Sembilan

47 8 5
                                    

Entah sudah berapa kali Mikha menghapus cucuran air keringatnya dengan baju yang ia gunakan, ia juga terus meminta pada Oxy agar istirahat terlebih dahulu, tapi Oxy selalu menggeleng sebagai jawaban tidak, kaki Mikha keram seperti menyuruhnya berhenti, tapi mau bagaimana pun ia bersikeras jawaban Oxy selalu tidak, padahal sudah 30 menit, yang mana seharusnya kaki mereka istirahat sejenak,
Mikha sudah tidak sanggup menahan keram, ia akhirnya terjatuh bersamaan dengan kok dan raket yang lepas dari tangannya.

Kejadian itu memancing Oxy untuk mendekat dan menolongnya, Oxy membantu Mikha berjalan ke tempat duduk dengan tertatih-tatih, kemudian ia menaruh kaki Mikha diatas pahanya lalu memijitnya dengan pelan,
Mikha tentu saja malu, ia takut jika banyak orang disini yang akan menilainya buruk, apalagi sampai ada yang menilainya GAY atau semacamnya ia sangat tidak mau itu terjadi,

Karena kebanyakan memikirkan hal buruk, alhasil Mikha menyingkirkan tangan Oxy dari kakinya lalu "A-aku bisa sendiri kok" cicitnya,

Namun, Oxy menarik kembali kakinya dengan pelan
"Salah gue," "lo minum aja," "jangan pikirin orang lain"
Ia kembali memijitnya tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya yang sedang melihat dan mengintipnya, yang ia pedulikan sekarang hanyalah kesehatan Mikha.

"Gue lagi mimpi apa sih? tumben banget kak Oxy ngomong kaya gitu, biasanya mana ada!, gue terus yang ngaku walaupun kesalahan dia, dasar aneh!"

pikirnya dengan mulut yang meneguk sebotol air putih hingga tandas, beberapa saat kemudian Oxy mengeluarkan suara lagi, yang bikin Mikha spontan menyentuh dan memegang kakinya,

"Coba jalan" Oxy memberi tau bersamaan dengan menaruh tangannya kebelakang,

"Iya, aku coba kak" sahutnya senang, lalu mencoba berjalan mengambil raket dan kok yang tergeletak ditengah lapangan.

"Mendingan?"

Mikha mengangguk "iya", dia merasa lebih baik

"Latihan lagi" Oxy berjalan ke lapangan

"Latihan lagi" Oxy berjalan ke lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Em... kalo gitu gue mending sakit aja!" batinnya kesal

Oxy melatih Mikha seperti biasa, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, untungnya Mikha bisa menggerakkan kakinya dengan sempurna, bagaimana kalo tidak?.

40 menit kemudian...

Lapangan hampir sepi, tersisa sekitar 5 atau 7 orang di sana termasuk Oxy dan Mikha, dari tadi Oxy hanya diam saja, pandangannya kosong, yang buat Mikha sedikit melirik seperti ingin bertanya

"kenapa sih ini orang? kayak hantu aja"

Disela-sela lamunan, Oxy bicara tanpa menoleh
"Nanti malam temani gue latihan" pintanya

Mikha kebingungan dengan ucapan Oxy, karena suaranya sedikit kecil nyaris tak terdengar, daripada ia bertanya lagi yang kemungkinan besar bisa bikin Oxy bertanduk, jadinya Mikha mengiyakan saja.

Mikha, Si Babu OxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang