9 ~~Galau~~

27 6 2
                                    

Assalamualaikum, para readers tercinta ☺️

Sebelum baca ada baiknya kalian tinggal jejak seperti vote dan komen!

Ayo vote yok 💗

Happy reading!

~~~

Zahra melemparkan kresek yang di bawanya ke meja lalu mendudukkan dirinya di sofa dengan wajah lesunya. Zahra melipat kaki dan menyimpan kepalanya di lipatan pahanya.

Keano menatap heran adiknya, bahkan tatapan kini sangat sinis. Keano menggulung koran yang di bawanya lalu melemparkan kepada adiknya.

"Lo ngapa? Di tolak?" tebak Keano.

Zahra mendongak terkejut. "Kok bisa tau? Jangan bilang lo ngintilin gue?!" tanya Zahra menyelidik.

"Kurang kerjaan banget gue ngintilin lo," sinis Keano.

"Tapi kok bisa tau gue habis di tolak?"

"Ya, nebak aja sih. Wkwkwk kasian yang abis di tolak," ledek Keano dengan tertawa keras menertawakan nasib adiknya.

Bukk

Bantal sofa mendarat tepat pada wajah tampan Keano. Namun tak urung itu Keano tetap melanjutkan tawanya.

"Gue doain juga lo di tolak, biar mampus!"

"Apaan di tolak? Gue suka seseorang aja kagak."

Zahra mengepalkan tangannya seakan-akan bersiap meninju wajah tampan milik Abangnya. Punya Abang yang selalu jahil dan tak tau diri membuat rasa hati Zahra ingin membuangnya.

"Lo salah orang Ra. Lion sih anti perempuan lo sukai." Keano mengambil ponselnya dan memainkan benda pipih tersebut.

"Lo kok bisa kenal Lion?" tanya Zahra terkejut.

Keano mengedikkan bahu acuh dan tetap setia memandang ponselnya. Memandang hal tersebut Zahra merebut kasar ponsel Keano.

"Ck, ganggu bae lo!" decak Keano.

"Katakan, kenapa lo bisa kenal Lion!" tekan gadis itu.

"Ck, ck, iya iya. Lion temen gue, kalau gak percaya ya udah yang penting gue udah jujur. Sini kembaliin ponsel gue!" Keano menyodorkan tangannya bermaksud mengambil ponselnya namun sesegera mungkin ditahan Zahra.

"Jangan boong lo!"

"Emang gue pernah boong Ra?"

"Iya, bahkan sering. Entah sebanyak apa dosa lo karena boong."

"Ck, dasar. Gini ya Zahra sayangku, cintaku, adikku, hmpp-" Zahra menyumpal mulut Keano dengan tangannya.

"Jijik gue sialan!" sinis Zahra.

"Lwepas anjwir!" Keano berusaha sekuat tenaga melepaskan tangan Zahra yang membekap mulutnya.

"HUEEK,,, ANJIR BAU TERASI!"

Zahra tertawa terpingkal-pingkal, gadis itu menjulurkan tangannya berniat menggoda Keano.

"Tauk ah, kagak gue cerita tentang Lion tauk rasa," ucap Keano memutar bola matanya malas.

"Ehehe jangan dong! Ceritain ya Abang Kean ganteng, muach.." Zahra memonyongkan bibirnya, sedangkan Keano menatap penuh kejulidan Zahra.

"Stres nih anak. Baiklah gue ceritain. Sebenarnya gue wakil ketua geng Zevodra, dimana geng tersebut di leaderin oleh Lion."

"WHAT?" Teriakan dari Zahra membuat seisi rumah berdengung, bahkan Keano yang kini menutup telinganya akibat mendengar teriakan itu.

"Bang, lo jangan boong ah! Gak lucu tau nggak. Anak rumahan kayak lo gini bagian geng Zevodra yang terkenal di kota?" Zahra tertawa keras sambil menepuk-nepuk lengan Keano.

AZARHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang