Assalamualaikum
Jangan lupa vote dan komen sengkuh 💗
Happy Reading! ☺️
~~~
Kring... Kring...
Suara bel istirahat berbunyi pertanda jam istirahat datang. Sehingga para murid-murid SMA Bhintarajaya menghambur keluar menuju kantin sekolah.
Seperti Zahra sekarang ini, gadis itu mengambil kotak bekal yang berada di tasnya. Ia tersenyum penuh arti sembari mengelus kotak bekal itu.
Dhani menatap Zahra dengan penuh tanda tanya, ada yang aneh dari temen satunya itu. Pasalnya Zahra tak pernah sekali membawa kotak bekal, tapi hari ini gadis itu membawanya.
"Tumben bawa kotak bekal?" tanya Dhani dengan rasa penasarannya sedari tadi.
Zahra mendongak menatap Dhani. Dengan senyuman aneh ia berkata, "Ada deh."
"Perasaan gue kok gak enak ya?" gumam Dhani.
"Lo bilang apa Dhan?" tanya Ervin.
"Ah, gak kok. Bukan apa-apa kok." Dhani melambaikan kedua tangannya tanda tidak kepada teman-temannya.
Zahra mengedikkan bahu acuh. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas sambil membawa kotak bekal yang dibawanya.
"Woy mau kemana?" tanya Anggasta kepada Zahra yang kini mulai menghilang.
Zahra menyembulkan kepalanya di ambang pintu. "Kalian ke kantin aja, entar gue nyusul bubay muach!" ucapnya sembari memberikan teman-temannya flying kiss.
"Guys, perasaan gue kok gak enak. Ada yang sama?" celetuk Dhani.
"Gue juga cuy."
Zahra berjalan dengan langkah kaki riang menuju ruang guru. Entah apa yang akan di lakukan oleh gadis itu.
Suara ketokan pintu yang di buat Zahra di depan pintu ruang guru membuat guru yang terdapat di dalam menoleh.
"Assalamualaikum, hehe selamat pagi Pak, Bu!" sapanya dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya.
"Wa'alaikumussalam, pagi juga. Ada apa ya Zahra?" ucap salah satu guru di ruang tersebut.
"Hehe, maaf menganggu waktunya Pak, Bu. Saya mau tanya Pak Dzaka nya ada?" ucapnya dengan penuh basa-basinya.
"Ada, silahkan masuk!"
Zahra memasuki ruang guru tersebut, dan ia tersenyum saat matanya menangkap sosok yang dicarinya sedang sibuk dengan tugas-tugasnya.
"Pagi Pak!" sapa Zahra dengan centilnya.
Dzaka sedikit mendongak keatas. Lelaki itu membenarkan kacamatanya. "Ada apa Zahra?" tanyanya.
"Ini Pak, saya buatin bekal untuk Bapak. Saya tau Bapak pasti belum makan kan? Makanya sebagai calon istri yang baik, Zahra inisiatif buatin Bapak bekal," cerocos Zahra.
Gadis itu meletakkan kotak bekal di hadapan Dzaka dengan senyum bodohnya. Dzaka terbengong menatap kotak bekal di hadapannya.
Zahra masih tersenyum bodoh, bahkan gadis itu kini menyeret kursi untuk di duduki nya. Dzaka terkejut ketika Zahra menduduki kursi di sampingnya.
"Ngapain kamu disini? Nggak balik?" tanya Dzaka dengan penuh kehati-hatian takut melukai perasaan Zahra.
"Mau nemenin Bapak makan hehe,,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARHAN
Teen FictionAzahra Queenza Humaira, dia dikenal sebagai gadis nakal dan biang onar yang suka dunia malam. Setiap masalah yang ia timbulkan di sekolahnya selalu Zahra menjadi dibalik dalangnya. Kedua orang tuanya lelah menghadapi tingkah kelakuan anak gadisnya...