8 ~~Confess~~

24 6 0
                                    

Assalamualaikum, para readers tercinta ☺️

Sebelum baca ada baiknya kalian tinggal jejak seperti vote dan komen!

Yok vote yok 💗

Semoga yang vote pahalanya berlimpah, aamiin 🤲🏻

Happy reading!

~~~

"Aku tidak tau apa itu cinta, sampai akhirnya dipertemukan denganmu. Tapi, saat itu juga aku tau rasanya sakit hati."
~ Azahra Queenza Humaira ~

~~~

Pagi ini Zahra joging bersama Rhea. Akhir pekan seperti ini taman terlihat ramai dikunjungi orang-orang. Banyak orang menghabiskan waktu bersama keluarganya diakhir pekan.

Zahra sedari tadi hanya fokus berjoging, sedangkan Rhea terlihat sangat lelah mengikuti Zahra. Rhea mencoba memanggil Zahra namun tak ada sahutan dari gadis itu karena terdapat earphone di telinganya.

Rhea kesal mencabut earphone dari telinga Zahra kasar. Zahra berdecak malas dan menoleh kearah belakang dimana tangan Rhea menumpu pada lututnya, dan juga tengah mengatur napasnya yang tersengal-sengal.

"Berhenti dulu napa, gue capek hosh hosh!" lirihnya.

"Baru juga mulai Rhe!"

"Sebagai kaum rebahan kayak gue, olahraga gak biasa buat gue. Entar badan gue malah makin encok."

"Makanya hidup tuh olahraga biar sehat!" sarkas Zahra.

"Jahat bet mulutnya," kaget Rhea dengan tangannya memegang dadanya seolah-olah terkejut dengan perkataan Zahra.

"Dih, fakta ya. Orang kalau nggak olahraga badan lemes, selemes omongan tetangga." Setelah mengucapkan hal tersebut Zahra kembali joging yang sempet tertunda.

Rhea menatap julid Zahra dari belakang serta berlari kecil menyamai langkah Zahra. "Contoh-contoh kena omongan lemes tetangga ya gini."

"Ah, udahlah gue mau beli makanan." Zahra berlalu pergi meninggalkan Rhea.

"Tungguin gue sialan!" teriak Rhea.

Zahra dan Rhea tampak bingung apa yang harus di belinya, karena banyak sekali pedagang kaki lima disana. Zahra menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan mengedarkan pandangan kekanan kekiri kebingungan.

"Beli apa ya Rhe?"

"Ono noh mie ayam aja, gue lagi pengen mie." Rhea menunjuk dengan telunjuknya kearah gerobak mie ayam.

"Oke lah."

Mereka berdua sekarang sudah berada didalam warung mie ayam. Zahra sangat tidak sabar menunggu mie ayam yang sedang di buat oleh penjualnya.

Zahra antusias saat mie ayam tersebut datang. Gadis itu mengambil mie ayam yang disodorkan oleh penjualnya. Matanya berbinar menatap mie tersebut, dan segeralah ia santap padahal masih panas.

Rhea menatap julid Zahra serta terheran-heran. "Itu masih panas Ra, astaga!" ucapnya.

"Biarin, ini enak banget!"

"Lo doyan apa laper sih?"

"Dua-duanya." Zahra mengangkat jari telunjuknya dan tengahnya membentuk dua jari.

Rhea menggelengkan kepalanya heran seraya memakan mienya dengan tenang.

"Mm, btw Ra gimana perasaan lo ke Lion?" tanya Rhea tiba-tiba membuat Zahra menatapnya.

AZARHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang