Thomas ini tipe-tipe cowok romantis, deh.
Kalau terus diperlakukan dengan manis, Agista akan luluh dalam waktu dekat. Bukan karena seringkali mendapatkan chat tiap hari yang menanyakan kabarnya. Lebih dari itu, Thomas kerap memaksa untuk datang menjemput saat dia ada pekerjaan di malam hari. Besoknya, cowok itu akan mengirimkan vitamin dan makanan. Tak lupa, ada selipan ucapan agar Agista semangat menjalani sisa hari itu.
Agista sadar betul jika cowok itu menaruh perasaan padanya. Tindakan Thomas padanya begitu jelas. Mulai dari rutin menelepon untuk sekadar basi-basi maupun kerap datang berkunjung. Ini baru dua minggu. Terlalu cepat untuk jatuh cinta.
Perhatian yang selama ini diterima Agista hanyalah bonus. Sebagai aktor yang namanya mulai naik karena bakat, Thomas juga sering mendapatkan pujian karena sikapnya.
Agista sengaja bergabung di dua fansite yang mengidolakan Thomas dengan fake account. Ini bukan berarti dia mulai bucin. Hanya langkah penyelidikan di awal. Ada beberapa informasi berupa Thomas yang kerap mentraktir kru di lokasi syuting. Tidak hanya itu, meski tidak memiliki kucing, dia kerap memberi makan kucing liar. Semua info di fansite itu memang belum pasti kebenarannya. Namun, tidak ada yang salah jika Agista mencoba untuk percaya.
Omong-omong, tidak lama lagi waktu menunjukkan pukul delapan malam. Dia mengundang Thomas berkunjung ke tempat ini. Agista tidak menemukan tempat lain. Selain itu, dia terlampau letih untuk menyetir. Tempat in jauh lebih aman ketimbang menerima undangan ke tempat cowok itu.
Kalau tahu apa yang Agista lakukan, Alan pasti mencak-mencak. Setidaknya, sahabat itu sedang sibuk-sibuknya. Makanya, sejak awal masih bungkam dengan pengungapan Agista yang sedang didekati Thomas.
Tampilannya di cermin sudah menunjukkan apa yang Agista inginkan. Tak ada aksesori di telinga maupun rambutnya. Bibirnya hanya dipoles lipstik nude. Rambutnya digerai panjang tanpa membuatnya gelombang. Kardigan lengan panjang sudah membungkus rapi tubuhnya. Tidak boleh menghiaskan dandanan glamour saat mengundang cowok asing. Thomas bukan lagi cowok asing baginya. Namun, Agista masih memberi batas.
Jauh berbeda saat Agista masih bersama Reenan. Dia pasti sudah berdandan habis... Agista berdengkus. Lagi-lagi, pikiran lain membawanya untuk mengenang si mantan berengsek. Pada akhirnya, dia terhindar dari patah hati berkepanjangan berkat pertemuannya dengan Thomas.
Agista baru akan duduk ketika ruang depan mengindikasikan keberadaan seorang tamu. Agista bangkit dan sekali lagi mengecek penampilan. Tanpa sadar, dia berdiri begitu lama karena mengagumi diri. Selama ini, dia begitu jarang mengenakan dandanan tipis. Dia suka dengan penampilan glamour yang membuatnya menarik decakan pujian dari orang-orang. Terlebih, dia MUA yang harus menunjukkan kepiawaian merias diri. Terakhir, lingkup pertemanannya yang akan berkomentar nyelekit jika Agista tampil biasa-biasa saja. Namun, penampilannya malam ini jauh dari biasa-biasa saja.
Bel di luar berbunyi. Agista terkesiap. Langkahnya gegas usai yakin sudah cukup cantik untuk bertemu Thomas. Dia tidak tahu tamu di luar. Akan tetapi, dia berharap itu Thomas. Benar dugaannya, cowok yang menenteng tote bag di depannya mengulas senyum.
"Hai." Thomas melangkah setelah Agista memberi isyarat untuk masuk. "Aku khawatir datang di waktu yang enggak tepat."
"Aduh, maaf." Agista menyembunyikan ringisan. "Aku sempat ke toilet." Agista melarikan pandangan pada tote bag di tangan kanan Thomas. "Yuk, duduk di situ."
Cowok yang sekarang melepas jaketnya sudah mengambil posisi. Tak lupa, dia meletakkan tote bag dan mengeluarkan isinya. Martabak jumbo kesukaan Agista. "Semoga kamu suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kali Kedua
عاطفيةAgista minta putus dari Reenan. Pacar baik hati dan gantengnya yang satu dekade menjalin hubungan enggak kunjung datang melamar. Usai mencampakkan koki kapal pesiar itu, Agista pun berburu calon suami. Akan tetapi, pencariannya tidak mulus karena e...