|| 5 || kajesa

3K 255 0
                                    

_

satu rahasia, rahasia yang disimpan baik jesa tapi berakhir amore ketahui karena kecerobohan kajesa sendiri

"gua juga tau kali" lirih blue
tangannya memegang pulpen lalu mengetuk meja di perpustakaan pelan

mata blue menatap satu objek yang saat ini sedang sibuk dengan buku ditangannya "kajesa andriana f.? fredin kan" gumam blue bertanya

melihat jesa yang bersiap pergi keluar, dengan cepat blue meletakkan buku yang sedari tadi mengangur ditangannya asal

kajesa berjalan dengan santai, blue juga mengikutinya, hingga sampai dibelokan

blue mengernyit,
menatap sekelilingnya mencari keberadaan jesa, gadis itu hilang

"ketauan?" gumam blue
ia melangkah terus mengikuti lorong sekolah sampai ke arah kamar mandi lama

"kenapa ngikutin gua?"
jesa keluar, menatap blue yang berdiri di depan pintu

"yah, ketauan" ujar blue tersenyum

jesa mendengus,
memilih memainkan rambut pendeknya dengan santai "gua tau lu lagi ngawasin gua"

"amore yang nyuruh kan" ujarnya

blue terkekeh, menatap gadis cantik didepannya. sekali lagi blue katakan jesa cantik, sangat cantik

"very pretty jess"
jesa tersedak, menatap blue dengan mata melotot kecil

"why? kaget"

tanya blue tersenyum remeh
ia mendekat kearah jesa lalu berbisik "lu harus tau satu hal"

blue menatap jesa yang sudah menegang,
mendekatkan wajahnya ke arah telinga jesa dan kembali berbisik lebih pelan "gua tau rahasia lu"

"so, jangan macam-macam sama kita. gua peringatkan jauhi liam dan rahasia lu terjamin aman" ujar blue

"amore?" tanya jesa,
menatap blue dengan geram

"kenapa amore, gua juga tau kali sebelum amore tau" balas blue santai

"lu terlalu ceroboh jes"

"gua ga bego, pasti amore yang bilang kan" balas jesa geram, nadanya terdapat ketidaksabaran yang cukup ketara

blue ketawa cukup keras
"tuli ya, atau kurang jelas apa yang gua bilang.
gua.tau.sebelum.amore.tau" ujar blue penuh penekanan

menatap wajah jesa yang sekarang sudah pucat,
blue berbalik "ingat jes, mau rahasia lu terjaga aman jauhi liam"

_

menepuk bahu blue, natha ikut duduk disamping blue "dari mana?"

"gausah kepo"
blue mengambil jus alpukat yang dibawa meta lalu meminumnya

natha memutar matanya malas "gua liat lu lagi ngawasin jesa"

blue terdiam, terkekeh sebentar lalu menatap natha "hm, dia cantik" celetuknya

natha tersedak
menatap blue cepat "apa lu bilang"

"jesa cantik, salah?"

"blue? lu ga lagi ngawur kan" tanyanya heran

"maksud gua iya jesa cantik tapi lu ingat kan dia musuh amore"

blue berdecak malas "terus?"

"terserah" kalah natha
matanya tetap menatap blue dengan pandangan tak mengerti

"amore?" tanya blue

"ruang kepala sekolah" celetuk meta

hpnya ia tunjukkan depan blue "liat" ujarnya menunjuk foto cowo yang duduk di atas motor besarnya

"calon pacar gua" tanbahnya menyengir

"jangan percaya blue, itu mantannya"

"heh diem lu dugong"

"..."

blue mengabaikan meta dan natha, matanya menatap jesa yang masuk area kantin dengan liam dibelakangnya

jesa meneliti meja kantin yang kosong tetapi tanpa sengaja menatap mata blue yang juga menatapnya membuat senyum merekah dibibir blue

"tidak menurut" blue menggerakkan bibirnya tanpa suara,
mata jesa melotot kecil, sedikit menjauhi liam dan buru-buru mencari meja kosong

blue terkekeh
"lucu" batinnya

"blue, ga kesurupan kan" celetuk meta ngeri, menatap blue takut

blue memutar matanya malas "ganggu"

hidup didunia fiksi? [GxG] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang