Delapan

51 8 1
                                    

Jam 04:44 Gudang.

Sejak 3 menit tadi Oxy membangunkan Mikha, tapi sampai sekarang belum ada respon dari Mikha bahkan terganggu saja tidak, yang membuat Oxy kesal di pagi hari ini, niatnya ingin menyuruh Mikha mandi pagi agar tidak bertele-tele nantinya, Oxy pun sudah bangun dari 5 menit sebelumnya, ia sudah rapi dengan pakaian sholatnya dan wangi parfum Baccarat merahnya hanya kurang kopiah saja karena rambutnya masih basah.
Tak ada cara lain lagi selain menjewer atau mencubit,
tangannya mulai bergerak mencubit pipi tembem Mikha, saat Mikha mulai terganggu ia lanjutkan dengan menjewer telinganya, Oxy tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Sampai akhirnya....

"Ihhh,,, sakit woii" Mikha bergumam dengan mata yang masih tertutup, serta tangan yang mengusap-usap pipi dan telinganya, Oxy mencubitnya terlalu kuat.
Oxy tak peduli, ia masih mengganggu Mikha sampai bangun, ia malas mengeluarkan suaranya yang ada nanti Mikha malah tak akan bangun.

"Udah dong Ricky! gue masih ngantuk!"
"Pipi gue sakit! jangan ganggu muluu!"

Apa katanya? Ricky? Mikha benar-benar tidak sadar.

Oxy tertawa kecil melihat tingkah laku Mikha ini, tak lama dari itu dia berbisik di telinganya "Oxy"

Mikha tidak bisa bohong bahwa ia mendengar suara itu dengan jelas, ia ingin kembali tidur tapi ia tidak berani dan bangun pun ia juga tidak berani, entah bagaimana.
Pada akhirnya ia memilih untuk segera bangun, matanya mulai terbuka, lalu ia menguceknya, saat sudah terbuka sempurna ia menangkap sosok Oxy yang dihiasi wajah datarnya, rasanya sangat sebal bukan?,

"Mandi 3 menit!" Oxy berlalu pergi meninggalkan Mikha yang menganga, apa dia tidak salah dengar?

Mikha mengambil jam dibawah bantalnya, disana tertera angka 04:46, yang artinya belum masuk waktu subuh, ia berpikir "Masa iya mandi jam segini? yang ada nanti gue menggigil, padahal kan waktunya masih panjang, mandi sudah subuh pun juga bisa, dalam sejarah gue gaada namanya mandi subuh!, ah aneh!"

Tak ambil pusing ia beranjak ke kamar mandi yang ada di sana lalu memulai aktivitas mandinya, ia merasa kamar mandi rumahnya, karena memang ukurannya yang lebih besar daripada kamar mandi santri umumnya, ia mandi dengan tenang tidak ada seorang pun yang mengganggunya ataupun menggedor pintu seperti biasanya, terasa sangat nikmat bukan?..

"PEMBERITAHUAN KEPADA SEMUA SANTRI, AGAR SEGERA BANGUN DAN KE MASJID 1 MENIT LAGI"
"WAKTUNYA SHOLAT SUBUH!"

Suara itu terdengar bersamaan dengan Mikha yang baru selesai mandi, sekarang ia sedang memakai pakaian sholatnya, ia merasa sangat segar saat ini, tidak seperti biasanya yang baru bangun ketika sholat subuh semakin dekat, bahkan sangat sering ia tidak mengganti baju sholat terlebih dahulu, yang terpenting baginya adalah berjamaah dan tidak telat.

"Seger juga mandi subuh, kalo tau kayak gini.., gue mandinya subuh aja terus, yaa kalo ga bablas aja"
didepan cermin Mikha berucap dengan kekehan kecil diakhirnya, ia tidak menyangka akan menulis sejarah baru dalam hidupnya.

Ditengah jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari masjid, Oxy melontarkan perintah yang membuat Mikha refleks berhenti "Sholat samping gue" Oxy masih fokus berjalan, sedangkan Mikha mengangguk dan lanjut berjalan lagi, padahal dalam hatinya mengoceh,
"Dasar aneh! padahal kan shaf Istiqomah gue disamping Ricky dan pintu keluar, lah, kalo dia kan shafnya didepan, langsung keliatan alim dong, gue nya".

Setelah program subuh selesai waktunya para santri sarapan, Mikha mengajak Ricky untuk sarapan di kantin, Ricky yang mendengar itu terheran-heran, untuk memecahkan keheranannya ia bertanya pada Mikha
"Tumben lo mau sarapan di kantin?, biasanya boro-boro"

Mikha, Si Babu OxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang