Tiga

80 13 7
                                    

"Setelah sekian lama akhirnya selesai juga ni kerjaan" ucap Mikha semangat bahkan ia sudah menguap berkali-kali saking ngantuknya dan menutup pintu lemarinya

"Huaaaa lama banget sih baliknya" Mikha menguap dan tak lama setelah itu matanya terpejam hingga tertidur di depan lemari Oxy,
wajar saja jam sudah tertuju kearah 10:45 biasanya ia sudah masuk ke dalam mimpi dijam itu ia bahkan tidak mempedulikan gibahan dari teman-teman sekamar Oxy yang terpenting ia tidur pikirnya.

Mikha tertidur 7 menit-an tapi rasanya sudah tidur berjam-jam dialam bawah sadarnya ia bermimpi terjatuh dari tangga hingga membuatnya tersentak dan terbangun, belum lagi matanya buka dengan sempurna ia sudah mendapatkan netra hitam milik Oxy rasanya ia ingin masuk ke alam mimpi lagi jika bisa namun, Oxy menarik tangannya paksa seakan menyuruhnya untuk bangun dengan malas akhirnya Mikha bangun ia sudah tau pasti setelah ini ia akan dapat ocehan dari Oxy.

"Mimpi apa lo?" Oxy tampak menahan amarah yang bisa keluar kapan saja.

"Ga denger gue bilang hm!?" lanjutnya dengan suara keras dan menekan itu membuat beberapa pasang mata melirik mereka terasa kesal kerna tidurnya terganggu, hanya saja mereka tidak dapat mengatakannya, sebenarnya hal ini sudah beberapa kali terjadi tapi, sama saja mereka tidak dapat mengeraskan suara hanya bisa mengumpat dalam hati, sedangkan Mikha hanya menundukkan wajahnya

"Berdiri!" bentaknya membuat Mikha mati ketakutan dengan berat hati Mikha berdiri ia meremas kuat ujung kaosnya dan wajahnya semakin ditundukkan tanda bahwa ia sangat ketakutan sekarang, ia tau jika dibentak seperti ini pertanda ia melakukan kesalahan tapi ia pikir semua yang dilakukannya tidak ada salahnya sama sekali bahkan lemari sudah sangat rapi.

"Siapa yang suruh tidur hm?" suara Oxy sangat pelan hingga membuat bulu kuduk Mikha meremang, tangan yang disekap didada dan mata yang tajam itu menatap mata hitam Mikha, Mikha yang dilihat seperti itu semakin merasa bersalah.

"Gimana ga ketiduran orang gue ngantuk" batin Mikha yang pada kenyataannya iya hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Oxy yang melihat itu rasanya ingin menampar wajah Mikha tapi ia sadar bukan disini tempatnya

"Apa guna mulut?" tanyanya tak bernada sambil menarik bibir bawah Mikha hingga sang empu meringis kesakitan sampai terluka sedikit.

"Awww... s--sakit kak" Mikha meringis kesakitan, ia mengusap-usap bibir bawahnya yang hampir berdarah.

lagi-lagi teman sekamar Oxy merasa terganggu.

"Kaya gatau tempat aja tu orang"

"Pengen bunuh rasanya"

"Woii liat waktu dong!"

Seperti itulah kira-kira kekesalan mereka.

Oxy sebenarnya mendengar semua ungkapan itu hanya saja ia pura-pura tidak tahu kerna ia sedang berhadapan dengan Mikha.
Tepat didepannya Mikha terus mengusap-usap bibirnya sambil melontarkan kata maaf

"M--maaf kak"

Sudah berkali-kali Oxy mendengar kata itu ia bahkan tidak ada niat untuk menjawab, posenya masih sama dengan bersedekap dada dan pandangan lurus kearah Mikha, yang ia tunggu hanya penjelasan dari Mikha,

setelah sekian lama barulah Mikha mulai menjelaskan mengapa ia bisa tertidur yaa walaupun alasannya mengantuk.

"A--aku ngantuk banget k--kak kern..." ucapnya terjeda kerna Oxy lebih dulu menebaknya

"Bergadang?"
tepat sasaran Mikha yang mendengarnya terkejut darimana Oxy tau pikirnya.

-Tadi malam-

"Oxy gue cuma mau kasih info ke lo" tawar Alex yang baru masuk ke kamar setelah ia selesai ronda,

Oxy justru tidak menghiraukan ucapan Alex bahkan menoleh saja tidak

"Yaudah si kalo lo gamau padahal ini penting banget" rayunya agar Oxy menoleh kearahnya jujur saja Alex tidak suka jika ia berbicara lawan bicaranya justru tidak menoleh kearahnya,

Detik setelahnya barulah Oxy balik badan lalu menatap Alex dengan alis terangkat sebelah seakan bertanya "kenapa?"

Alex mengambil nafas panjang lalu mulai bercerita

"Tadikan gue sama Wiliam ronda ke kompleks sebelah, trus dia ga sengaja bopong Mikha sama temennya di atas sumur hmmm... Mungkin sekitar 3 orang disana trus waktu kita berdua lewat mereka kabur semua jadi yang gue tau disana ada Mikha sama banyak pop-mie dan gue gatau dia sama siapa aja" ucapnya memberi tau panjang lebar

Tatapan Oxy beralih melihat jam disana terpampang jelas angka tertuju 01:57 artinya Mikha dan teman-temannya bergadang serta berpesta mie

"Oh oke" jawab Oxy lalu baring dan segera tidur.

Mikha masih menunduk ia sangat tidak berani melirik bahkan menatap Oxy yang terkesan seram baginya dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya pelan dan menjawab

"I--iya" kerna tebakan Oxy memang benar Mikha tak dapat mengelabui Oxy.

"Tidur digazebo"
titah Oxy, ia bukan merasa kasian atau bagaimana tapi saat ini memang itu programnya walaupun ia terkesan jahat plus kejam dimata Mikha ia tetap menomor satukan program pondok dan ia pun juga ingin istirahat.

"I--iya kak" jawab Mikha sebelum pergi ke gazebo.

"Untung aja masih punya hati tu orang" Mikha bermonolog dengan pandangan lurus ke depan sambil terus mengusap bibir bawahnya yang sedikit berdarah

"Tapi siapa yang cepuin ya kalo gue bergadang?"

tanyanya pada diri sendiri, ia pun mencoba mengingat kejadian tadi malam dan setelah dapat jawabannya barulah iya mengangguk anggukkan kepalanya

"Ih dasar cepu" kesalnya sambil menendang kerikil dibawah kakinya sampai akhirnya ia sampai kearea gazebo dan ia berfikir lagi

"Tadikan tu orang nyuruh gue tidur di gazebo, nah trus dia kan ga maksa tempat nya, jadi gue tinggal pilih deh gazebo yang mana" Mikha melirik satu persatu gazebo disekelilingnya ia terus berjalan kegazebo paling ujung

"Huaaaa akhirnya bisa bobok" Mikha membaringkan badannya dengan nyaman,
walaupun disuruh tidur di gazebo ia tidur sangat nyenyak.

"Huaaaa akhirnya bisa bobok" Mikha membaringkan badannya dengan nyaman, walaupun disuruh tidur di gazebo ia tidur sangat nyenyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Karya pertama harap dimaklumi.
Jangan lupa follow vote dan komen.

Mikha, Si Babu OxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang