30. PENGAWAL VS MAFIA

199 29 49
                                    

"Jangan heran jika punya musuh di saat kamu yakin tidak menjahati siapapun. Dunia ini isinya bermacam karakter; pembenci orang baik, pencinta orang jahat." (YUL) ☕

________________________________________
________________________________________

Jingshi - jam 07.19 pagi

PAGI tiba, Jingshi seperti bersinar di antara semua bangunan besar sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI tiba, Jingshi seperti bersinar di antara semua bangunan besar sekelilingnya. Semua penghuni kembali beraktifitas. Koki Han yang profesional sedang memasak bahan sarapan tanpa keributan alat masak, Hua dan Hui belum terlihat di manapun. 2 bayi yang seperti kembar itu mungkin masih tertidur, lelah setelah bermain semalaman. Lin Yi bergelung nyaman di dekapan Sehun, dipandangi oleh suami Oh tercinta yang enggan beranjak untuk mandi. Namun sayang, keromantisan itu hancur ketika pintu diketuk kencang oleh Yibo.

"Kerja! Kerja woy kerja! Udah pagi masih aja dekap-dekapan! Oh Sehun, Papa bilang apa dulu?"

Lin Yi beringsut lebih dekat, enggan melepaskan pelukan suaminya. Sehun sudah ketar-ketir ketika pintu diketuk semakin keras.

"OH SEHUN! OH LIN YI! KALIAN MASIH MUDA, JADI BANGUN LAYAKNYA ORANG MUDA ATAU PAPA TAMBAH SAJA PERATURAN DI JINGSHI!!"

Lin Yi dan Sehun melotot. Jangan ditambah, astagah! 3000 peraturan saja belum bisa dipatuhi 10 butirnya, ini mau dikemanakan ginjal-ginjal para pendengar?

"Akhh! Sehun, sakiiit..."

Sehun panik ketika Lin Yi mengerang setelah terjatuh dari ranjang akibat selimut. Yibo benar-benar menyebalkan saat membangunkan orang.

"Kamu apakan anak Papa, Oh?!"

"Nggak diapa-apain, Pa! Astagah, Ayaaank. Itu Papamu kok kayak dukun yang kehilangan tumbal, sih?" Sehun membantu Lin Yi berdiri sambil mengomel pelan-pelan.

Lin Yi cemberut, perutnya sakit sekali. "Elusin!"

"Iya, Ayank. Sini aku pangku."

"OH SEHUN! OH LIN YI!"

"I-iya iyaaa!" Sehun kebingungan, tapi dia membopong Lin Yi ke pangkuan lalu mengusap-usap perut isterinya.

Lin Yi mendekap dada Sehun seperti saat masih tidur tadi. "Jangan kerjaaa~ diem di sini, ya. Temenin."

"Anak Kecil, suamimu ini harus nyari duit. Kamu kan yang bilang nggak mau punya suami madesu."

Lin Yi bertambah cemberut. "Kamu tega gitu biarin aku sendirian di pojok kamar yang gelap ini?"

Sehun mencubit pipi Lin Yi, "apaan, sih? Kalau gitu, Ayank mau ikut ke agensi?"

Setelah ditawari hal yang menyegarkan, Lin Yi pun berhenti cemberut, kemudian mengangguk.

"Mandinya pakai air hangat, Yank. Jangan lompat-lompat di kamar mandi atau--AYAAAANK! Astagah, keras kepala bangeeet!"

Lin Yi sudah ngibrit ke kamar mandi dan menutup pintu sambil bernyanyi. Sehun membuka pintu kamar, berdirilah Yibo sambil bersedekap.

TELUR CEPLOK 🍳(JackFei) Ekstra fiksi MAMA KELINCI🐇S2✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang