Happy reading
*
*
*
*
*
Peat berjalan dengan pikiran yang entah kemana, perkataan noeul tadi sore terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Ia menyadari kesalahannya, ia juga paham dengan perasaan fort tapi ia benar- benar belum bisa terbuka pada pria itu. Hatinya belum siap dan perasaannya juga tidak cukup besar padanya.
Peat sudah berusaha untuk berhenti dan menjauhi dunia malamnya, ia sudah pernah berobat menggunakan uang hasil kerjanya tapi tetap tidak membuahkan hasil. Yang ada peat kecanduan obat dan akan semakin parah dari sebelumnya jika ia tidak meminum obatnya.
Peat menyerah dan memilih untuk mengikuti arus hidupnya. Hampir semua rumah sakit di negaranya sudah ia kungjungi dan hasilnya tetap sama.
Saat itulah ia memutuskan untuk tidak menghambur-hamburkan uangnya dan mencoba untuk mencari keuntungan lain. Seperti berdonasi setiap bulan di panti asuhan tempat ia tinggal dulu, berbagi rezeki pada orang yang membutuhkan, berinvestasi untuk masa depannya, membangun rumah dan juga toko.
"Sayang !!!" Bisikan itu mengejutkan dirinya, terlebih lagi pelukan orang itu cukup erat dan membuatnya sulit melepaskan diri.
"Phi net ?" Ucap peat saat sadar jika kekasih sahabatnya-lah yang memeluknya.
"Phi sudah menunggumu cukup lama, kamu selalu menghindari ku. Apa kamu lupa dengan perjanjian kita ,sayang ?" Bisik net menggoda.
Pria itu juga mencium tengkuk leher peat dan menghirup aroma tubuhnya, tak lupa lidah nakal net juga ikut membasahi area sensitif peat dan membuatnya mengeluh nikmat.
"Phi ahh ~~ jangan disini" lenguh peat mencoba menahan dirinya dan juga net agar tak melakukan hal tak senonoh di dalam lift.
Mendengar penuturan peat, tangan net kembali menekan tombol yang tersedia di dalam sana dan menekan tombol paling bawah (basemant).
Bukannya peat pasrah atau pun bagaimana, ia sudah berusaha melawan dan memberontak saat net melakukannya . Namun kekuatan net lebih besar dari dirinya.
"Kamu tidak bisa menghindari ku peat !! Kamu milikku dan selamanya menjadi milikku" tegas net kembali sebelum mendorong peat untuk masuk ke dalam mobilnya.
Suasana di basemant sangat sepi, bahkan teriakan peat yang terus memohon, mendesah dan kesakitan seperti angin yang berlalu lalang.
Net memasukinya tanpa melakukan pemanasan lebih dulu, seluruh pakaiannya di sobek oleh net yang tengah di selimuti nafsu.
"Phi ahh jangan !!! Hentikan mmph" desah peat tertahan .
Ia terus memohon agar net menghentikan aksinya, peat benar-benar ingin menjauh dari net karena merasa bersalah pada james.
Peat mengira jika ia menjauhi dan menghindari net selama seminggu sudah bisa membuat pria itu sadar jika hal yang mereka lakukan itu salah. Namun perkiraan peat benar- benar tak sesuai dengan kenyataannya, yang ada net malah semakin menjadi-jadi dan terus menerornya.
Ia benar-benar ketakutan sekarang, net menjadi seorang penguntit, peneror baginya. Bahkan fort sampai memilih untuk tinggal menetap bersamanya karena hal tersebut.
Fort tidak tau jika net adalah orang yang selama ini membuat kekasihnya ketakutan, ia hanya berusaha menjaga dan melindungi peat yang terus menerus berteriak tidak jelas, ketakutan saat menerima telepon dari seseorang.