Noeul duduk termenung di sudut kamarnya meratapi hal yang entah salahnya atau bukan. Sudah dua hari ia mengurung diri di kamar setelah perdebatan dan penjelasan yang phi boss ucapkan.
Apakah ia harus tetap membenci peat karena bermain dibelakangnya saat ia tau itu semua terjadi karena kelalaiannya sendiri,? Benar, semua ini tidak akan terjadi jika ia tidak egois dan menuruti permintaan boss.
Selama ini noeul pikir phi boss akan baik-baik saja bertunangan tanpa bercinta setiap saat. Tapi ia salah besar dan penyebab dari penolakannya berdampak besar pada hubungan percintaan dan juga persahabatannya.
Meskipun demikian rasa sakit itu masih ia rasakan terlebih lagi ternyata mereka berdua sudah sering tidur selama 6,? 7,? Tahun. Noeul awalnya tidak percaya jika peat dan boss tidak tau siapa orang yang bercinta dengannya selama ini namun boss kembali menjelaskan alasan mengapa mereka tidak saling mengenal dan sejak kapan phi boss tau identitas sky sebenarnya.
"Aku tidak tau harus berbuat apa, james dan peat pasti membenciku saat ini. Tapi aku juga korban dan merasakan sakit yang lebih dari mereka" monolog noeul dengan tatapan kosong dan wajah yang sedikit memucat.
Ia benar-benar takut apalagi james yang rumahnya berjarak tidak terlalu jauh dari rumahnya tidak mengunjunginya, ini sudah 3 hari setelah pertengkaran itu tapi james maupun peat tidak mengunjunginya atau hanya sekedar menanyakan kabarnya.
"Apa james benar-benar marah padaku,? Bahkan tamparan darinya masih terasa begitu menyakitkan" monolognya menyentuh pipi dan bibir tempat james menamparnya.
"Tuan noeul,,, nyonya besar dan tuan boss menunggu anda di bawah" teriak salah satu maid di luar kamar
Setelah perdebatannya dengan boss, noeul memutuskan untuk tinggal dengan orang tuanya demi menenangkan pikirannya.
"Tuan,," panggil maid itu sekali lagi saat tuan mudanya tak memberikan jawaban
"Bi, biar aku yang membujuknya bibi kembali bekerja saja" boss datang dan meminta pada bibi untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
"Baik tuan, kalau begitu bibi pamit" balas maid itu lalu menunduk sebelum benar-benar pergi
Boss menatap pintu berwarna putih polos dengan lamat lalu dengan perlahan tangannya bergerak dan mengetuk pintu itu.
"Noeul, ini phi" teriak boss dari luar
"Ngapai phi datang ke sini !!bukannya phi sudah tidak mencintaiku, bukannya phi bilang akan membatalkan pernikahan kita jadi buat apa phi datang ke sini" sahut noeul yang saat ini berada tepat di balik pintu sambil berdiri.
"Noeul, bukannya phi sudah menjelaskan semuanya kalau phi melakukannya agar hasrat seksual phi terpenuhi meskipun phi ada sedikit rasa pada peat. Phi sudah meminta maaf dan kita sudah sepakat untuk memperbaikinya dari awal lagi" ucap panjang boss
"Tapi tetap saja itu semuanya tidak mudah, phi sudah menyakitiku terlalu dalam dan luka ini terlalu dalam phii" sahut noeul dari dalam kamar
"Lalu apa yang kamu inginkan,? Apa yang harus phi lakukan agar bisa memperbaiki,,?" Tanya boss yang tidak mendapat respon
"Phi minta maaf jika yang phi lakukan sangat melukaimu, lebih baik hubungan kita berakhir agar kamu bisa menemukan seseorang yang lebih baik dariku" ujar boss
"Aku akan berbicara dengan ayah dan ibu tentang pembatalan pernikahan kita, phi juga siap menghadapi kemarahan ayah setelah menjelaskan masalah kita" finish boss karena noeul tidak mereespon dirinya.
"Phi pamit, semoga hidupmu kembali cerah tanpa ada aku" pamit boss dan sedetik setelah itu, pintu di buka dengan cepat dan noeul keluar memeluk boss dari belakang.
"Maafkan aku phi, jangan tinggalin aku dan jangan pergi. Aku janji akan menuruti keinginan phi dan tidak egois lagi" tutur noeul dengan suara serak, ia menangis namun air matanya sudah habis karena terus menangis selama 2 hari.
"Hey,!! Phi hanya bercanda agar kamu mau keluar dari kamar dan soal masalah yang phi maksud adalah kesalahan yang phi lakukan" jelas boss membalas pelukan noeul
"Tidak boleh, aku tidak mau phi di pukul atau di marahi ayah. Cukup kita yang mengetahuinya" sanggah noeul tidak setuju
"Kenapa,? Phi juga tidak akan mati kalau ayah benar-benar menghajar phi" tanya boss lagi dengan nada menggoda
"Yak phi !!! Apa yang phi lakukan di sini, biasanya phi akan mengabariku kalau mau datang ke rumah" ucap noeul mengalihkan pembicaraan.
"Phi sudah menelpon tapi nomor kamu tidak aktif ,sayang!!" Tutur boss dengan senyuman
Mendengar kata 'sayang' dari boss setelah sekian lama membuat noeul tersipu malu dan senang, namun ada yang masih mengusik dirinya.
"Phi bilang nomor ku tidak aktiif ?" Tanya noeul mengulang ucapan boss
"Mm (mengangguk mengiyakan), phi juga ingin menyampaikan pesan james" jawab boss
"Kenapa james tidak memberitahuku sendiri ?" Tanya noeul sekali lagi yang langsung mendapat kecupan gemas dari boss
"Kalau ia bisa menghubungimu, james tidak mungkin menyuruhku untuk memberitahu mu sayang" gemas boss menggeleng pelan
"Hehe (cengengesan), james bilang apa phi ?" Tanya noeul penasaran
"Dia mengirimkan alamat rumah sakit dan menyuruh kamu datang ke sana" jawab boss mengingat pesan itu
"Rumah sakit,? James sakit apa phi,?" Khawatirnya
"Bukan james, sayang tapi peat. Kemarin peat masuk rumah sakit" jepas boss
"Kalau begitu aku akan siap-siap, phi tunggu aku di bawah saja" pinta noeul lalu berlari ke kamarnya
Boss yang melihatnya hanya bisa menggeleng. Mengapa hati para uke manis cepat sekali berubah,? (Pikirnya heran)
#####################
Saat ini fort berada di ruangan dokter lin dan tengah mendapat penanganan untuk luka yang ia dapatkan dari james, saat ini fort juga tidak tau harus bagaimana karena peat terus berteriak dan mengacau ketika melihatnya sedangkan james melarangnya untuk bertemu peat padahal ia james sendiri juga tidak bisa masuk ke sana.
"Nong, cerita saja jangan di pendam" saran dokter lin yang sudah selesai dengan tugasnya
"Ada masalah dengan nong peat ?" Tanya lin
"Peat tidak ingin bertemu denganku phi, dia membenciku" sedih fort mengingat reaksi peat terhadapnya
"Nong,!! Peat hanya butuh istirahat dan waktu untuk menenangkan pikirannya, saat ini peat pasti juga merasakan sakit yang sama" ujar lin mencoba memberi pengertian
"Saat ini peat mengalami gangguan kejiwaan tapi bukan berarti ia tidak bisa di sembuhkan. Peat pasti sedang berusaha menenangkan dirinya apalagi ia juga mengalami 2 penyakit yang saling bertolakbelakang" tambah dokter lin mengingatkan
Dalam hal seksual, penyakit hiv membuat penderitanya mengalami penurunan gairah sex tapi peat juga menderita hyperseks yang membuatnya ingin melalukan hubungan intim terus menerus. Jadi bisa dibayangkan bagaimana menderitanya peat melawan itu semua.
PTSD juga merupakan penyakit gangguan jiwa yang tidak boleh disepelekan karena itu akan berdampak pada keselamatan hidupnya jika saja peat menyerah.
.
.
.
.
.
.T. B. C