.⋆。˚☽˚。⋆.𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸.⋆。˚☽˚。⋆.
____________________Maeve terbangun saat matahari mulai menyorot matanya melalui sebuah jendela
saat membuka kedua matanya, Ia menyadari ini bukan lagi istana tempatnya tinggal
lilin dan tungku perapian sudah di matikan dan matahari sudah naik cukup tinggi
"Astaga..aku kesiangan.." ucap maeve bangkit dari tempat tidur
ia mencari keberadaan hayden namun nihil, tapi ia bisa mendengar suara kayu yang sedang di potong dari arah luar rumah
ia berjalan keluar dan melihat hayden sedang memotong kayu disamping rumah
Tapi.. hayden tidak menggunakan pakaian untuk menutupi tubuh bagian atasnya
maeve spontan melihat ke arah lain karna tidak biasa melihat orang lain tidak mengenakan pakaian lengkap dihadapannya
bahkan prajurit dan pengawal yang selesai latihan akan tetap memakai pakaiannya jika ada dirinya di sekitar mereka
"Maeve! akhirnya bangun juga" seru hayden
Maeve mengumpulkan kembali pikirannya dan berjalan ke arah hayden
"s-sedang apa?" ucapnya agak gugup
"membuat ranjang untukmu" jawab hayden
"apakah ada yang bisa aku bantu?" tanya maeve
"Bawa kayu-kayu yang sudah aku potong ke belakang, agar bisa ku haluskan tepinya"
maeve menuruti ucapan hayden dengan membawa kayu-kayu itu dengan susah payah
Hayden melihatnya dengan pandangan heran
Sejujurnya ada banyak hal yang hayden herankan dari Maeve, kalau dipikir-pikir maeve tidak mengerti hal-hal kecil tentang pekerjaan rumah
Kulitnya juga terlalu halus untuk ukuran seorang budak, jangan tanya tau dari mana, ia pernah membalut kaki maeve dan menggenggam tangannya saat perjalanan kemarin
Apalagi badannya, bukankah terlalu kecil untuk ukuran seorang budak? seluruh tubuhnya terawat dengan baik
mungkinkah..
hayden menggelengkan kepalanya karna tidak percaya dengan dugaannya sendiri
ia akan tanyakan nanti
≪•◦ ❈ ◦•≫
setelah membantu hayden, maeve menawarkan diri untuk memasak makan siang
Walaupun itu juga hal yang bodoh karna ia bahkan tidak pernah memasak tapi apa salahnya mencoba
.
.
.
ternyata teramat salah
masakan yang ia buat gosong dan terlalu asin, rasanya maeve ingin menangis.. ia ingin menolong hayden untuk hal-hal kecil tapi malah makin merepotkan
mungkin keputusannya untuk lari dari rumah salah, ia tidak berhenti menangis memikirkan semua yang terjadi dan kini masakannya hancur, ia bahkan tidak tau apa yang sedang dirinya masak
kemudian pintu rumah terbuka
"ranjangnya sudah jadi, aku akan pergi ke desa sebentar untuk mencari kain kasur dan kapuk untuk-" ucap hayden
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸
Fanfictionsang pangeran kabur dari kerajaan bersama seorang petani dan menjalani hidup bersama benarkah semudah itu?