|| 7 || basket

2.8K 257 10
                                    

_

"selamat blue" ujar natha memberikan botol air mineral,
blue mengambilnya dan langsung meneguknya hingga tandas

hari sudah menjelang sore, lomba basket putri dimenangkan oleh sekolah blue

"nunduk blue" celetuk amore disampingnya

blue menunduk sedikit, membiarkan keringat diwajah dan lehernya dibersihkan amore

"hebat banget blue" ujar meta, matanya bersinar penuh kekaguman

"lain kali ajarin gua juga blue" nimbrung natha

blue mengangguk, arah pandangnya menatap jesa yang duduk disalah satu tempat duduk penonton.
dahinya mengernyit, jesa terlihat melamun?

"kalian duluan, gua mau ke toilet bentar" ujar blue

"cepetan" ujar amore

"hm"

blue menatap kepergian ketiga sahabatnya,
menoleh menatap jesa yang masih setia duduk di tempat semula

blue menghampirinya lalu duduk disamping jesa "ngelamun" ujar blue membuyarkan lamunan jesa

"ngapain lu disini?" ketus jesa

"ga boleh? padahal gua lagi berniat baik"

"ga usah, sana pergi gua mau sendiri" suara jesa terdengar sedikit bergetar, blue memilih diam

ah blue ingat, jesa itu anak broken home sama seperti natha. bedanya natha anak tunggal sedangkan jesa masih memiliki adik perempuan

"jangan sering lewati makan, jaga kesehatan. lu tau, lu sedang nyiksa diri lu sendiri" ucap blue, mata indah gadis itu menatap ke arah senja yang mulai terlihat

menoleh, blue menatap jesa yang juga menatapnya, ia tersenyum membuat matanya yang indah berseri "senjanya indah"

jesa terhenyak, jiwanya terasa tersangkut didalam mata indah seorang blue "iya indah" balas jesa tanpa sadar

blue terkekeh, sadar benda pipih ditangannya bergetar dan setelahnya blue sibuk dengan dunianya sendiri

"mau makan bareng" celetuk blue membuyarkan lamunan jesa sekali lagi

jesa menggeleng "ga, gua pikir kita ga sedeket itu buat makan bareng" balas jesa judes

blue terkekeh, berdiri merenggangkan otot-ototnya yang sama sekali tidak kaku

"ternyata gua pemaksa ya" ujar blue

jesa bingung, mendongak menatap blue "maksudnya"

sebelum mengerti situasi tangan jesa ditarik blue secara paksa, langkah blue menuju kearah warung dipinggir jalan, diikuti jesa yang menatap punggung blue tidak mengerti

"bu baksonya dua"

"kenapa?" tanya blue menatap jesa yang hanya diam

"harusnya gua yang nanyak" balas jesa ketus

blue terkekeh pelan mendengarkan, wajahnya ia sanggahkan pada tangannya menatap jesa. blue katakan sekali lagi jesa cantik, sangat cantik

"very beautiful creation of god" celetuknya tampa dosa

jesa terkejut, menatap blue tidak percaya. pertanyaan yang ingin ia tanyakan mendadak tersangkut di tenggorokan

blue tersenyum, semakin menatap jesa intens "jes, ayo pacaran"

hidup didunia fiksi? [GxG] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang