Beberapa hari ini Noah disibukan dengan membuat maket rumah untuk presentasi desain bangunan rumah milik client pertamanya di Jakarta, dia berusaha keras untuk meyakinkan clientnya bahwa desain racangannya mengubah gaya dapur itu akan menghancurkan seluruh desain rumah. Sore ini presentasi dimulai setelah memaparkan penjelasan, client tersebut menuruti Noah. Dan melanjutkan pembangunan sesuai dengan desain yang Noah buat.
Hampir satu minggu ini Noah selalu tidur dikantor, malam ini dia memutuskan untuk pergi ke rumah Lydia dan berencara menginap disana. Dalam perjalanan pulang sebuah notifikasi dari whatsapp muncul, berisikan pesan dari Della yang belum Noah tau apa isinya, karna dia sedang menyetir dan tidak mau kehilangan fokus saat berkendara.
Pukul 11 malam Noah sampai di kediaman Alan, setelah memarkirkan mobil, Noah membaca pesan dari Della yang selalu menanyakan keberadaan Alana. Noah masuk lewat pintu basement yang langsung terhubung ke dapur, pintu kulkas terbuka Noah menghentikan langkahnya dan begitu pintu kulkas tertutup terlihat ada Alana yang sedang mengambil sekaleng bir. Noah memicingkan mata melihat Alana yang minum bir.
"Sejak kapan lue minum alcohol?" tanya Noah yang mengagetkan Alana.
"Seminggu yang lalu" jawab Alana cuek.
Alana berjalan ke area tv dengan membawa kaleng bir ditanganya. Noah berjalan mengekori Alana, saat Alana duduk di sofa, Noah juga ikut duduk di sofa dihadapan Alana, Alana malam itu menggunakan baju tidur dengan celana yang pendek sehingga dia menutupi pahanya dengan bantal.
"Lue sama Della lagi ada masalah?"
"Nope. Gue cuma butuh waktu buat sendiri aja"
"Kerjaan lue gimana? Udah dapet client baru?"
"Hectic, gue berusaha kasih masukan sama beliau biar tetep pake jasa gue. Lue sendiri?"
"Resmi jadi pengangguran seminggu lalu"
Noah nampak terlihat kaget "Oh. Sorry"
"Buat?"
"Buat yang minggu lalu. Gue gak nyangka aja masalah lue berat juga"
"Ya bukan salah lue juga" Alana berdiri dari duduknya menuju kolam renang.
Noah penasaran dengan apa yang dilakukan Alana sehingga dia mengikuti Alana, sampai disana Alana sudah melepas semua bajunya menyisakan pakaian dalam yang dia kenakan lalu menjeburkan diri ke dalam air. Noah melihat jam di tanganya, menyadari sudah hampir tengah malam, dia bergegas masuk ke dalam kamar mencarikan handuk untuk Alana.
Di balik pintu kaca itu Noah melihat Alana yang masih asik berenang, sudah lama dia tidak melihat senyum manis itu ada di wajah Alana. Noah perlahan berjalan menghampiri Alana, dia berjongkok dipinggir kolam tepat di sebelah kaleng bir Alana. Noah masih memperhatikan gerak gerik adiknya itu, di sebrang sana Alana berhenti lalu menatap dalam Noah, dia berenang mendekat ke Noah.
"Gue haus, ambilin minum dong" pinta Alana.
Noah menyerahkan kaleng bir milik Alana di sampingnya, Alana menerima bir itu dengan tangan yang basah dan dingin. Dengan sengaja Alana menarik tangan Noah hingga terjatuh ke dalam kolam bersamanya. Alana tertawa puas berhasil menjatuhkan pria berbadan besar seperti Noah, dia masih tertawa melihat Noah yang ikut masuk kedalam kolam bersama dengan handuk yang harusnya dia berikan pada Alana.
Tawa Alana terhenti ketika Noah menatap tajamnya, dia memojokan Alana sampai mereka saling berhadapan, jarak mereka terbilang sangat dekat, napas Noah dapat Alana rasakan, Alana masih mengumpulakan nyali untuk membalasa tatapan Noah, wajah Noah semakin mendekat, di bawah sana Noah membawa tubuh Alana semakin mendekat kepadanya dengan menarik pinggang Alana dengan satu tangan, Alana membulatkan mata ketika tubuh mereka saling menelpel, pandangan Noah menyusuri wajah Alana, satu tanganya lagi membelai wajah Alana yang basah. Noah menarik dagu Alana, menempelkan bibirnya ke bibir Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Peanuts
ChickLitWE BACK TO THE END Alana melakukan kecerobohan dalam hidupnya dengan masuk kedalam cinta Noah yang menjadi kakak tirinya. Kisah cinta yang tumbuh dari sebuah sikap Noah yang tidak pernah dia dapatkan dari pria sebelumnya. Bahkan cinta pertamanya ber...