CHAPTER SIXTEEN

305 45 93
                                    

Happy Reading📖

....

Sudah lebih dari 15 menit Taehyung duduk di depan foto Woojin tanpa ekspresi sedikit pun. Tak ada yang berani mendekat, bukan karena takut Taehyung lepas kendali, hanya saja mereka memberikan waktu sendiri untuk Taehyung.

Tapi karena sudah terlalu lama, Namjoon pun menghampiri Taehyung. Duduk di samping Taehyung yang sedang bersila dengan ekspresi datarnya. Tatapan nya tak pernah pergi dari foto Woojin.

"Aku tau, kau pasti kesal dan sedih. Tapi kau tau kan, aku, Woojin, kami akan melindungi mu dengan nyawa kami sendiri. Itu adalah bentuk sebuah kesetiaan Tae. Walau harus mati, ku harap kau bisa menerima itu." tutur Namjoon tenang.

Tak ada tanggapan, hanya hembusan nafas yang Taehyung keluarkan dengan teratur. "Kau belum melakukan penghormatan terakhir bukan?" tanya Namjoon. Kali ini di angguki Taehyung.

"Kalau begitu sekarang lakukanlah! Berikan Woojin penghormatan terakhir mu. Tunjukkan bahwa kau memang menghargai pengorbanan nya untukmu."

Taehyung berkedip. Setetes air mata seketika mengalir. Menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Benar.

Woojin sudah berkorban banyak untuknya. Dia selamat dan bisa bertemu dengan Sohyun, berkat Woojin. Jadi salah sekali kalau ia marah pada Woojin yang mati dan meninggalkan nya.

Kesetiaan Woojin hingga akhir harus ia balas.

Jadi, setelah memantapkan hati. Taehyung pun bangkit berdiri untuk membakar dupa. Setelah itu bersujud untuk memberikan penghormatan terakhir untuk Woojin.

Taehyung bersujud sedikit lebih lama. Namjoon yang melihat itu terhenyak saat melihat bahu Taehyung bergetar. Setelah itu Namjoon langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Membiarkan Taehyung meluapkan kesedihan nya tanpa ada yang melihat.

Woojin sudah tidak ada. Namjoon yakin pertahanan Taehyung akan goyah jika hal kemarin malam terulang. Taehyung memang kadang kala bersikap otoriter. Seenaknya. Dan kejam. Tapi mereka tidak tau, di balik kejamnya Taehyung, tersimpan hati yang begitu rapuh.

Trauma terbesar Taehyung adalah di tinggalkan dengan cara seperti ini. Dan Namjoon hanya takut, jika nanti ia juga berakhir seperti Woojin-siapa yang akan menjaga Taehyung setelahnya?

....

Sohyun berjalan jalan di sekitar taman dekat rumah duka. Karena bosan sekaligus Taehyung yang mungkin tidak mau di ganggu.

Ternyata hari ini adalah hari terberat untuk Taehyung. Seperti nya, pria bernama Woojin itu cukup berarti untuk Taehyung.

Sohyun pikir, Taehyung memang kejam awalnya. Selalu ingin menang sendiri dan tak memperdulikan perasaan orang lain. Tapi seiring berjalan nya waktu, Sohyun tau, bahwa sampul yang terlihat begitu keras, ternyata memiliki cerita kelam di dalamnya.

Taehyung hanya menyembunyikan kesedihan dan keterpurukan nya di dalam sampul yang berbentuk sempurna. Tapi ternyata, lembaran di dalamnya sudah terkoyak koyak tanpa bisa di satukan kembali.

Ibarat seperti gelas. Jika gelas itu sudah pecah, tak ada lagi yang bisa di lakukan selain membeli yang baru. Dan pecahan gelas yang tercerai-berai di lantai, ibarat luka Taehyung yang juga bisa melukai orang lain.

Tapi Sohyun janji, walau ia harus terluka karena perasaan Taehyung, Sohyun tidak akan pernah meninggalkan Taehyung. Bahkan jika Taehyung mendorongnya menjauh, Sohyun akan tetap berdiri di tempat yang sama dengan mengulurkan tangannya ke arah Taehyung.

Kasihan?

Mungkin.

Tapi bisa saja kan, dari rasa simpati, berubah menjadi rasa sayang yang berkembang menjadi cinta.

𝐒𝐀𝐕𝐀𝐆𝐄 𝐋𝐎𝐕𝐄 [𝐌]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang