|| 15 || perjodohan;(

1.8K 157 7
                                    

jujur gue rada merasa bersalah misahin jesa ama blue;(
_

hujan semakin deras, langit pun sudah gelap dengan cahaya lampu menerangi kamar blue yang terlihat berantakan. blue marah, marah pada dirinya sendiri, jesa pergi meninggalkannya serta natha yang ia ajak, membuat blue kalang kabut mengejarnya tanpa mempedulikan hujan, bahkan tanpa sadar blue berjalan kaki mengejar mobil jesa yang melaju kencang

kejadian itu begitu cepat, sungguh blue tidak bermaksud mencium amore, ia tidak sadar. kata putus yang selama ini tidak pernah tersemat dalam pikirannya membuatnya kembali ke rumahnya, lalu mengusir kedua temannya tanpa perasaan, tanpa peduli jika sekarang sedang hujan, dan setelahnya ia mengurungkan diri di kamarnya dengan semua barang-barang yang ia hamburkan agar meredakan emosinya

menghisap kuat rokok di bibir renumnya lalu segera blue menghembuskan okos yang keluar dari hidungnya, blue terus mengulangnya hingga batang rokok yang ia pegang sudah sampai batasnya, lalu ia mengambil kembali rokok lalu menghidupkannya hingga ampas rokok itu menumpuk dilantai

sedangkan tangan blue satunya ia sibukkan dengan mengetik cepat di ponsel miliknya

"aarrgghh anjing" upatnya melempat ponselnya ke arah kasur dengan kencang, rahang gadis itu mengeras tanpa sengaja air matanya mulai keluar

kontaknya di blok jesa dengan gadisnya itu langsung pergi ke bar dan bercumbu dengan laki-laki asing di penglihatannya, pesan dari nomor tidak terkenal yang mengirim vidio jesa berciuman membuat blue tau

"berantakan" lirihnya, blue menarik rambut depannya frustasi, mengapa kejadian ini bisa terjadi

tok
tok
tok

suara ketukan pintu membuyarkan lamunan blue, gadis itu menoleh ke arah pintu, berdiri lalu mmelangkah membuka pintu. dapat blue lihat wanita paruh baya yang blue yakini bunda blue yang tidak pernah blue liat "ada sesuatu" tanya blue dengan suara serak

bunda blue mengangguk "ikut bunda ke ruang kerja ayah, kita mau membicarakan sesuatu"

alis blue terangkat sebelah "katakan disini"

"ayah ingin berbicara disana" bunda blue mengehala nafas, menarik tangan blue pelan tanpa peduli jika blue menolak

membuka pintu yang cukup besar didekat kamar kedua orang tua blue, ia dapat melihat kursi kebesaran yang diduduki pria paruh baya yang ia yakini adalah ayahnya

blue langsung duduk diseberang kursi sang ayah yang diikuti bundanya tanpa diminta "ada apa?" tanyanya datar

terdengar helaan nafas disamping blue "kami tidak pernah meminta sesuatu apapun pada blue, tapi bisakah kali ini blue memenuhi permintaan kami" ujar bundanya dengan hati-hati

blue menatap dengan rasa was-was, dengan suara tercekat ia bersuara "k-katakan"

"kami sepakat menjodohkan mu dengan sahabat ayah" bukan bunda blue yang menjawab melainkan ayahnya yang menatap blue datar

blue terdiam dengan tubuh sedikit gemetar, hatinya terkejut, kata-kata diotaknya yang ia siapkan untuk membujuk jesa besok langsung hilang tergantikan dengan ruang yang langsung kosong

"jangan bercanda" blue berdiri, mengerbak meja dengan cukup keras, membuat kedua orang tuanya itu cukup terkejut akan reaksinya

"blue sudah punya kekasih" lanjutnya, suaranya bergetar saat mengatakan itu

"putuskan" sergah ayah blue, pria paruh baya itu menatap blue dengan tajam

"blue tidak mau" balas blue, gadis itu menatap ayahnya tidak kalah tajam

"ayah tidak mau kamu jadi anak tidak menurut, ayah mengatakan putus, berati putuskan" ujar ayah blue, pria itu dengan reflek berdiri

"ayah tidak berhak mengatur pendamping hidup blue" balas blue

"ayah berhak, karena ayah orang tuamu. ayah katakan putus"

"blue mencintainya ayah"

"ayah tidak peduli, anak ayah harus menutut apa yang dikatakan orang tuanya"

_

"blue aku minta maaf" amore memelas menatap blue yang tidak mengalihkan pandangannya dari luar jendela

"please jawab aku blue, aku beneran ga sadar kemarin" amore meremas tangannya kuat, jika ia katakan kejadian kemarin tidak sadar ia berkata bohong karena ia masih sadar apa yang ia pikirkan

sedangkan natha, gadis itu diam, tidak mengangkat suara setelah kedua teman didepannya datang, diotaknya tidak habis pikir dengan teman-temannya, jujur natha cukup kecewa pada ketiga temannya itu

"gue saranin lu jangan ngomong sekarang mor, biarin blue lebih tenang dulu" celetuk natha cukup keras dengan mata yang fokus menatap buku

amore terdiam mendengarnya, sekali lagi ia menatap blue yang hanya diam, sedikit hatinya sakit "oke" gadis itu menurut

blue, gadis itu menatap jesa yang kebetulah jam gadis itu olahraga, tatapannya tidak teralihkan dari gadis yang sedang menatap salah satu pemuda yang bermain basket disana, pemuda yang berciuman dengan jesa saat di bar, hatinya berdenyut sakit, ingin marah ia sadar blue tidak bisa berbuat apa-apa

tettt

suara bel istirahat berbunyi, membuat natha bergegas berdiri, gadis itu berjalan keluar tanpa mempedulikan kedua temannya, amore tetap tak bergeming menunggu blue yang hanya diam dengan posisi yang tidak berubah

"blue" panggil amore, gadis itu menyentuh bahu blue sekedar menyadarkan

blue masih diam dengan posisi sama "pergi aja gue tetep disini" ujar blue cukup mengerti

"kamu ga lapar" tanya amore

lapar? perutnya saja terasa ada besi berat didalamnya "pergi aja" balas blue tanpa minat

"kamu tetep marah ya, aku minta maaf blue"

"udah gue maafin, jadi lu pergi aja"

amore menurut, ia mengerti jika suasana hati blue masih buruk, apalagi ia tidak sengaja melihat jesa yang bergandengan dengan jaeden di lapangan, jaeden cowo basket yang blue tadi lihat

"sorry ya blue, salah gue lu jadi putus sama jesa" sesal amore, lalu gadis itu berlalu keluar dari kelas itu

blue menunduk, walaupun kejadian kemarin tidak terjadi tetap saja blue akan berpisah dengan gadisnya itu. blue terpaksa setuju menerima perjodohan itu, karen masih ingat tubuhnya bukan miliknya, tubuh ini milik anak kedua orang tua itu, hak apa yang membuatnya menolak

pertunangan blue dengan orang dijodohkannya akan terjadi nanti malam, di rumah blue dengan pribadi, ini permintaan blue ia ingin pertunangannya dirahasiakan yang hanya orang-orang terdekatnya yang tau

hidup didunia fiksi? [GxG] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang