Tujuh Belas

50 8 1
                                        

Malam hari di gudang.

Lebih tepatnya malam Minggu, seluruh santri dibebaskan beraktivitas hingga pukul 22:30

Begitupun dengan Oxy dan teman-teman yang bermain didalam gudang dan berencana tidur disana, mereka asik bermain game miring bersama, mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu ini.

"Alex! oper ke gue!" pekik Melvin heboh.

"Noh, tangkap!" Alex mengoper bola kepada player Melvin.

"Woi! oper kesini!" Gilang tak kalah heboh.

Oxy tidak menyertai kehebohan bermain itu, ia tampak tenang dengan gamenya ditengah teriakan temannya.

Disela-sela hebohnya berteriak serta bermain Oxy tiba-tiba saja menyuruh Wiliam yang sedang menonton anime favoritnya untuk keluar, membuat yang lain sontak terdiam karena kebingungan.

"Liam keluar" visusnya masih fokus ke layar gamenya.

Hening.

"Denger ga!?" notasi bicaranya sedikit naik dengan mata yang menyilang ke arah sang empu.

Wiliam yang duduk berhadapan dengan Oxy pun hanya mengangguk saja dengan kakinya yang beranjak mulai melangkah hendak keluar.

Wiliam yang belum mengerti maksud dari ucapan Oxy merasa ragu untuk meninggalkan tempat itu, ia kembali ke shofa tempatnya duduk dan bertanya maksud dari perintah Oxy barusan.

"Gue ga ngerti maksud lo" ungkapnya jujur.

"Lupa, tolong beliin batagor sama susu di kantin" Oxy sedikit mengulas senyuman.

"Dasar! gue kira lo marah" Wiliam sedikit kesal "berapa porsi?" sambungnya bertanya.

"Enam, nih uangnya" Oxy memonyongkan bibirnya ke arah saku baju yang terdapat uang didalamnya sedangkan tangan dan matanya masih fokus pada layar handphonenya.

"Kita kan cuma berlima, lo mau makan dua porsi?" Wiliam meraih uang merah yang diarahkan Oxy.

"Sekalian cari Mikha, suruh kesini"

Wiliam hanya ber-oh ria sambil mengangguk, ia mengetahui jawaban tanpa dioral oleh Oxy.

Ia segera pergi meninggalkan gudang serta isinya yang mulai heboh kembali.

•••

Kantin yang masih ramai membuat Wiliam mengantri cukup lama, rata-rata mereka mengantri untuk membeli batagor dan mie ayam.

"Batagornya enam, tapi satunya pake rawit, sama susu vanila anget satu" pesan Wiliam pada ibu kantin yang dibalas anggukan.

Hampir empat menit lamanya Wiliam berdiri menunggu pesanannya jadi "Nih, totalnya 65 ribu" sembari Ibu kantin memberikan pesanannya.

Setelah lunas membayar pesanannya Wiliam mulai mencari keberadaan Mikha yang berawal dari bertanya pada teman-temannya yang tadi juga berada di kantin.

"Kalo gak salah Mikha ada di koridor asramanya"

Wiliam yang sudah melihat objek yang ia cari langsung saja ia memanggil Mikha "Oxy suruh lo ke gudang" ucapnya to the point.

"Ngapain ya kak?"

"Mana gua tau, nurut aja dah!"

"Ouh, oke kak, tapi aku ngomong sama mereka dulu ya"
Mikha mendekati temannya untuk memberi tau bahwa ia akan pergi.

Mikha, Si Babu OxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang