Di atas ranjang, lebih tepatnya di balik selimut yang tebal terdapat 2 pria yang saling berpelukan dangan tubuh tanpa sehelai kain. Keduanya memeluk satu sama lain seolah enggan untuk melepaskan, mata keduanya juga terpejam karena rasa lelah akibat pertarungan panas.
"Sky !! Apa kamu sibuk setelah ini ?" Tanya qing mengusap rambut peat
Peat mengangguk sangat pelan namun masih bisa dirasakan oleh qing, karena peat menyembunyikan wajahnya tepat di dada bidang miliknya.
"Sky ~" panggil king
Peat berdehem sambil mendongakkan kepalanya, menatap pria bertopeng yang juga menatapnya.
"Bisakah kamu membatalkan pertemuanmu ? Phi masih merindukanmu " ujar qing ,tangannya mengusap bibir peat dan memasukkan jarinya ke dalam mulut hangat itu.
Peat mengikuti perintah, ia menghisap jari king seolah itu adalah permen. Namun kepalanya menggeleng sebagai jawaban 'tidak'
"Phi menginginkannya lagi, sky" erang qing ,terlebih tubuh mereka masih dalam keadaan menyatu.
Peat juga sebenarnya menginginkan itu, tubuhnya lemah dan sakit jika tak melakukan hubungan intim. Hanya saja ia tak ingin mengecewakan orang yang sudah bersamanya lebih lama.
"Maaf phi, tapi sky tidak bisa" ucap peat sendu.
Qing tersenyum dan mengusap rambutnya dengan gemas, lalu menyuruh peat untuk mandi dan akan mengantarnya ke tempat selanjutnya.
"Phi tidak ingin mandi bersama ?" Tanya peat polos karena mengira jika mereka mandi bareng pasti akan lebih cepat selesai.
"Jika kamu ingin phi memakanmu lagi, phi tidak masalah" goda qing tersenyum dan memperlihatkan deretan giginya.
"Dasar mesum !!" Teriak peat berlari ke kamar mandi dan menutup pintunya cukup keras.
"Aku pasti akan memiliki mu seutuhnya, sayang !!! Aku akan melakukan apapun agar kamu menjadi milikku" ujar qing menatap pintu kamar mandi.
Setelah beberapa menit bersiap, qing mengajak peat untuk berbelanja di supermarket dan pastinya mereka memakai masker bukan topeng yang biasa mereka gunakan saat bermain.
"Kenapa membawa troly phi ?apa phi akan membeli banyak makanan ?" Tanya peat bingung
"Bukan phi, tapi untuk sky "
Jawaban qing membuat peat mengerutkan alisnya"Stok makanan sky sudah habis kan ?sekarang pilih apapun yang sky inginkan. Phi yang akan membayarnya"
Lagi dan lagi peat seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Peat memang sempat membahas soal stok bahan dapurnya yang sudah habis dengan qing, tapi peat tidak menyangka jika pria itu akan mengajaknya sekarang.
"Tapi phi....."
"Jangan menolak phi, sayang !!" Sanggah qing mendekatkan wajahnya pada wajah peat.
"Isshh, sky kan belum ngomong apa-apa" rajuknya dan malah terlihat lebih menggemaskan di mata qing meskipun wajah nya tertutup masker.
"Iya iya, maafkan phi ya !!" Ujar qing setelah tertawa.
"Sky kan ada pertemuan, lalu bagaimana bisa sky membawa begitu banyak barang ?" Tanya peat
"Phi akan menunggu sky sampai selesai dan mengantar sky pulang" tawar qing yang membuat peat berpikir sejenak.
"Tidak usah phi !! bagaimana kalau kita pulang dulu, baru deh habis itu phi anterin sky ke hotel XXXX " saran peat tanpa berpikir lebih panjang.
Tentu saja qing menyetujuinya kemudian membiarkan peat berjalan lebih dulu dan dia mengikuti dari belakang.
"Jangan sungkan, bahkan jika sky mengambil semuanya phi akan membayarnya" ujar qing mengingatkan.