Tak terasa waktu semakin cepat berlalu, perpulangan juga semakin dekat, mungkin sekitar seminggu lagi.
Menjelang perpulangan tentunya pihak pondok mendahulukan kegiatan resmi yang ada setiap tahun yaitu "Haflah Akhirussanah" atau yang lebih biasanya disebut Pelepasan peserta didik.
Jangan lupakan bahwa acara tersebut hanya untuk kelas 6 tidak untuk kelas 3.
"Terlalu besar harapan kalo kita dibuat acara gituan" monolog Mikha kala Ricky memberi tahunya akan pembicaraan dirinya bersama bagian pengajaran.
"Tiga tahun lagi" sahutnya
"Lama gilaa" kesal Mikha
"Makanya betah-betah"
"Bisa, kalo ga ada kabir Oxy!" jawabnya ngotot
"Lo itu terlalu kebawa sama suasana"
"Maksud?" bingung Mikha dengan kepala yang spontan menoleh dan menatap Ricky.
"Coba deh lo gausah nyalahin kabir mulu, betahnya diri lo didalam pondok ini dimulai dari diri lo sendiri" Ricky melanjutkan ucapannya sebelum Mikha ingin bersuara "gue tau lo tertekan dengan sikap kabir yang terus terusan memaksa lo untuk ikuti kemauannya. Tapi, gue rasa semua itu ga terlalu buruk kalo lo rela lakuinnya, and..... itu baik kok, tinggal lo aja yang gimana"
Ricky ingin mencoba merubah sifat Mikha.
Mikha membeku, hatinya seolah berkata itu benar namun, ingatannya berbalik dari kenyataan.
Seluruh perbuatan Oxy padanya seperti sebuah film berbahaya yang terus berputar di kepalanya sekarang
"Tetap aja, harusnya dia tau tempat, tau waktu, tau diri, lo ga bisa nyalahin total ke gue. Lo coba aja sendiri jadi diri gue" Mikha terbawa emosi, kali ini ia tidak bisa menerima pendapat Ricky.
Untungnya taman sepi, hingga membuat mereka bisa bersuara agak besar ketika membicarakan Oxy.
"Yaudah, gue minta maaf kalo lo sakit hati" tangan kanan Ricky terjulur ingin bersalaman.
"Hm" Mikha mengangguk dan tidak menggubris tangan tersebut.
"Mau ke kantin? biar gue yang bayar"
"Mau, tumben lo baik"
"Sebagai tanda permintaan maaf gue ke elo"
"Lebay"
•••
Siangnya, lebih tepatnya sehabis sholat Zhuhur seluruh pengurus dikumpulkan di gedung pertemuan.
Di sana terdapat empat orang ustadz yang berada didepan dengan posisi berdiri yang berjarak.
Ustadz Abas selaku pembicara tentu telah mengambil fokus para santri didepannya.
"Ingat tugas masing-masing" ucapnya mengakhiri
"Saling bantu, paham?" jedanya "ada yang mau nanya?"
Mereka sibuk menoleh ke sembarang arah untuk melihat-lihat apakah ada yang akan bertanya
Selang waktu setelahnya ustadz memberi salam
"Saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh""Waalaikum salam warahmatullahi wa barokatuh"
Keempat ustadz tadi lebih dulu pergi meninggalkan mereka sebelum akhirnya mereka juga meninggalkan gedung tersebut.
Dirasa telah selesai Oxy pun segera ketempat andalannya
Yah, gudang.
![](https://img.wattpad.com/cover/343125434-288-k431756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha, Si Babu Oxy
Fiksi RemajaBukan menceritakan tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta atau persahabatannya melainkan menceritakan tentang kehidupan Mikha El-Hariz di pondok. Ia merasa menjadi seorang babu dari kakak tingkatnya yang bernama Oxyan Aprilio, ia bahkan tak tau ke...