|| 4 || karen

3.3K 258 0
                                    

_

karen, karen treandra. gadis tomboi yang kehidupannya tidak ada yang sepesial. karen tidak memiliki orang tua, ia hidup di panti asuhan. ia tergolong gadis yang pendiam dan terkesan misterius

kesehariannya hanya bermain bersama teman tongkrongannya yang kebanyakan laki-laki, gadis itu juga suka hal yang menantang seperti balapan, tauran hingga sampai ia mengenal dunia bawah yang berbahaya

sedangkan blue, nama asli blue adalah seandra veronica, panggilan blue sendiri karena blue sangat menyukai warna blue/biru dikarenakan bola matanya yang berwarna blue safir, membuat keluarganya menyematkan nama blue padanya

blue adalah tokoh figuran antagonis, lebih tepatnya salah satu teman antagonis. blue adalah gadis bar bar, cerewet dan arogan

mengikat rambut panjangnya seperti ekor kuda, blue berlari pelan bergabung dengan siswa lainnya yang berlari mengelilingi lapangan basket

sekarang dikelas blue adalah jam olahraga, mereka sedang pemanasan untuk bermain basket dan untungnya jiwa karen sangat ahli dalam permainan ini

tinggi blue dan karen itu sama hanya lebih tinggi blue 2 cm dari karen yaitu 172 cm

"bluee, semangat" teriak meta menggema di tempat duduk penonton dengan balon panjang melambai-lambai di kedua tangannya

blue menatap, melihat amore dan natha yang juga membawa balon di kedua tangannya. wajah mereka tampak tertekan

blue menghela nafas, nasip punya teman frek

_

"pinter banget sih sahabat gua" celetuk meta semangat, mengelap keringat di dahi blue dengan handuk yang entah dari mana

"nih" ujar natha memberikan botol air mineral kepada blue

"thank"

"hm"

"jago blue" ujar amore yang baru datang, gadis itu langsung duduk di samping blue yang asik minum air

"belajar dari mana?" tanyanya lagi menatap leher blue yang bergerak-gerak

menoleh, blue mengangkat alisnya heran lalu mendengus "ga perlu tau"

"blue, ajarin gua entar" celetuk meta semangat, tangannya menguncang lengan blue heboh

"gua pengen banget kek blue, loncat pluk goooooll"

"lu kira sepak bola goll" natha menatap meta malas

"kan masuk" balas meta menatap natha polos

blue diam lebih memilih menatap kearah yang ditatap amore intens. dahinya mengernyit, didepan perpustakaan disana ada kajesa dengan seorang cowo yang karen yakini pemeran utama pria

what? william kan?

"mor" celetuh blue membuyarkan lamunan amore

"apa?" amore menatap blue bertanya

"kenapa suka liam" tanya blue tak ambil pusing, blue kepo tau

amore tersedak, lalu terdiam
"liam suka kajesa bukan, tapi lu tetep suka liam" ujar blue lagi

"percuma ngejar orang yang udah suka sama orang lain, diumpamakan sinar matahari diantara hujan, percuma gada gunanya, gaakan ngerubah jika tanah tetap basah" lanjutnya

"lu cantik, banyak cowo didunia. jangankan didunia, disekolah ini pun banyak cowo mor"

bukan tanpa alasan blue berkata seperti itu, sebulan setelah blue disini ia tau sisi para sahabatnya, natha gadis yang didewasan oleh keadaan, meta cewe ceria penuh dunia permainan dan amore dengan cintanya yang ditolak

blue sering, bukan hanya sering tapi setiap hari amore membawa bekal untuk liam yang berakhir dibuang didepan mata kepalanya sendiri

dan sering blue dengar nilai amore yang turun yang membuat kedua orangtuanya marah. blue tidak menyalakan orang yang memiliki cinta tapi jika cinta membuat seseorang menjadi bodoh itu yang membuatnya muak

"tapi gua maunya liam" ujar amore memaksa, matanya menatap cowo yang saat ini menggenggam tangan kajesa mesra

blue juga terpaksa menatap kearah dua seroji itu
apakah boleh blue berbuat sesuka hatinya sepeti di kehidupannya yang dulu?

otak blue berputar dan terbesit ide membuat senyum merekah dibibirnya

"welcome to the game karen everyone"

hidup didunia fiksi? [GxG] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang