HAPPY READING
*
*
*
*
*Mereka sudah tiba di thailand dan saat ini tengah singgah di sebuah restoran untuk mengisi perut mereka. Rumah phi joong masih lumayan jauh dan mereka harus mengisi tenaga sebelum melanjutkan perjalanan.
"Peat !!" Teriakan itu mengalihkan atensi ketiganya dan beberapa pengunjung yang tengah menikmati makanannya.
Peat terlihat gelisah melihat orang itu dan kegelisahan peat diketahui oleh dunk, dunk beranjak dari kursinya dan menarik peat keluar dari pintu lainnya meninggalkan joong untuk membayar makanan mereka yang baru di santap beberapa sendok.
"Peat, tunggu" teriak orang itu lagi mengejar dunk dan peat
"Peat !!" Panggil pria yang tak lain adalah noeul dan james. Keduanya menahan tangan peat agar keduanya berhenti.
"Untunglah kamu baik-baik saja peat, apa kau tau bagaimana paniknya dan takutnya aku saat mendengar kamu kabur dari noeul malam itu" james memeluk peat erat dan menyalurkan semua kesedihannya
"Jangan pergi lagi, peat !! Maafkan aku karena tidak melarang phi fort dan berusaha membujuknya untuk mengeluarkanmu dari tempat itu" tambahnya
"Maafkan aku peat, maafkan kita karena tidak mengerti perasaanmu jadi jangan pergi lagi ya,?" Lanjutnya setelah pelukan itu di lepas
"Benar peat, aku juga minta maaf dan aku mohon kamu jangan menghilang lagi" tambah noeul meraih tangan peat
"Kenapa,? Bukankah aku hanya beban untuk kalian semua ?? Kalau kalian benar-benar menyayangiku kenapa kalian tidak mencariku atau menghubungi phi joong hanya untuk sekedar mencari informasi tentangku ??" Marah peat pada kedua sahabatnya
"Kamu salah paham peat"
"Aku, james, phi boss, phi net dan phi fort sudah mencarimu kebeberapa tempat bahkan aku dan phi boss pergi ke bandara dan stasiun tapi nama kamu tidak ada disana" jelas noeul tenang dan tidak ikut marahSetelah penjelasan noeul, peat menoleh ke arah dunk dan menatapnya untuk meminta penjelasan.
"Maafkan phi nong, phi tidak ingin mereka menemukanmu dan membuat rencana phi gagal" ucap dunk sedih
Peat tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia kecewa dan sedih karena merasa telah dibohongi. Tapi ia tidak bisa marah pada dunk apalagi melihat raut sedih dan menyesalnya membuat peat luluh.
"Sayang~~ mungkin ini waktunya peat kembali pada mereka, tugas kita untuk merawat dan menjaganya sudah selesai" joong tiba-tiba datang dan mengatakan hal menyakitkan yang membuat noeul marah.
"Tidak" tolak dunk sarkas
"Kita yang merawatnya dengan tulus, aku yang berusaha mati-matian untuk menyembuhkannya dan phi segampang itu bilang harus merelakannya ??" Teriak dunk dan sedikit mengundang perhatian beberapa pengunjung yang berlalu lalang di sana
"Sayang jangan teriak-teriak oke ?? Semua orang melihat ke arah kita" bujuk joong
"Peat adalah adikku sejak kita membawa ke luar negeri jadi bagaimana bisa phi menyuruhku untuk kembali ke kehidupan yang menyakitinya, hah " cecar dunk kembali pada joong
Ketiga orang lainnya tidak ikut campur ataupun memisahkan pasangan itu karena merasa ini bukan urusannya, mereka hanya menyimak dan mendengarkan perdebatan keduanya.
"Phi dunk" kali ini peat mengeluarkan suaranya, memanggil dunk lembut dan menggenggam erat tangan yang sedari awal menggenggamnya.
"Peat~~ kamu sudah berjanji pada phi. Kamu harus menepatinya dan jangan meninggalkan phi" ucap dunk dengan emosi yang mereda seketika membuat noeul dan james sedikit terperangah, bak melihat film sihir karena pria yang tadinya mengamuk itu langsung berubah sekejap saat mendengar panggilan peat.