_"blue"panggil natha lalu mendekat.
menegang dan secara reflek terdiam, saat blue menatapnya dengan tajam"please, gua ga suka lu diemin gini blue. kalo gua salah bilang" ujar natha, wajah gadis itu terlihat sangat berantakan, rambut sedikit acak-acakan, baju tidak tertata rapi dan mata yang sedikit membengkak
mendorong bahu natha tidak santai, lalu menatap natha lebih tajam "menjijikkan" balasnya dengan suara dalam
terhenyak, natha juga menatap blue dengan terkejut
"apa salah gua blue?"memalingkan wajah, blue menatap amore yang tidak jauh dari penglihatannya "gua ga tau, kenapa gua bisa temanan sama orang munafik kek lu" celetuk blue
natha menatap blue bingung "maksudnya blue?"
"nat, lu yang bilang jesa musuh amore, karena apa? karena dia rebut cowo amore, tapi gua ga nyangka lu juga diam diam mau rebut liam"
natha sekali lagi menatap blue dengan pandangan terkejut, apa ia ingin merebut liam? demi apapun itu, natha tak ada keinginan melakukan itu
"blue gua gada rencana kek gitu, itu fitnah" balas natha berteriak, hatinya panik, mengapa ada yang tega menfitnahnya
blue tidak peduli, kakinya memilih melangkah mendekat ke arah amore yang menatap ke arah mereka berdua "ayo pergi"
natha menatap ke arah punggung blue lalu menatap amore yang juga menatapnya dengan pandangan kecewa "mor" panggilnya lemah
"gua benci cewe gatel kek lu nat" ujar amore keras lalu pergi yang diikuti blue
natha hanya diam mendengarnya, sungguh kejadian ini sangat cepat. jika memang natha berbuat demikian ia pasti tau konsekuensinya seperti apa, tapi demi apapun natha tidak pernah melakukannya
kemaren sore saat ia, meta dan amore pulang dari lomba basket sikap amore tiba-tiba berubah, amore lebih cenderung mendiaminya, natha pikir itu hanya bertahan semalamam tetapi saat ia chat blue untuk bertanya, blue juga mendiaminya membuatnya menyadari ia sedang berbuat kesalahan
semalaman natha tidak bisa tidur dan hanya bisa menangis, hal yang paling membuatnya bahagia ia tumpukan pada ketiga temannya, jika ia dijauhkan kemana natha bertempat sekarang?
"nat, psstt ini no tiga apaan?" bisik meta bertanya, menyadarkan natha dari acara lamunannya
natha hanya menatap, lalu menggeleng. mengerjakan tugas satu saja natha tidak, sungguh otaknya hanya dipenuhi kedua temannya
"hadehh ngga guna lu" ujar meta kesal, memilih mendekat ke kedua teman lainnya lalu bertanya hal serupa
natha menatap mereka bertiga, interaksi yang dilakukan meta membuat dadanya berdenyut sakit, apakah masih bisa ia berteman dengan mereka bertiga?
"happy birthday denathaa" ujar meta paling keras diantara amore dan blue yang tersenyum lebar
natha terdiam didepan pintu, air matanya jatuh tanpa terasa "jahat" balasnya
blue dan amore mendekat lalu tertawa jahil dan secara perlahan memeluk tubuh ringkis natha "sorry neng sorry" ujar amore
"sakit ya" ujar blue juga, tanganya mengelus punggung natha menenangkan
sedangkan meta, gadis itu asik dengan balon besar yang ia pantulkan
natha menangis, ia kira keesokan hari natha akan sendiri seperti dulu
"udah ya neng, jangan sedih sedih. ini hari bahagia lu, jadi kita tiup lilin dulu" celetuk amore, ia melepas pelukannya lalu sibuk mencari korek di dapur milik natha
blue tersenyum juga melepas pelukannya, menatap natha serius "jangan berfikir negatif" ujarnya
"lu berdua yang buat gua berpikir negatif" balas natha kesal
blue tertawa "ini rencana amore, tu cewe antusias bat ngerayain ultah lu" blue menatap amore, amore sedang memasang lilin diatas kue natha lalu menghidupkan api dengan korek yang amore dapat dari dapur
"happy birthday nat, tiup lilin cepeeeeet" ujar amore semangat diikuti tepuk tangan keras meta
"cepeeeet hahaha"
![](https://img.wattpad.com/cover/346513067-288-k413687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hidup didunia fiksi? [GxG] ongoing
Fiksi Remajabisa bayangkan hidupmu yang dikatakan tidak sepesial, tetepi tiba-tiba terbangun ditubuh seorang gadis yang sekelilingnya begitu asing dan lebih parahnya hidup didunia fiksi yang pernah dibaca_ LAPAK LGBT THANKS