Chapter 18: My Choice

22 3 0
                                    

Pagi ini Della mengajak Alana pergi ke tempat pilates, Della menjemput Alana di apartemenya. Mereka mengobrol saat dalam perjalanan ke sana.

"Abis pilates kita ngemall yuk cari makan, cari baju" ajak Della.

"Baju? Buat apa?"

"Jadi minggu depan sepupu gue ngadain bachelor party di Bajo. Nah gue tuh masih belum punya baju buat dateng kesana. Dia ngadainya tuh 4 hari 3 malem diatas kapal".

"Jadi lue gak kerja?"

"Cuti, hehehehe"

"Kalo anak yang punya bank mah bebas ya mau cuti kapan aja"

"Engak juga, kan dari tahun lalu gue belum ambil cuti"

"Ya udah gue temenin. Nih ya, kalo lue pergi pasti kerjaan lue gue nih yang handel"

Della memilih tidak menanggapi ucapan Alana, dia melanjutkan menyetir dan mengganti topik cerita. Singkatnya mereka sudah sampai di tempat pilates, setelah melakukan administrasi mereka bertemu dengan coach dan mereka mulai latihan. Selama satu jam mereka melakukan olahraga pilates didampingi coach, setelahnya mereka memutuskan untuk berganti baju, sayangnya Alana tidak memiliki baju ganti, untung saja di dalam mobil Della terdapat baju ganti yang lupa dia keluarkan dari mobil kemarin.

 Selama satu jam mereka melakukan olahraga pilates didampingi coach, setelahnya mereka memutuskan untuk berganti baju, sayangnya Alana tidak memiliki baju ganti, untung saja di dalam mobil Della terdapat baju ganti yang lupa dia keluarkan dari mob...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah pake aja"

"Gue pake bajunya aja"

"Kenapa gak sekalian roknya? Bagus tau, masa lue ke mall pake celana olahraga sih?"

"Gak apa-apa celana gue kan pendek, gampanglah ketutup sama baju"

"Itu baju kalo iketanya dibuka bakal jadi jelek banget bentukan kainya, udah deh celana olahraga lue jadiin daleman aja, gue gak bawa shorts soalnya. Gak usah pake kelamaan mikir cuys kita ganti baju".

*****

Noah pulang kerumah dia bertemu dengan Lydia di dapur dengan wajah yang masih suntuk Noah memberitahu mengenai Ayah Sheila yang datang ke kantornya.

"Omongan Ayahnya Sheila itu ada benernya, keputusan kamu itu harus kamu tanya ke diri kamu sendiri Noah. Dalam menjalanin rumah tangga gak cukup pake cinta doang tapi komitmen, kamu akan menjalanin masa pernikahan sampai sisa hidup kamu" ujar Lydia sambil mengiris bawang.

"Tapu Noah udah gak percaya lagi sama Sheila Bu, dia udah membuat keluarga kita terpecah gini, pernikahan Ibu sama Papa juga baru dimulai, harusnya kalian masih dalam masa bahagia kalian".

"Noah" Lydia membalikan badan "Masalah rumah tangga ibu adalah urusan ibu, kamu gak usah terlalu mikirin ke sana. Ibu dan Papa Alan sudah dewasa kami kan mengatasi masalah kami sendiri, kamu juga harus gitu, Ibu sebagai ibu kamu gak bisa terus-terusan nunutun kamu".

"Jadi menurut ibu Noah harus gimana?"

"Kamu masih mau bangun komitmen dengan Sheila gak? atau sudah selesai sampai disini?"

Pink PeanutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang