Sudah seminggu lebih peat menghindari kedua sahabatnya dan selama itu juga dirinya terus mendapatkan panggilan dari mereka.
Seperti saat ini, peat merasa tidak enak dan bersalah karena mengacuhkan mereka tanpa memberitahu alasannya. Jadi ia mengangkat panggilan dari james.
Dapat peat duga jika temannya akan bereaksi seperti apa saat dirinya merespon. James berteriak, mengoceh padanya karena tidak memberi kabar.
James mengatakan jika ia ingin bertemu malam ini dan tentu saja peat setuju, meskipun perasaan itu masih ada namun ia tidak bisa berbohong jika dirinya sangat merindukan 2 curut itu.
Setelah panggilan berakhir, peat mengatur napasnya dan menyakinkan dirinya untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Alasan ia menjauh dan tidak berani menatap wajah temannya.
Peat melihat jam yang melingkar di tangannya, jarum jam sudah menunjukkan angka 5 jadi ia masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk sebentar malam.
Ia memakai pakaian seperti biasa dengan jaket hitam yang sering ia gunakan, membawa kakinya melangkah keluar dari gedung yang menjadi tempat tinggalnya.
Meskipun terlihat bebas dan tanpa beban, peat merasa cukup kesepian. Biasanya seseorang akan terus mengoceh dan membuntutinya kemana pun ia pergi, tapi kali ini orang itu tak juga menampakkan wajahnya.
Peat melirik kembali jam tangannya dan segera meraih kunci motornya saat jam sudah menunjukkan angka 7.
Untung saja si jorge sudah selesai di service, jadi peat bisa melaju dengan cepat dan menerobos jalan dengan mudah.
Jarak dari asramanya dengan restoran yang james beritahu tidak begitu jauh, peat hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk tiba disana.
Setelah memarkir motornya, peat berjalan memasuki restoran. Ia celingak celinguk mencari keberadaan temannya karena suasana di dalamnya sangat ramai ,namun ia tak perlu berlama-lama karena james mengangkat tangannya.
Di meja itu sudah ada james dan noeul, namun noeul sejak tadi tak mengucapkan apa-apa padanya yang membuatnya bingung.
Peat menyenggol tangan james dan memberi kode 'apa yang terjadi'.
"Noeul bertengkar dengan phi boss karena 2 hari yang lalu phi boss tidak pulang ke rumahnya, padahal ia dan noeul sudah ada janji untuk makan malan" jelas james.
Noeul sama sekali tidak marah atau protes karena james memberitahu orang lain, saat ini mood noeul benar-benar buruk dan hanya diam selama beberapa menit.
"Kamu pergi kemana seminggu ini ?tidak ada kabar dan juga tidak bisa di hubungi" tanya james pada intinya.
"Maaf karena menghilang dan tidak mengabari kalian, aku sangat sibuk mengerjakan tugas kuliah. Apalagi aku harus bekerja" jawab peat dengan wajah memelas.
"Jujur peat. Setelah kamu keluar dari dari pekerjaan sebelumnya, kamu tidak pernah memberitahu kami soal pekerjaanmu" lanjut james dengan nada menginterogasi.
"Bukan setelahnya tapi sebelum itu. Kamu selalu bilang jika kamu bekerja serabutan dan yang selama ini kita tau kamu bekerja di kedai" noeul menyanggah.
Peat benar- benar kalang kabut sekarang, ia tidak marah karena keduanya ikut campur urusan pribadinya. Ia paham bagaimana perasaan mereka jika salah satunya melakukan hal yang sama.
"Sebenarnya...." jeda peat berpikir keras
"Aku kerja di situs terlarang" lanjutnya membuat james dan noeul menatap bingung dan tidak mengerti
"Kamu berjudi ? Memakai narkoba ?" Mulut lemes noeul benar-benar tidak bisa di kontrol.
"Benar peat ?" Tanya james mendukung pertanyaan noeul