Assalamualaikum, halo teman-teman!
Happy reading!
Oh, iya sebelum baca ada baiknya kalian tinggal jejak seperti vote dan komen!
~~~
Zahra berlari kesenangan dengan tangan membawa piring yang berisi risol yang dipesannya menuju ke arah tempat duduk keempat temannya.
"Ck,, ck,, dapat risol aja seseneng itu," sinis Rhea.
"Iya, dong risol itu separuh hidup gue, muach,,, gue tak kan tidak bisa hidup tanpa risol." Zahra mencium piring yang berisi risol tersebut membuat keempat temannya bergidik ngeri.
"Lebay!"
"Ciri-ciri odgj ya gini," canda Dhani.
"Bucin orang nggak, tapi bucin risol iya, agak laen emang." Anggasta menggelengkan kepalanya seraya melihat Zahra yang kini duduk di samping.
Zahra menatap risol di depannya dengan mata berbinar. Ketika ia akan mengambil risol tersebut tiba-tiba saja merasa kebelet hingga berdiri dari duduknya, dan berlari kencang menuju toilet.
"Gue ke toilet, tolong jagain risol gue!" teriak Zahra membuat seisi kantin melihatnya.
"Sumpah bukan temen gue."
"Tauk ah gue laper, ambil satu aja kali ya?" ucap Dhani.
"Di geplak Zahra tau rasa lo," lontar Rhea.
"Bodoamat, lagian risolnya juga banyak."
Dhani menggapai piring yang berisi risol, dan mengambil risol tersebut. Dhani terlihat keasikan makan risol Zahra, hingga tak sadar bahwa ia memakan semuanya.
Terlihat Zahra keluar dari toilet seraya merapikan seragam sekolahnya. Gadis itu berjalan menuju tempat asalnya dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya.
Zahra tersenyum kepada teman-temannya sebelum nerta matanya berahli menatap piringnya. Zahra terbelalak kaget melihat piringnya yang tak lagi terdapat risolnya.
"WHAT THE F***?!"
"SIAPA YANG MAKAN RISOL GUE?!" pekik Zahra.
"ARGH, GUE SUMPAHIN YANG MAKAN SAKIT PERUT!"
Ketiga temannya yang mulanya terfokus dengan ponsel kini berahli menatap wajah Zahra yang memerah akibat emosi.
"Entuh tuh yang makan," tunjuk Ervin pada Dhani.
"Hayoloh, sakit perut loh!" jahil Anggasta.
"Gue bilang juga apa," gumam Rhea.
"DHANI SIALAN! GANTIIN RISOL GUE!!"
"Eh, bentar-bentar sakit perut gue ajg!" Dhani memegang perutnya lantaran sakit sekali.
Dhani lantas berlari menuju toilet dengan terbirit-birit. Ketiga temannya kecuali Zahra tertawa keras melihat Dhani.
"Gila doa Zahra bukan maen maen."
"Rasain noh!"
"Parah parah."
Zahra terduduk lemas di kursi menatap piringnya yang kini kosong tak terisi.
"HUAA RISOL GUE! DHANI ANAK MONYET!" teriak Zahra mengacak-acak rambutnya.
"Utututu, Zahra sayang rambutnya jangan di acak-acak dong!" ucap Rhea merapikan rambut Zahra.
Dhani kembali bergabung setelah menuntaskan hajatnya. Zahra masih enggan untuk menatap Dhani, bahkan gadis itu menyumpah serapahi cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARHAN
أدب المراهقينAzahra Queenza Humaira, dia dikenal sebagai gadis nakal dan biang onar yang suka dunia malam. Setiap masalah yang ia timbulkan di sekolahnya selalu Zahra menjadi dibalik dalangnya. Kedua orang tuanya lelah menghadapi tingkah kelakuan anak gadisnya...