Bukan menceritakan tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta atau persahabatannya melainkan menceritakan tentang kehidupan Mikha El-Hariz di pondok. Ia merasa menjadi seorang babu dari kakak tingkatnya yang bernama Oxyan Aprilio, ia bahkan tak tau ke...
Siang ini terasa sangat panas membuat banyak santri malas melakukan kegiatan diluar kamar termasuk Mikha, sekarang ia sedang berada dialam bawah sadarnya setelah makan siang tadi Mikha memilih untuk tidur kerna tak tau kenapa matanya sangat malas terbuka terlalu lama
Apa mungkin kerna ia bergadang tadi malam? Tapi entahlah ia pikir sering melakukan hal yang sama dan tidak separah ini.
Jam sudah menunjukkan pukul dua siang dan sebelum tidur Mikha sempat meminta tolong pada Ricky agar membangunkannya untuk mandi.
"Woi bangun dong lo bilang mau mandi!" Entah sudah berapa kali ia teriak di telinga Mikha untuk membangunkannya tapi Mikha sama sekali tidak menjawab yang ada hanya gumaman tidak jelas yang dilontarkannya.
"Yaudah kalo lo gamau mandi" Ricky pasrah dan kembali merapikan lemarinya
"Dia yang gamau kenapa gue yang repot" gumamnya.
Di gudang tampak 5 orang yang sedang bermain game yang sama didalam hp masing-masing mereka mabar untuk menghilangkan rasa jenuhnya, disana hanya terdengar suara dari hp dan suara Wiliam yang sedari tadi kesal kerna tidak pernah menang, ia terus-terusan mengumpat dirinya sendiri, membuat teman-temannya kesal dan ingin membungkam mulutnya.
"Berisik!" sentak Oxy ia jadi tidak fokus kerna suara itu
"Lama-lama gue lem mulut lo Liam" timbal Gilang kesal.
"Udah ah merajuk gue"
Wiliam membanting hpnya dan menghempaskan dirinya kekasur, ia sangat kesal dengan game itu, Wiliam memang jarang bermain game di hpnya yang sering ia lakukan hanya membaca dan menonton anime kesukaannya, tadi ia bermain atas permintaan Alex yang berakhir diturutinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ga seru lo" Alex memandang Wiliam yang dari tadi tampak gusar dikasur, sedangkan Wiliam hanya diam dan beranjak pergi
"Ada yang mau nitip ga?" Ia menawarkan pada teman-temannya sambil berjalan keluar dari gudang.
"Suruh Mikha ke jemuran" Oxy masih fokus ke layar hpnya
"Oke" jawab Wiliam
"Ada lagi ga?" tanyanya lagi
"Bakso bakar 30 Liam" Melvin melempar uang ke arah Wiliam dan diambilnya
"Sisanya buat lo" lanjutnya.
Wiliam senyum-senyum sendiri membuat Melvin jijik.
"Jijik" ketus nya
"Kang baksonya 30" Wiliam memberikan uangnya pada akang jual bakso
"Aku tinggal ya kang" lanjutnya yang dibalas dengan anggukan, Wiliam pergi ke asrama Mikha untuk menyampaikan perintah Oxy.
Daerah Asrama Mikha tampak sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang di Koridor Asrama mungkin kerna panas pikirnya,