Assalamualaikum
Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan vote dan komen, ya sengkuh 💗
Happy reading
~~~
Hari ini adalah hari ujian tengah semester dua bagi semua murid SMA Bhintarajaya. Zahra keluar dari kelas setelah menyelesaikan ujiannya. Sungguh Zahra sangat kesal kenapa di hari pertama ujian di kasih mata pelajaran matematika dan fisika.
Zahra melangkah berjalan menyusuri kelas mencari kelas yang di gunakan oleh Rhea. Ya, mereka terpisah karena ujian kali ini di acak bersama adik kelas.
Tepukan bahu pada Zahra membuatnya terkejut, reflek menoleh kebelakang dimana terdapat Anggasta yang menyengir lebar setelah mengagetkan dirinya.
"Anjir lo ah!" kata Zahra tidak semangat.
"Lo ngapa?" tanya Anggasta merangkul pundak Zahra.
"Matematika, fisika sialan itu." Alis dan dahi mengerut menunjukkan bahwa gadis itu kesal.
"Udahlah, nggak perlu marah lagi!" ujar Anggasta menenangkan emosi gadis itu.
Anggasta tipe-tipe cowok yang tidak gampang emosian menghadapi hal kecil seperti ini, namun jika emosinya keluar akan sangat membahayakan.
"Ayo pulang!" ajak Anggasta mengingat Zahra yang tak membawa motor cowok itu berinisiatif memboncengnya.
"Bentar ah, ke kelas Rhea dulu."
Anggasta mengangguk.
Kini Zahra, Anggasta serta Rhea tengah berada di parkiran, sedangkan Dhani dan Ervin? Mereka pulang telat mengingat mereka mengikuti futsal, dan akhir-akhir ini ada latihan karena akan tanding.
Zahra, Anggasta serta Rhea akan belajar bersama dirumah Zahra. Mereka telah berjanji tadi pagi bahwa akan belajar bersama namun sayangnya Dhani dan Ervin tidak ikut mereka.
"Ra lo bonceng gue aja lah!" pinta Rhea pada Zahra yang akan menaiki motor Anggasta.
"Mwehehe, maaf ya Rhea. Agas udah nawarin gue duluan," ujar Zahra dengan sedikit penyesalan menolak permintaan Rhea.
"Ck, Agas ah lo ngalah napa!" Matanya menatap penuh harap Anggasta.
"Nggak bisa wlee!" Anggasta menjulurkan lidahnya meledek Rhea seusai itu ia menggunakan helmnya dan menancapkan gas meninggalkan Rhea.
Rhea memicingkan matanya menatap motor Anggasta yang belum jauh darinya. Gadis itu mulai mengendarai motor ninja hitamnya menyusul motor Anggasta.
~~~
Motor mereka telah sampai di pekarangan rumah Zahra. Setelah terparkir rapi, mereka bertiga mulai melangkah kearah pintu rumah terbuka lebar.
"Ada siapa di dalam Ra?" tanya Anggasta memastikan.
"Bunda, sama Abang mungkin." Jawaban dari Zahra membuat Anggasta dan Rhea mengangguk serentak.
Langkah kaki mereka mulai memasuki rumah yang terhubung langsung dengan ruang tamu. Disana terdapat Keano yang sedang duduk di sofa dengan tangannya membawa ponsel, dapat di lihat cowok itu sedang tengah bermain game.
"Masuk rumah salam kek apa kek, nyelonong masuk bae!" sindir Keano yang enggan menoleh karena terfokus dengan gamenya.
Zahra berjalan menghampiri Keano dengan langkah kaki mengendap-endap. Gadis itu merebut ponsel Keano dari belakang sehingga sang pemilik ponsel tidak menyadari ada sebuah pergerakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/345702882-288-k82327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARHAN
Подростковая литератураAzahra Queenza Humaira, dia dikenal sebagai gadis nakal dan biang onar yang suka dunia malam. Setiap masalah yang ia timbulkan di sekolahnya selalu Zahra menjadi dibalik dalangnya. Kedua orang tuanya lelah menghadapi tingkah kelakuan anak gadisnya...