2. Putus

394 49 5
                                    

Mood Dipta berantakan setelah ia bertemu Galang semalam, Galang adalah lawan politiknya saat pemilihan umum raya BEM U. Orang-orang Galang selalu berusaha menyentuh teman-teman Dipta. Bahkan Senja pernah dilaporkan oleh pacar Galang pada KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa) atas tuduhan pencemaran nama baik Galang padahal itu hanya fitnah.

"Lo tuh kenapa sih Dip dari semalem?" Tanya Jendral yang sedang merekap nama-nama anggota yang lulus wawancara dan terpilih menjadi staf BEM U.

"Gue ketemu Galang tadi malam, bete gue anjing." Ucap Dipta seraya menyeduh kopi instan yang selalu tersedia di pantry.

"Kayak ketemu mantan aja lo, Dip." Ucap Haikal dengan kekehannya.

"Lo tau kan apa yang Galang lakuin ke kita. Lo juga waktu itu juga berantem sama anak partainya Galang." Ucap Dipta dengan nada kesal.

"Iya sih, tapi biarin aja, toh dia juga kalah. Kasian anggaran Partainya abis karena harus bayar denda KPUM." Ucap Jendral.

"Hahahahaha iya anjir, mampus tuh, lagian ceweknya Galang juga polos banget mau aja dijadiin tameng." Ucap Senja dengan wajah puas.

"Dip, nih nama-nama yang lulus ya udah gue rekap tinggal disebar di medsos, gue send ke WA lo ya. Gue nanti bakal print juga terus bakalan ditempelin di sekre." Ucap Jendral yang diangguki oleh Dipta.

"Thanks ya." Ucap Dipta seraya menepuk bahu Jendral.

"Oh iya, jangan lupa ada ngopi birokrasi di Etdah ya jam delapan." Ucap Jendral mengingatkan.

"Oke." Ucap Dipta dengan mudahnya setuju, sangat aneh biasanya ia menolak.

"Tumben, Dip, mau ngopi birokrasi gitu." Ucap Senja heran.

"Ini ketemu senior, mau gimana pun gue harus menghormati." Ucap Dipta dan dipahami oleh teman-temannya.

****
Dipta baru saja menempel hasil pengumuman wawancara yang telah dilakukan. Vanya dan Dara melihat namanya yang terdapat dibarisan kepala departemen.

Ketua Umum: Pradipta Adisatya
Wakil Ketua Umum: Jenderal Pratama
Sekretaris Umum: Meylina Kiana
Bendahara Umum: Shadilla Gina
Kepala Departemen Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (PSDM): Satria Galang
Kepala Departemen Media Kreatif: Lavanya Askia
Kepala Departemen Ekonomi: Adara Atmadja
Kepala Departemen Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma): Juliano Kent
Kepala Departemen Budaya: Huang Kenzi
Kepala Departemen Sosial: Nina Cantika
Kepala Departemen Konseling: Hani Kurnia
Kepala Departemen Riset dan Keilmuan: Bintang Gemerlap

"Anjay jadi kadep." Ucap Adara takjub.

"Duh takut jadi kadep ga bener." Ucap Vanya dengan menghela nafasnya.

"Jalanin dulu aja, Van." Ucap Adara seraya merangkul bahu Vanya.

Vanya hanya mengangguk, ada benarnya juga Adara. Lagi pula ia sudah memiliki banyak pengalaman yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Tapi, Vanya hanya ngeri kalau dia melakukan kesalahan akan kena amuk oleh Dipta si presma BEM yang katanya semaunya dia.

Drttt.. Drttt..

Ponsel Vanya bergetar, gadis itu memberikan isyarat pada Adara untuk mengangkat telepon itu. Adara mengangguk mengerti. Vanya tersenyum karena Dani akhirnya menelepon dirinya setelah kemarin hilang kabar.

"Hal-"

"Van, kita harus ketemu. Aku tunggu kamu di Etdah Kafe jam 7 malam." Ucap Dani memotong ucapan Vanya.

"Ok-"

Tut.. Tut.. Tut..

Teleponnya terputus begitu saja. Vanya pun terheran-heran dengan tingkah laku Dani, namun ia tetap senang karena Dani mengajaknya untuk bertemu. Vanya tebak lelaki itu pasti merindukan dirinya karena sudah lama tak bertemu.

Presma DiptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang