15 ~~Kajian~~

15 2 0
                                    

Assalamualaikum

Sebelum membaca jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya sengkuh 💗

Happy reading!

~~~

Tok... tok...

"Bang Kean!" teriak Zahra terus mengedor-gedor pintu kamar milik Keano.

Ditangannya terdapat beberapa buku yang dipeluknya. Mungkin gadis itu akan meminta ajar oleh Keano.

"ABANG!!" teriak Zahra lagi.

Bunyi knop pintu yang akan dibuka membuat senyuman cerah terpancar dari wajah Zahra.

"Gue kagak budek ya!" ucap Keano begitu pintu kamarnya terbuka.

"Paan?" Keano bersedekap dada bersandar pada tembok serta satu alisnya terangkat.

"Ajarin biologi!"

Keano memutar bola matanya malas. "Masuk!" ujarnya berlalu memasuki kamarnya.

Begitu masuk Zahra di suguhkan oleh PC yang menyala menunjukkan sebuah game. Matanya berbinar, lantas ia duduk di depan PC itu.

Zahra terfokuskan pada permainannya hingga bukunya ia lemparkan di ranjang. Keano menatap malas Zahra yang kini menguasai tempatnya.

"Lo mau belajar apa main sih?" tanya Keano kesal.

"Main hehe..."

"Minggir lo ah!" Keano menarik Zahra agar pergi dari tempat duduknya.

"Bentar ah, Zahra selesain main ini dulu lho!"

Keano mengangguk. Cowok itu mengambil kursi di meja belajarnya dan duduk di samping Zahra mengawasi permainan yang di mainkan oleh Zahra.

"Mid Lane?" tanya Keano.

"Iya," jawab Zahra singkat.

Hanya butuh waktu enam menit Zahra menyelesaikan permainannya. "Yay, victory!" teriaknya.

"Main bareng?" ajak Keano.

"Ayok!"

"Zahra pake laptop Abang aja!" titah Keano yang di angguki Zahra.

Segera gadis itu mengambil laptop Keano dan menyalakan. Kakak beradik itu duduk bersampingan, Keano yang menggunakan PC sedangkan Zahra menggunakan laptop.

"Login cepat!" pinta Keano.

"Tunggu bentar napa bang!"

Dan kini mereka memulai permainan. Mereka sibuk dengan permainannya masing-masing, serta tak berhenti berbicara sedari tadi.

Tok... tok...

Bunda Soraya membuka pintu kamar Keano yang tak di tutup rapat.

"Abang, Zahra makan du—" Bunda Soraya terkejut begitu membuka pintu kamar Keano.

"ABANG, ADEK!"

Dengan kompak Keano dan Zahra menoleh kebelakang. Keduanya lagi-lagi kompak menyengir lebar.

"Abang kenapa kamu ajarin adekmu main begituan?!" marah Bunda Soraya. Tangannya terulur menjewer telinga cowok itu.

"Akh Bunda sakit telinga Abang. Dianya sendiri yang mau Bunda akh, lepasin Bund!" teriaknya.

Zahra tertawa keras melihat raut kesakitan di wajah Keano. Tak lama, Bunda Soraya pun menjewer telinga Zahra hingga membuat gadis itu mengadu kesakitan.

AZARHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang