sengaja buat konflik biar lupada greget wgwgwg
_"blue hiks" amore menangis cukup kencang, ia memeluk tubuh blue erat menyalurkan emosi yang sekarang menumpuk menjadi kesedihan
blue hanya diam, membiarkan baju yang ia kenakan menjadi tisu mendadak oleh amore, ia juga tidak menyangka dalam cerita didalam novel pun sosok meta begitu tidak diceritakan lengkap seperti apa, apakah ia benar-benar baik atau seperti sekarang, sosok meta yang begitu manipulatif, sosok ceria dengan senyuman polos selama ini hanya tipu muslihat
"blue hiks kenapa meta jahat banget" adu meta, gadis itu semakin segugukan nafasnya sudah mulai memberat petanda ia lelah
blue terdiam, tidak menanggapi amore ia menatap ke arah natha yang baru datang dengan wajah menatap amore khawatir
"amore" panggilnya lembut membuat amore yang semula memeluk blue beralih menatapnya lalu langsung memeluk natha
"ada apa?" tanya natha dengan hati-hati
"meta nat hiks, meta hs sama liam" adunya dengan suara tangisan yang semakin mengencang, air matanya tidak bisa berhenti
natha membeku, ia menatap blue yang juga menatapnya, rasa tidak percaya melingkupi hatinya, meta?
"apa benar meta mor? lu mungkin salah liat orang" bela natha
amore menggeleng "gue ga akan bilang itu meta hiks, kalo orangnya ngga konfirmasi sendiri sama gue nat hiks" balas amore, gadis itu semakin meringkuk memeluk tubuh natha
"gue ga akan sesakit ini, kalo meta ga bilang dia sengaja hs sama liam. gue bego ya nat, gue bego banget percaya sama ucapan meta yang ngelantur hiks, sakit nat sakit" lanjut amore mulai meracau
kemaren malam minggu mereka berempat pergi ke club untuk sekedar hiburan dengan liam dan jesa yang juga ikut, hal yang paling amore sesalkan ia memberikan liam minum dengan paksaan, sampai mereka berenam mabuk dengan blue yang hanya mabuk ringan
kejadian meta dan liam hs pun amore tidak tau, hingga besoknya ia menerima vidio hs mereka berdua dari nomor meta, iya meta sendiri yang mengirim serta mengatakan 'gue puas banget kalo lu sakit hati karna ini'
setau blue meta itu memang mencurigakan sedari awal, pertemuan pertama saat ia dirumah sakit sekilas ia menatap mata meta menatap ia dengan jijik, dan saat amore bertengkar dengan jesa dikoridor ia tidak melihat meta saat mereka bertengkar, dan banyak lagi yang blue tidak bisa deskripsikan sikap meta yang mencurigakan
"berhenti menangis, mata lu udah sakit" celetuk blue, ia mulai mengelus bahu amore pelan
amore menggeleng lemah "sakit blue hiks" meta masih memeluk natha dengan erat, ia enggan untuk sekedar mengangkat kepala
"tenangin diri dulu, jangan banyak berpikir buruk dulu mor" nasehat blue, ia masih mengelus bahu amore menenangkan, sedangkan amore mengangguk pelan
kluk
bunyi nontif ponsel mengalihkan pikiran blue, ia berhenti mengelus bahu amore dan beralih mengambil ponsel milik amore yang berbunyi
'putus' singkat namun jelas, blue sedikit terkejut ia dengan cepat membaca ulang pesan serta pemilik kontak dan ternyata liam
"brengsek" blue langsung berdiri membuat natha yang menenangkan amore menatap kearahnya, menekan tombol telepon yang langsung diangkat oleh sang empu blue melangkah keluar
"maksud pesan lu apa anjing" ujar blue mengeras, langkahnya membawanya ke arah balkon
sunyi sebentar hingga cowo disebrang sana bersuara "gue tau lu udah tau permasalah gue dan kedua temen lu"
tangan blue mengepal hinggal urat-urat ditangannya terlihat "amore ga salah, ga seharusnya lu putusin amore"
terdengar helaan nafas membuat kepalan tangan blue semakin erat, ia mencoba agar tidak meluapkan emosi untuk melempar ponsel milik amore "gue takut meta hamil, minggu depan gue bakal tunangan sama dia" ujar liam pada akhirnya
amore tidak tahan, emosianya meluap dengan sekali hentakan ia melempar ponsel itu tanpa perasaan "brengsek" teriak amore mengeras, membuat natha dan amore mendengan suara cukup ribut itu bergegas keluar menghampiri blue
"blue ada apa?" tanya natha, amore dibelakang menghapus sisa air matanya lalu ia menatap blue, amore sudah cukup tenang
blue mengusap wajahnya frustasi, meta gue tandai lu "minggu depan liam sama meta bakal tunangan" ujar blue, ia menatap amore yang terkejut lalu dikedua mata itu mulai mengeluarkan air mata kembali
"blue serius?" tanya amore tidak percaya, ia menutup matanya lalu mengeleng lemah
"liam juga minta putus" lanjut amore lirih
amore limbung kebelakang dengan natha sigap siaga menahan agar amore tidak terjatub "salah aku sama meta apa?" tanya amore pada akhirnya lalu gadis itu terjatuh pingsan
_
"makan dulu ya" natha dengan telaten mengusap lengan amore
amore menggeleng "gue ga laper nat" paparnya lemah
blue yang sedari tadi yang diam di sofa rumah sakit itu berdiri, mengambil bubur yang menganggur, ia menyendok lalu mengarahkan ke depan mulut amore
"buka" perintah blue penuh peringatan membuat amore yang ingin membantah hanya diam menurut
sudah setengah hari amore dirs, kondosi kesehatannya yang langsung menurut membuat natha dan blue kalang kabut langsung membawa ke rs karena amore yang tidak segera bangun dari pingsannya tempo hari
sedangkan meta, blue sudang bertemu gadis itu tadi pagi, sifat asli gadis itu keluar tanpa blue pura-pura tidak tau, benar-benar gadis manipulatif cih
meta yang selama ini ia kenal lemot dengan semua keluguannya hanyalah topeng yang menutupi sifat egois penuh dendam. meta memiliki dendam pada amore serta natha karena itu ia hanya mau bertemu dengan blue, apa penyebabnya? karena amore dan natha dengan beraninya mengambil kasih sayang kedua orang tuanya ya ga harusnya dibagi kepada orang asing
sedangkan blue mengapa ia tidak termasuk, karena memang blue tidak pernah ke rumah meta. blue cenderung gadis yang jarang keluar rumah bahkan sangat jarang bisa menemui blue
meta juga mengatakan ia memang sengaja melakukannya agar amore sakit hati, kenapa hanya amore? karena memang amore yang lebih sering ke rumah meta dan merebut perhatian yang biasa meta yang hanya merasakan
"udah lebih baik" tanya jesa, gadis itu membuyarkan lamunan blue
amore mangangguk lalu menerima bungkusan yang dibawa jesa "thank"
"dimakan itu buatan gue khusus buat mantan musuh"
amore terkekeh ia memberikan pada natha agar dibukakan, sedangkan jesa gadis itu menghampiri sang kekasih yang sedang asik memainkan ponselnya di sofa
"sibuk banget aku lihat-lihat" celetuk jesa, amore menatapnya dengan senyuman kecil, tanganya dengan enteng mengelus kepala jesa
"udah makan?" tanya blue
jesa mengangguk dengan senang berkata "mam mie ayam buk sumik, enak banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
hidup didunia fiksi? [GxG] ongoing
Подростковая литератураbisa bayangkan hidupmu yang dikatakan tidak sepesial, tetepi tiba-tiba terbangun ditubuh seorang gadis yang sekelilingnya begitu asing dan lebih parahnya hidup didunia fiksi yang pernah dibaca_ LAPAK LGBT THANKS