Noah kaget dengan Alana yang masih menggunakan handuk yang di lilit dibadan dengan handuk lainya melilit rambut.

"Masih mandi aja dari 2 jam yang lalu"

"Terserah gue lah mau mandi berapa jam. Lue ngapain disini?"

"Masakan udah jadi Ibu suruh kita makan. Papa juga udah pulang dari tadi."

Pink PeanutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang