Chapter 5

839 98 3
                                    


.⋆。˚☽˚。⋆.𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸.⋆。˚☽˚。⋆.
______________

Keduanya telah sampai di sebuah kota kecil yang tidak memiliki nama seperti kota pada umumnya

"ini kota apa?" tanya maeve

"ini kota pelarian" bisik hayden

"Apa!" seru maeve tertahan

"Jangan khawatir mereka bukan penjahat, mereka biasanya budak-budak yang berhasil kabur, seperti mu, mungkin kau bisa menemukan teman mu disini" ucap hayden menenangkan

maeve bernafas lega

"kita akan ke toko itu" ucap hayden

mereka menuju tempat makan kecil yang sepi pengunjung

"duduklah biar ku pesan makanan" ucap hayden

Maeve duduk di salah satu meja yang kosong sambil menatap sekelilingnya

"Hayden! bagaimana hasil penjualan mu" ucap pelayan resto

"Baik, hanya ada sedikit masalah tapi sudah selesai" jawabnya

"Hooo! ini pertama kalinya kau membawa orang lain, seorang hayden yang penyendiri akhirnya pergi bersama orang lain" ucap pelayan itu

"Dia yang menolong ku dari masalah yang ku bilang tadi, jadi aku menolongnya juga, dia budak yang berhasil kabur" ucap Hayden

Raut wajah pelayan itu berubah menjadi sedih dan merasa simpati

"Astaga... Dia boleh bekerja disini, kalau ia mau" tawar si pelayan

"akan kutanyakan dulu" jawab hayden

setelah memesan makanan hayden kembali duduk bersama maeve

"Kenapa kau tidak mempunyai kuda? kau kan pedagang" tanya maeve penasaran

"karna aku punya kaki.." jawab hayden

"bukan begitu, bukankah lebih mudah membawa dagangan dengan kuda?" tanyanya lagi

"kuda cukup mahal, aku tidak mempunyai kandang kuda, dan aku masih punya kaki" jawab hayden

maeve mengangguk paham

tak lama semangkuk sup datang beserta teko air dan dua gelas kayu

"selamat menikmati" ucap sang pelayan

Maeve mengucapkan terimakasih lalu menatap sup dihadapannya

"Hayden ini apa?" tanya maeve

"sup sayur dan daging" jawab hayden

maeve mengangguk paham, ia tau ini sup hanya saja penampakannya sangat berbeda dengan yang ia biasa ia makan

ini tampak.. kosong??

sungguh, bukan maeve tidak bersyukur hanya saja ini pertama kalinya ia menyantap sup sekosong ini

mata maeve berbinar karna penasaran akan rasanya

Hayden makin merasa iba

"ini pertama kalinya makan seperti ini?" tanya hayden

"Iyaaa" jawab maeve semangat

kasihan, hayden sangat mengasihani maeve, ia sangat miskin untuk sekedar mengonsumsi sup seperti ini

hayden hampir menitikan air mata //drama bgt🙄

"makanlah yang banyak biar ku pesan lagi" ucap hayden

"tidak usah, ini cukup, aku tidak mau merepotkanmu"

𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang