_
satu rahasia, rahasia yang disimpan baik jesa tapi berakhir amore ketahui karena kecerobohan kajesa sendiri
"gua juga tau kali" lirih blue
tangannya memegang pulpen lalu mengetuk meja di perpustakaan pelanmata blue menatap satu objek yang saat ini sedang sibuk dengan buku ditangannya "kajesa andriana f.? fredin kan" gumam blue bertanya
melihat jesa yang bersiap pergi keluar, dengan cepat blue meletakkan buku yang sedari tadi mengangur ditangannya asal
kajesa berjalan dengan santai, blue juga mengikutinya, hingga sampai dibelokan
blue mengernyit,
menatap sekelilingnya mencari keberadaan jesa, gadis itu hilang"ketauan?" gumam blue
ia melangkah terus mengikuti lorong sekolah sampai ke arah kamar mandi lama"kenapa ngikutin gua?"
jesa keluar, menatap blue yang berdiri di depan pintu"yah, ketauan" ujar blue tersenyum
jesa mendengus,
memilih memainkan rambut pendeknya dengan santai "gua tau lu lagi ngawasin gua""amore yang nyuruh kan" ujarnya
blue terkekeh, menatap gadis cantik didepannya. sekali lagi blue katakan jesa cantik, sangat cantik
"very pretty jess"
jesa tersedak, menatap blue dengan mata melotot kecil"why? kaget"
tanya blue tersenyum remeh
ia mendekat kearah jesa lalu berbisik "lu harus tau satu hal"blue menatap jesa yang sudah menegang,
mendekatkan wajahnya ke arah telinga jesa dan kembali berbisik lebih pelan "gua tau rahasia lu""so, jangan macam-macam sama kita. gua peringatkan jauhi liam dan rahasia lu terjamin aman" ujar blue
"amore?" tanya jesa,
menatap blue dengan geram"kenapa amore, gua juga tau kali sebelum amore tau" balas blue santai
"lu terlalu ceroboh jes"
"gua ga bego, pasti amore yang bilang kan" balas jesa geram, nadanya terdapat ketidaksabaran yang cukup ketara
blue ketawa cukup keras
"tuli ya, atau kurang jelas apa yang gua bilang.
gua.tau.sebelum.amore.tau" ujar blue penuh penekananmenatap wajah jesa yang sekarang sudah pucat,
blue berbalik "ingat jes, mau rahasia lu terjaga aman jauhi liam"_
menepuk bahu blue, natha ikut duduk disamping blue "dari mana?"
"gausah kepo"
blue mengambil jus alpukat yang dibawa meta lalu meminumnyanatha memutar matanya malas "gua liat lu lagi ngawasin jesa"
blue terdiam, terkekeh sebentar lalu menatap natha "hm, dia cantik" celetuknya
natha tersedak
menatap blue cepat "apa lu bilang""jesa cantik, salah?"
"blue? lu ga lagi ngawur kan" tanyanya heran
"maksud gua iya jesa cantik tapi lu ingat kan dia musuh amore"
blue berdecak malas "terus?"
"terserah" kalah natha
matanya tetap menatap blue dengan pandangan tak mengerti"amore?" tanya blue
"ruang kepala sekolah" celetuk meta
hpnya ia tunjukkan depan blue "liat" ujarnya menunjuk foto cowo yang duduk di atas motor besarnya
"calon pacar gua" tanbahnya menyengir
"jangan percaya blue, itu mantannya"
"heh diem lu dugong"
"..."
blue mengabaikan meta dan natha, matanya menatap jesa yang masuk area kantin dengan liam dibelakangnya
jesa meneliti meja kantin yang kosong tetapi tanpa sengaja menatap mata blue yang juga menatapnya membuat senyum merekah dibibir blue
"tidak menurut" blue menggerakkan bibirnya tanpa suara,
mata jesa melotot kecil, sedikit menjauhi liam dan buru-buru mencari meja kosongblue terkekeh
"lucu" batinnya"blue, ga kesurupan kan" celetuk meta ngeri, menatap blue takut
blue memutar matanya malas "ganggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
hidup didunia fiksi? [GxG] ongoing
Novela Juvenilbisa bayangkan hidupmu yang dikatakan tidak sepesial, tetepi tiba-tiba terbangun ditubuh seorang gadis yang sekelilingnya begitu asing dan lebih parahnya hidup didunia fiksi yang pernah dibaca_ LAPAK LGBT THANKS