Di hari terakhir pekan olahraga--
Sesuai janji dan kemauan Zaki, Oxy akan bertanding futsal melawan tim sekelas Zaki, bulan lalu ia sempat meminta pada Ustadz pengurus olahraga supaya ia bertanding melawan Zaki, dan hari ini keinginan keduanya terkabul, bahkan menginjak semi final.
Saat ini masih sangat pagi, sekitar pukul 07:10, sedangkan Oxy akan bertanding pada jam 08:35, masih ada waktu untuknya dan teman-teman bersantai, menyiapkan nyali dan mental, ia tidak mau timnya kalah dari tim Zaki, selama sebulan ia melatih dan memberi banyak strategi pada anggota timnya agar bisa mengalahkan kakak kelasnya sekaligus musuhnya.
Oxy tengah berada di kantin Kompleks 2 yang tidak terlalu ramai sambil memakan batagor favoritnya, mulutnya terus mengunyah dengan perlahan, sesekali ia menyeruput secangkir susu hangat, dunia permakanan nya sangat nikmat dan santai, terkadang ia melamun, ia sendirian di sana, karena semua teman-teman sejatinya juga Mikha sibuk dengan perlombaan final ini, hampir sebulan ia jarang bertemu dan melihat wajah teman-temannya termasuk Mikha, kalaupun bertemu hanya sekedar membahas hal olahraga saja, itupun juga atas perintah ustadz, yang sering bahkan setiap hari ia temui adalah Gilang seorang, tetapi sekarang sedang tidak bersamanya, Gilang mengikuti semi final tenis meja di Kompleks 5 pagi ini, membuatnya tidak ada teman sekarang.
Dikarenakan makanannya sudah habis sedari tadi, ia menjadi sedikit bosan di sana, ia ingin pergi tetapi tidak tau ingin kemana, alhasil ia keluar dari kantin dan melihat papan petunjuk tempat perlombaan diadakan, ia membacanya satu persatu, matanya terarah ke tulisan... ←Panjat Tebing (Lapangan Outdoor)
Tanpa ada respon Oxy melangkahkan kakinya menuju tempat itu di Kompleks 2, ia ingat bahwa Mikha ikut serta dalam cabang itu karena kemauannya yang sekarang sudah di titik semi final, disela-sela lamunannya ia terkekeh geli saat mengingat perbuatannya yang tidak mau dibantah itu, kakinya masih terus melangkah ketempat yang ia inginkan,
hampir 2 menit untuk mencapai tujuannya, ia berjalan dengan santai, matanya terkadang melirik Asrama yang ada di sana, seakan melupakan bahwa ia akan bertanding nanti.Tepat saat Oxy datang ke lapangan, ternyata peserta yang bergelantungan di sana adalah Mikha, ia melawan kakak kelasnya, Oxy duduk di pinggir lapangan, tidak ada yang menghalangnya, semua nampak biasa saja atas sifat Oxy, mata mereka berfokus pada pemain akhir itu, di atas sana Mikha bermain dengan profesional, Oxy sedikit bangga dengannya,
Tidak lama itu, kaki Mikha sedikit terpeleset membuat sang empu berdecak kesal, tapi ia tetap terus melanjutkannya walaupun tidak menjadi juara pertamanya, semua orang yang menyaksikan kejadian itu menggeram sendiri, Oxy pun seperti tidak rela, tapi, mau bagaimanapun itu kejadiannya,"SELAMAT KEPADA KEVIN PERWAKILAN KELAS 4, ATAS KEMENANGAN JUARA 1, KEPADA MIKHA PERWAKILAN KELAS 3, ATAS KEMENANGAN JUARA 2, SANDY PERWAKILAN KELAS 2 ATAS JUARA 3......----"
Yang menyaksikan itu sontak bertepuk tangan, terlihat jelas senyuman di wajah semua pemenang tersebut,
ketika Mikha melirik satu persatu penonton, ia tak sengaja berkontak mata dengan Oxy, seketika itu ia memalingkan wajahnya, membuat Oxy tertawa kecil,
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha, Si Babu Oxy
Teen FictionBukan menceritakan tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta atau persahabatannya melainkan menceritakan tentang kehidupan Mikha El-Hariz di pondok. Ia merasa menjadi seorang babu dari kakak tingkatnya yang bernama Oxyan Aprilio, ia bahkan tak tau ke...