Pulang dari rumah Shadilla, ia merasa cukup kesal mendengar cerita tentang Meylina yang ternyata sengaja mengerjainya. Namun ia tidak mau membuat keributan lagi, mungkin ia hanya akan menyimpan masalah ini untuk diri sendiri saja.
Gadis itu sekarang berada di food court dekat dengan kosannya, food court ini cukup terkenal karena banyak varian makanan dan minuman yang enak. Vanya melihat Meylina yang sedang duduk di salah satu kursi bersama seorang gadis cantik yang ia kenal sebagai Hanggini yaitu adik dari Dipta.
Vanya menatap dirinya sendiri yang hanya memakai kaos oblong biasa dan celana tartan pendek. Berbeda dengan Meylina dan Hanggini yang memakai outfit yang bagus. Ah dirinya memang ketinggalan fashion, ia biasanya tidak peduli dengan baju yang ia kenakan.
"Mungkin emang bener apa kata Dani, gue emang norak." Lirih Vanya.
"Vanya!" Panggil Meylina.
Gadis yang sedang termenung itu menoleh, Meylina dan Hanggini berjalan menghampiri Vanya. Duh tengsin sekali Vanya, mana ia belum mandi dari kemarin.
"Eh hai! Meylina." Ucap Vanya dengan senyum palsunya, ia masih kesal dengan cerita Shadilla.
"Makan di sini juga? Ayo sini bareng aja." Ucap Meylina dengan senyuman menyebalkannya.
Hanggini yang berada di samping Meylina pun tersenyum kecil ke arah Vanya, gadis itu tampak ramah, walaupun garis wajahnya terlihat jutek.
"Lo yang ada di snapgram kak Dipta ya? Gue Hanggini, adiknya Dipta." Ucap Hanggini dengan senyuman kecilnya.
"Oh iya, Pres Dipta pernah bilang, gue Vanya." Ucap Vanya yang canggung.
Meylina terlihat tidak senang dengan interaksi Vanya dan Hanggini. Gadis itu hanya bisa menahan kekesalannya untuk menjaga image. Meylina menggandeng tangan Hanggini untuk menunjukkan kedekatan mereka berdua.
"Kamu orangnya santai banget ya, keluar pakai baju oblong gini." Ucap Meylina dengan senyumannya.
"Eh? Iya nih." Ucap Vanya menahan kekesalannya.
"Eh tapi gue suka loh, gak ribet. Kak Vanya malem ini sibuk gak? Dateng ya ke acara ultah gue, undangannya digital nanti gue kirim lewat Dipta. See you!" Ucap Hanggini.
Vanya pun mengangguk dan mengucapkan terimakasih, ia segera pergi dari sana. Meylina benar-benar menyebalkan, gadis itu pun berjalan menuju kost miliknya. Tak lama ada sebuah telepon dari Dipta, dengan cepat ia pun mengangkat teleponnya.
"Halo?"
"Halo kenapa pres?" Tanyanya
"Lo di undang ke ultahnya adek gue di Mercure Hotel, gue jemput malam ini."
Tut.. Tut.. Tut...
Padahal Vanya belum mengatakan iya namun lelaki itu seakan-akan memberikannya perintah. Niatnya Vanya tidak akan datang, ia tidak punya baju bagus, bahkan satu potong dress juga ia tak punya.
****
Cuaca terik di Karawang terasa membakar kulit Vanya, gadis itu terus mengeluh panas, Vanya kini sedang berburu baju thrift bersama Dara. Tadi setelah mendapatkan telepon dari Dipta, Vanya langsung menghubungi Dara.Dara mengajak Vanya membeli baju thrift yang murah namun kualitasnya bagus karena impor dari luar negeri, gadis itu memilih beberapa baju yang terasa cocok.
"IH KOK LO MILIHNYA SWEATER SIH!" Kesal Dara.
Temannya ini masih tidak berubah, baiklah biar Dara saja yang memilih. Satu jam mereka berkeliling Vanya mendapatkan satu buah dres yang cocok untuk dipakai ke ulang tahun Hanggini. Tema dresscode di acara ulang tahun
Hanggini adalah Princess's Dress karena Hanggini memang suka memakai pakaian yang elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presma Dipta
FanfictionBanyak orang yang berpikir Dipta itu diktaktor, menyebalkan, sok pintar, dan si paling bener aja. Padahal yang Dipta lakukan semuanya untuk Universitas tercintanya yaitu Universitas Sanggabuana. Dipta itu seenaknya, tapi apa yang dilakukan selalu be...