bad

442 35 6
                                    

"Phi lepasin, phi menyakitiku " pinta peat memohon namun fort tak menghiraukannya dan tetap menariknya menuju kamar.

Pintu dibanting begitu keras oleh fort yang sedang dilanda emosi. Fort menghempas tubuh kecil peat sampai membentur meja makan.

"Akh !!" Keluh peat merasakan nyeri di pada pinggulnya.

Merasa belum puas, fort mendekati peat dan mencengkram rahangnya membuat tubuh ikut ke belakang.
Cengkaraman fort sangat kuat karena peat tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kau menginginkan ini bukan" sarkas fort langsung meraup bibir peat penuh nafsu. Peat tidak suka, ia tidak menyukai cumbuan fort kali ini yang sangat kasar dan tak berperasaan.

"Kenapa tidak membalas !!! Bukankah kau menginginkannya tadi dengan boss" sekali lagi fort menyudutkan peat dan berbicara dengan nada tinggi untuk pertama kalinya.

Melihat tak ada jawaban dari peat, fort kembali menarik peat dan kali ini bukan lengan peat tapi rambutnya. Satu yang peat rasakan yaitu sangat sakit belum lagi kepalanya terus berdenyut sejak tadi ditambah forr yang menarik rambutnya kuat.

Tubuh kecil peat di dorong ke atas ranjang, fort mengungkungnya dan kembali mencumbu bibirnya lalu turun ke leher meninggalkan bekas tepat di tempat yang boss tinggalkan.

"Apa kau kurang puas dengan milikku sehingga mencari pria lain. Kenapa tidak mengatakan padaku kalau kau tidak puas hanya dengan satu batang"

"Kalau aku tahu kau akan tidur dengan temanku dari awal aku tidak perlu bersusah payah mengejarmu, selain net dan juga boss apa kau juga tidur dengan joong, pai, alex ?? Kalau aku tau kau semurahan ini aku tidak perlu menjalin hubungan denganmu, bercinta denganmu sepuasnya lalu membuangmu" sarkas fort merendahkan.

Hati peat sangat sakit saat mendengar ucapan fort yang menghina dirinya. Baru kali ini peat melihat fort semarah ini dan itu membuatnya takut.

"O oohh apa karena aku tidak membayarmu untuk bercinta ?jadi kau menolakku sekarang !!" Lanjut fort mengeluarkan dompet dari sakunya dan mengeluarkan beberapa lembar uang serta kartu ke wajah peat.

"Apa saat boss menidurumu dia juga melakukan ini ?" Tambahnya sambil mencekik leher peat.

"Aku baru tahu jika pria polos dan cantik ini pelacur rendahan yang pernah ku temui, pelacur milikku lebih tinggi karena bercinta dengan beberapa orang saja sedangkan kau bercinta dengan teman kekasihmu. Kekasih ?apa status itu masih berlaku saat ini ?"

Tak habisnya fort merendahkan dan menghinanya, peat sudah tidak tahan lagi jadi ia menampar fort begitu keras.

"Kau berani ??" Bentak fort

"Phi sudah sangat keterlaluan, kalau phi sudah tidak mencintaiku maka lepaskan aku dan biarkan aku pergi" tantang peat sudah berdiri di hadapan fort.

"Aku sudah membayarmu jadi layani aku seperti kau melayani yang lain" perintah fort mendorong peat ke ranjang dan kembali mengungkungnya.

Satu tangan fort melucuti celana peat , dan lainnya ia gunakan untuk menahan tangan peat. Tubuh besar fort menindih tubuh kecil peat yang sudah dalam kondisi telanjang bulat.

Peat tidak tau sejak kapan fort membuka pakaian bawahnya dan menampilkan batang berurat dan semakin besar dari sebelumnya. Ukuran titan fort bukanlah ukuran normal dan benda itu menerobos lubangnya dengan sekali entakkan.

"Akh p-phi, sa–kit " adu peat, air matanya sudah keluar menahan rasa sakit.

Pinggul fort bergerak memaju mundurkan miliknya dengan sangat kasar seperti tak menganggap peat manusia, belum cukup puas menyakitinya fort mengeluarkan miliknya dan memasukkan kembali dalam sekali dorongan kuat membuat tubuh peat tersentak.

Bunyi tabrakan tubuh keduanya menggema di kamar itu serta diiringi suara tangisan peat yang mulai serak.

Fort terus menggempurnya tanpa ampun, entah sudah berapa kali pria itu keluar namun ia belum menghentikan aksinya. Peat merasa area bawahnya sangat perih dan panas di tambah kepalanya tidak berhenti sejak tadi.



####################

James terus membujuk net untuk berbicara dengan fort karena pria itu mengunci pintu kamar apartment dan selama 2 hari.

"Phi net ,,aku takut peat kenapa-napa. Sejak kemarin phi fort tidak memberi kabar atau sekedar membuka pintu saat kita berkunjung" khawatir james

"Tenanglah sayang, fort tidak akan menyakiti peat kalaupun ia melakukannya pasti fort sudah menyesal dan berada di rumahnya. Berpikir positif mungkin fort sedang menyelesaikan masalahnya dengan peat tanpa ada gangguan" ujar net seolah tidak akan terjadi sesuatu padahal dirinya juga merasakan perasaan khawatir.

Mereka sudah berteman dan kenal lama, net tau bagaimana sadisnya fort jika tidak bisa mengontrol emosinya. Ia juga pernah menyaksikan fort menyiksa pasangan sex-nya seperti hewan.

Fort benar-benar mengerikan ketika kehilangan kontrol dan tak ada yang bisa menenangkannya kecuali dirinya sendiri.



Di kamar itu seorang pria masih menggempur kekasihnya yang sudah tak sadarkan diri, ia bahkan tidak sadar sudah melakukan itu selama 2 hari tanpa henti.
Peat sudah pingsan sejak pagi tadi dan sekarang matahari sudah tidak menampakkan sinarnya lagi.

"Hhhaaahhhhh hhaaaaa" napas panjang fort hembuskan saat merasa puas, ia bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya meninggalkan peat begitu saja seperti hewan yang tak berdaya.

Fort bercermin melihat wajahnya yang tampak lelah namun segar dengan wajah berseri. Ia mulai menggosok giginya sebelum membasahi seluruh tubuhnya.

Pandangan fort melihat ada yang aneh dengan titan kecilnya, mengapa warnanya sangat aneh ? (Pikirnya)
Ia menyentuh adik kecilnya, mengusap sesuatu yang menempel di sana kemudian menghirupnya

"Bau darah ?" Keningnya tertaut karena noda itu ada yang sudah kering dan juga masih segar.

"Sial !!" Umpatnya saat menyadari sesuatu. Fort membilas mulutnya dan berlari ke kamar dimana peat berada.

Benar saja, begitu berada di pintu fort melihat area bawah peat penuh noda darah bukan itu saja tapi sprei yang mereka gunakan juga penuh noda darah. Ia mendekati peat dan merasa menyesal dengan perbuatannya.

"Baby ~" panggil fort tapi peat tidak meresponnya

"Sayang, maafin phi" sesalnya

"Sayang !!!astaga peat " panik fort saat menyentuh kening peat yang terasa sangat panas.

Berkali-kali fort membangunkan peat tapi pria kecilnya tidak bergerak sedikitpun yang membuat fort semakin panik. Dengan cepat fort meraih jaket dan juga celananya yang tersampir di atas kursi lalu memakaikan peat piyama terusan.

Dengan tergesa-gesa fort membawa tubuh peat keluar dari apartment dan menuju ke mobilnya. Fort sangat ketakutan sekarang karena peat tak merespon sedikit pun yang ia lakukan.

Mobil mewah fort menyusuri jalan dengan kecepatan tinggi, ia tidak peduli dengan beberapa kendaraan yang melintas. Pikirannya saat ini yaitu membawa peat ke rumah sakit dengan cepat.

Sepanjang perjalanan forr tidak hentinya merutuki dirinya dan memohon agar peat baik-baik saja. Jika terjadi sesuatu pada peat maka fort tidak akan memaafkan dirinya.
















.
.
.
.
.
.

T. B. C

See you guys !!!!

Bad Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang