Kejadian menegangkan dan canggung itu berakhir, fort memilih untuk duduk bersandar di bahu peat namun tatapan tajamnya terus menatap joong seolah ingin membunuhnya.
Fort tidak tau apa yang terjadi pada dirinya dan mengapa ia semarah ini pada temannya, fort hanya terbawa perasaan dan merasa jika ucapan joong kali ini ada maksud lain yang berhubungan dengan peat-nya.
"Sayang !!!" Ditengah suasana yang hening ,seorang pria datang dan memeluk james sambil memanggilnya dengan panggilan sayang ,membuat mereka semua tercengang untuk yang kedua kalinya.
"James ?" Panggil noeul dengan nada menginterogasi.
"Kenalin, dia kekasihku net " james berucap saat melihat tatapan kedua sahabatnya.
Net tersenyum kepada noeul dan peat sembari mengulurkan tangannya, namun saat di depan peat tangan itu terabaikan karena peat hanya diam, wajahnya sangat tengang, pucat dan terlihat gusar.
"Peat ?" Panggil james menyadarkan sahabatnya, yang dipanggil seolah sadar dan tetsenyum kepada sahabatnya.
"Maaf !! Sepertinya aku harus pulang, aku merasa kurang enak badan" ucap peat dengan suara tertahan.
Fort tentu saja mendengar penuturan kekasihnya dan dengan cepat merangkulnya, memastikan peat baik-baik saja.
"Baby !! Mau pulang ?" Tanya fort memastikan yang di balas anggukan oleh peat.
"Bro !! Pamit ya, peat sepertinya butuh istirahat" pamit fort pada yang lain, padahal ia harus bertanding lagi namun peat lebih penting dari semuanya. Anggotanya juga tak mempermasalahkan atau memprotesnya karena mereka tau seperti apa ketua mereka saat marah.
Boss mengangguk dan ditugaskan mengambil alih pertandingan selanjutnya untuk menggantikan ketua mereka.
(Aku akan merebutmu sayang !!)
.............
Selama di perjalanan hanya ada keheningan, fort yang fokus menyetir sambil sesekali melirik peat yang berada di samping. Sementara peat sedang bergelut dengan pikirannya.
Fort ingin sekali bertanya bagaimana keadaan peat, namun ia mengira jika peat sedang tidur padahal peat sedang melamun dengan wajah yang mengahadap ke arah luar.
"Tidak mungkin !! Apa dunia ini benar-benar kecil ?, bagaimana bisa ?" Monolog peat terus menerus.
"Baby !! Kita makan dulu ya, kamu belum makan apa- apa sejak tadi" ucap fort saat melihat tubuh peat bergerak.
"Aku mau pulang " jawab peat tanpa melihat ke arah penanya.
"Baby !! Kalau kamu sakit bagaimana ?" Tanya fort khawatir
"Aku bilang pulang ya pulang, kalau kamu mau makan lebih baik turunin aku di sini" ujar peat menggunakan nada tinggi, fort yang mendapatkan bentakan tersebut diam sejenak lalu kembali fokus mengemudi.
"Phi minta maaf !! Kalau begitu kamu lanjut tidur, nanti phi bangunin kalau kita sudah sampai" ucap fort lembut namun tak mendapat jawaban dari pria di hadapannya.
20 menit kemudian, mobil mewah itu berhenti di depan sebuah gedung. Fort melepas seatbell-nya dan berbalik mendekati peat yang masih setia pada posisinya.
"Baby !! Kita sudah sampai" ucap fort lembut sambil menepuk pelan pipi peat.
Fort terus berusaha membangunkan peat dengan sabar dan lembut, ia tidak tau ada apa dengan dirinya. Fort bukanlah orang yang seperti ini, dia sangat emosional, kejam, licik dan orang yang buruk.
Namun entah bagaimana pria manis itu bisa masuk dan mengganggu hidupnya, merubah dirinya padahal mereka baru beberapa kali bertemu dan hanya peat yang bisa membentaknya seperti tadi. Jika itu orang lain fort pastikan orang itu akan babak belur atau menemui ajalnya saat itu juga.