Prologue

612 56 2
                                    

Dipta itu tajir, bapaknya adalah seorang dokter terkenal di Jakarta. Namun Pradipta memilih kuliah di Karawang, kota yang panasnya luar biasa namun menjadi lumbung padi terbesar di Indonesia. Dipta anak yang bebas dan tidak mau ditentang, semua keputusan yang ia ambil adalah hasil analisisnya. Jarang sekali analisisnya meleset.

Bagi Dipta menjadi seorang presiden mahasiswa adalah beban dan tanggung jawab yang besar. Bahkan ia takut tidak lulus tepat waktu gara-gara mengabdi menjadi seorang presiden mahasiswa.

Dipta mempunyai tiga orang sahabat yang dekat dengannya yang mempunyai kecerdasan yang baik dan suka berorganisasi. Tiga sahabat Dipta yaitu Senja Matahari ia adalah anak Ilmu Gizi, Jendral Pratama anak Ilmu Komunikasi, dan Haikal Junaidi anak Fakultas Teknik Industri. Mereka dekat karena satu SMA dan satu jurusan yaitu IPS.

Dipta orang yang cuek pada sekitarnya, termasuk sama cewek. Bahkan ia terang-terangan menunjukkan rasa tak senangnya pada cewek-cewek yang mendekatinya. Namun berbeda sejak ia bertemu Lavanya. Pertemuan pertamanya dengan Lavanya atau Vanya itu saat wawancara untuk masuk ke BEM U. Vanya sangat pintar menjawab pertanyaannya dan gadis itu terlihat semangat untuk masuk ke dalam BEM. Entah kenapa hati Dipta bergetar sejak saat itu.

Presma DiptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang