Assalamualaikum, para readers tersayang ☺️
Sebelum baca ada baiknya kalian tinggal jejak seperti vote dan komen!
Yok vote yok, gampang kok pencet tombol itu 💗
Semoga yang vote pahalanya berlimpah, aamiin nin dulu bestie 🫶🏻
Happy reading!
~~~
Kantor polisi. Disinilah Zahra berada mengisi data-data yang di berikan polisi. Sehabis ia pulang dari balapan ia tak sengaja menabrak mobil seseorang mengharuskan Zahra disini lantaran pemilik mobil itu tak terima.
"Ganti rugi 3juta atas kerusakan mobil saya yang kamu tabrak!" ucap wanita setengah baya disamping Zahra.
"Apa? Enak aja! Eh Ibu anda duluan yah yang berhenti mendadak, pake nyalain saya lagi," sembur Zahra tak terima.
"Lihatlah anak zaman muda sekarang tidak ada yang sopan," cibir wanita itu.
"Bu, saya begini tergantung dengan lawan bicara saya. Ibu sopan saya juga ikut sopan, jika ibu tidak sopan saya juga enggan untuk bersikap sopan. Sudahlah saya capek ngomong sama orang yang tak beretika!" Zahra menggebrak meja dan beranjak dari tempat duduknya.
Tiba-tiba wanita setengah baya tersebut menjabak rambut Zahra kasar. Zahra mengepalkan tangannya, dan menggertakan giginya. Zahra mengambil nafas dan membuangnya kasar.
"Begini kamu ngomong sama orang tua? Orang lain aja kamu giniin bagaimana dengan orang tua kamu? Dimana orang tua mu menyekolahkan mu hingga tak punya sopan santun seperti ini."
Zahra mencekal pergelangan tangan wanita setengah baya itu lalu menariknya dengan kasar dan dihempaskan.
"Jaga ucapan anda, dibanding anda dan orang tua saya tentu orang tua saya mempunyai etika dan bermoral tidak seperti anda," gertak Zahra.
"Berpendidikan tinggi? Punya harta yang banyak? Punya jabatan tinggi? Itu tidak berlaku jika anda tidak punya etika. Ingat etika itu penting jangan seenaknya anda memperlakukan orang lain. Ketika anda beretika, sopan santun gak akan bikin harga diri anda turun, ingat itu!"
"Oh, ya sebelum berbicara pastikan dulu lidah anda terhubung dengan otak, sebab orang seperti anda tidak punya sopan santun!"
Plakk!
Wanita itu menggeram marah, dan menampar pipi Zahra dengan keras hingga muncullah bekas merah dai tamparan tersebut di pipi Zahra.
"Berani sekali kamu nasehatin orang tua!"
"Jangan anggap orang tua kalau anda tidak dewasa dalam menyikapi anak remaja seperti saya!" ucap Zahra penuh penekanan.
"Kamu!" Wanita setengah baya tersebut menjabak rambut Zahra lagi dan lagi.
Pintu kantor polisi terbuka, dimana saat ini terdapat keluarga Zahra yang terkejut. Bunda Soraya berlari menghampiri anaknya yang dijambak oleh wanita setengah baya tersebut.
"Buk, lepasin kita bisa bicara dengan kepala dingin!" ucap Bunda Soraya.
"Tidak ada gunanya memohon dengan orang seperti ini Bunda."
"Zahra!" Bunda Soraya menggelengkan kepalanya kepada Zahra.
"Sebenarnya ini ada apa? Kenapa kamu bisa disini Zahra!" tanya Ayah Ahmad.
"Anak anda menabrak mobil saya, dan tidak mau bertanggung jawab malah nyalahin saya serta bersikap tidak sopan."
"Anda duluan yang berhenti mendadak dijalan raya!" teriak Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARHAN
Teen FictionAzahra Queenza Humaira, dia dikenal sebagai gadis nakal dan biang onar yang suka dunia malam. Setiap masalah yang ia timbulkan di sekolahnya selalu Zahra menjadi dibalik dalangnya. Kedua orang tuanya lelah menghadapi tingkah kelakuan anak gadisnya...