24. DI BALIK JERUJI

176 28 36
                                    

"Apa itu keberanian? Apa tentang dirimu yang menghadapi masalah seorang diri? Ataukah tentang berpegang teguh pada pelajaran masa lalu? Keduanya punya resiko, tapi hatilah yang menjawab." (YUL)

_________________________________________
_________________________________________

Black Lion Mansion
jam 08.45 pagi

ENTAH apa yang Feiyu impikan sehingga memilih kembali ke mansion Allen, tentu saja bersama Jackson. Berpikir bahwa anaknya tidak merasa takut lagi, Allen pun memutuskan mengajak dia berjalan-jalan. Jackson berpikir kata 'jalan-jalan' itu memiliki makna yang berbeda, tapi Feiyu terlalu antusias sampai menggandeng suaminya berjalan cepat.

 Jackson berpikir kata 'jalan-jalan' itu memiliki makna yang berbeda, tapi Feiyu terlalu antusias sampai menggandeng suaminya berjalan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak ada ikan piranha di kolam ini, Pa? Takutnya kalau aku kecemplung, badanku bakalan dicabik-cabik jadi bubur."

Allen tertawa keras mendengar celetukan Feiyu. "Sayangku mau lihat piranha di sini?"

Feiyu menggeleng, dia memeluk pinggang Jackson. "Nggak suka ikan itu, susah dimasak. Kasihan Kak Jack nanti, gimana cara masaknya coba?"

Jackson tersenyum, "bisa, tapi giginya mengganggu."

"Nah karena itu aku nggak mau, nanti tangan Kakak putus, kan serem."

Padahal perkataan Feiyu sudah seram lebih dulu. Jackson merasa isterinya lama-lama punya tingkah yang sama seperti Allen. Sedangkan si Pangeran Mafia terlihat santai dengan Junda di sebelahnya. Tuan Fengmi tidak ikut, memilih mengurung diri di kamar saja karena pusing. Entah pusing apa maksudnya, karena saat Feiyu bertanya kenapa, pria itu hanya tersenyum.

Jackson dan Feiyu melihat-lihat sekeliling. Banyak penjaga di setiap sudut strategis, bahkan beberapa sedang menemani mereka 'berjalan-jalan'. Seperti biasa, mansion Mafia Singa Hitam ini memiliki aura yang suram, dinginnya melebihi bangunan Jingshi di masa lalu, juga menakutkan di beberapa waktu. Jujur, Jackson tidak selalu merasa nyaman berada di tempat ini. Namun karena Feiyu selalu memaksa berkunjung, dia jadi tidak punya pilihan.

"Papa, kita sebenarnya mau jalan-jalan ke mana? Masih jauh, ya?"

"Sayangku lelah? Perutmu baik-baik saja?"

Feiyu mengangguk, dia merebahkan kepala di bahu Jackson. "Agak lelah, tapi aku penasaran tujuan kita ke mana."

Allen mengusap pipi Feiyu, "kita tunda jalan-jalannya kalau gitu, ya."

Feiyu seketika cemberut. "Ayohooo~ mau jalan-jalan. Nanti kalau tiba-tiba aku nggak punya kesempatan ke sini, emangnya Papa mau ngajak siapa sebagai pengganti?"

Allen melotot, "jangan bicara aneh, Papa cuma mau jalan-jalan sama kamu, Fengmi dan tentu dengan Menantu Wang. Ssbelum cucu Papa lahir, setidaknya kamu sempat jalan-jalan ke sini. Bakalan sulit ke tempat yang sama jika kamu udah punya anak."

Feiyu mengangguk, Allen mengangkat tangan untuk merangkul anaknya. Ayah dan anak itu berjalan lebih dulu, penjaga memberi hormat dengan menunduk sebagai salam. Telah sampai di koridor yang lagi-lagi gelap serta suram, rasanya jauh lebih seram daripada tempat lain. Di sisi kanan koridor, terdapat sekat-sekat tinggi berhias tanaman rambat yang belum berbunga. Plafonnya seolah siap ambruk, tapi jika diperhatikan, itu adalah desain unik yang menonjolkan sisi modern-klasik. Lantai pun berwarna krem gelap, menggemakan suara langkah kaki orang-orang.

TELUR CEPLOK 🍳(JackFei) Ekstra fiksi MAMA KELINCI🐇S2✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang