34. SUMPAH BERGEMA

228 31 61
                                    

"Jika ada waktu sebentar saja untuk bermain-main, aku ingin pergi ke ladang penuh bunga meski sendirian. Berbarimg di rerumputan, melihat banyak kupu-kupu dan kawanan rusa dekat sungai. Padahal saat membuka mata kembali, yang terlihat adalah ilusi dari mimpi buruk."

________________________________________
________________________________________

Kilas Balik Masa Lalu
***
***
{Ketika manusia menganggap manusia lain mesin yang bisa dimanfaatkan untuk mengubah dunia}

⚠️WASPADA ADEGAN SADIS⚠️

Bayi ke-1 👶

KEMAJUAN dunia medis yang didukung oleh kecerdasan intelektual manusia, membuat sekumpulan orang baik memiliki mimpi yang besar untuk mengubah dunia. Tidak bisa disaring mana yang baik, lebih baik, paling baik atau yang berpura-pura baik. Yang terjadi hanyalah pertunjukkan drama di mana para pemeran inti memakai topeng. Mereka menyeret para pemain pendukung untuk ikut meramaikan suasana, mengatasnamakan kemanusiaan untuk menutupi keserakahan.

Zhang Junda atau Junda, tidak tahu dengan siapa dirinya terakhir kali. Yang diingat kala membuka mata, dia semula berada di sebuah gunung cantik, berdiri di tengah-tengah bunga dandelion bersama beberapa orang. Siapa mereka? Junda tidak bisa ingat sedikit pun selain beberapa kalimat.

'Junda, jangan main jauh-jauh!'

'Jaga dirimu baik-baik, Junda. Dunia ini adalah ladang kebohongan.'

Junda tersentak setelah jarum suntik menusuk lengan kirinya. Dia berusaha mencaritahu, tapi tubuh sudah dilumpuhkan sehingga yang terlihat adalah sekumpulan orang berpakaian putih. Mereka memakai masker, topi kain yang panjang serta bersarung tangan elastis.

'Dokter-dokter ini... Aku sakit apa?'

Junda menggemakan pertanyaan, tapi hanya sebatas di hati karena lidahnya sudah kelu. 1 minggu kemudian, Junda tahu dia salah mengira. Orang-orang yang mengelilinginya bukanlah dokter yang membantu masyarakat untuk sembuh. Mereka adalah monster yang memakai kulit dan wajah manusia!

"Target kita siuman setelah 1 bulan?! Ini gila, tapi semoga dia bisa hidup."

"Positif!"

"Beri dia multivitamin."

"Kamu periksa ranjang yang sebelah!"

Junda sangat pusing. Setiap 2 kali sehari, tubuhnya disuntikkan cairan kuning keemasan, mulut dipaksa terbuka untuk menelan kapsul-kapsul lembek yang terlalu manis. Junda mengerang, kepalanya dielus sangat lembut oleh tangan berkaret.

"Nggak apa-apa, 5 bulan lagi kamu akan membawa kehidupan."

Junda kaget mendengar itu. Dia cukup pintar untuk tahu bahwa yang dimaksud adalah...

"Tekanan darah normal, dia siap melahirkan!"

5 bulan berlalu, Junda ditarik ke ranjang berbeda dan dipaksa membuka kaki lebar-lebar. Bukan melahirkan secara manusiawi, dia disuntikkan cairan merah pekat di bagian perut, kemudian hanya butuh waktu sekitar 1 menit, Junda berteriak kesakitan. Meronta-ronta, menendang, tapi dia langsung diikat ke ranjang dan mulutnya direcoki air yang sangat asam. Perut bergejolak, terasa sangat sakit hingga dirinya menangis sangat keras.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! LEPASIIIN!! AAAAAAKHH... BERHENTI! TOLOOONG...!!"

Junda terlalu aktif, sehingga mulutnya ditutupi lakban, kemudian hanya menjerit-jerit tertahan.

"Keluarkan bayinya! Sialan, kenapa malah mati?!"

Junda melotot ketika lubang interseksnya diterobos sesuatu yang lunak, ada yang ditarik paksa sampai Junda berpikir tubuhnya akan terbelah.

TELUR CEPLOK 🍳(JackFei) Ekstra fiksi MAMA KELINCI🐇S2✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang