9. Postingan

259 32 7
                                    

Rasa khawatir Dipta telah sirna, ia dengan segera menghubungi Jendral dan menyuruhnya untuk mengambil makanan di rumah makan ini. Dipta dan Vanya akan langsung kembali ke Villa untuk berganti pakaian. Stelah mereka berganti pakaian Dipta memutuskan untuk pulang ke Karawang duluan bersama Vanya karena ia ada rapat dadakan dengan wakil rektor bidang kemahasiswaan di sore hari.

Selama diperjalanan Dipta dan Vanya saling diam, mereka pulang menggunakan mobil yang baru saja di rental Dipta kembali, mobil rental sebelumnya sudah dikembalikan oleh Jendral. Motor Dipta nanti akan dikirim oleh orang suruhannya.

Vanya sedang sibuk selca untuk ia ungah ke Instagram, tiba-tiba saja Dipta menepikan mobilnya membuat Vanya bingung, Dipta melepas sabuk pengamannya kemudian mendekat ke arah Vanya.

"Eh lo mau ngapain, pres?" Tanya Vanya.

"Lo foto sendirian aja, gue juga pengen." Ucap Dipta seraya mengatur rambutnya.

"Sini gue fotoin." Ucap Vanya yang sudah siap untuk mengambil gambar.

"Gue gak mau sendiri, ayo berdua. Tapi jangan di situ back light, di sebelah sini aja, pake HP gue." Ucap Dipta yang membuat Vanya menghela nafasnya, ia tak mau merusak mood presmanya itu, pada akhirnya ia hanya mengikuti kemauan Dipta saja.

"Kok lo pake masker sih?" Tanya Dipta saat Vanya memakai maskernya.

Vanya memakai masker karena takut ketahuan jika ia foto bersama Dipta, bisa repot nanti. Namun Dipta pun tak protes lagi dan pada akhirnya pun mereka mendapatkan satu pose foto yang bagus dari beberapa foto yang mereka ambil.

"Pres lo tuh narsis juga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pres lo tuh narsis juga ya." Ucap Vanya yang membuat Dipta tersenyum kecil.

Vanya baru tahu sisi Dipta yang seperti ini, narsis dan memiliki senyum yang cukup manis. Ketika Dipta tersenyum matanya akan berbentuk bulan sabit. Dipta kembali menjalankan mobilnya, Vanya pun kembali kepada posisi duduknya dan memainkan ponselnya.

****
Mobil Dipta berhenti di depan tukang bakso, lelaki itu melirik Vanya yang terlihat sedang bermain game di ponselnya. Bahkan gadis itu tak sadar jika mobil ini berhenti.

"Ayo turun, kita makan dulu." Ucap Dipta.

Gadis itu pun menoleh ke arah Dipta, ia terkejut sedikit karena mobil Dipta sudah terparkir rapih di depan tukang bakso. Vanya pun mengangguk, sebenarnya ia pun lapar. Mereka berdua keluar dari mobil dan memesan baksonya.

"Bakso urat enggak pakai mie kuningnya satu, sama es teh satu, lo apa?" Tanya Dipta seraya melirik Vanya.

"Bakso urat pakai sayurnya aja ya, mas. Sama teh manis anget satu." Ucap Vanya.

Dipta pun tersenyum, entah mengapa ia senang karena tahu cara makan bakso kesukaan Vanya yaitu bakso hanya pakai sayurnya saja. Mereka duduk di kursi yang kosong, pemandangan di sini langsung mengarah ke kebun teh.

Presma DiptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang