"Maeve, mau kah kau menjadi kekasihku?"
pertanyaan itu mendapat jawaban berupa anggukan malu dari maeve
Anggukan kecil tersebut rupanya berhasil membuat Hayden berseru senang seolah baru saja memenangkan lotre
Tanpa ragu ia membawa maeve kedalam pelukannya
"Percayalah padaku, aku akan mencintaimu sampai akhir hidupku" ucapnya dengan mata berbinar
Maeve hanya tersenyum cemas dalam pelukan hayden
"𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪𝓲 𝓪𝓴𝓾 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓶𝓾 𝓱𝓪𝔂𝓭𝓮𝓷"
__________
.⋆。˚☽˚。⋆.𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸.⋆。˚☽˚。⋆.
≪•◦ ❈ ◦•≫
Pagi ini adalah pagi terakhir persiapan perayaan, sekaligus hari pertama bagi keduanya resmi sebagai sepasang kekasih
Seperti ucapan para lelaki tua didesa, saat seseorang jatuh cinta, akal mereka pun akan ikut terjatuh bersamaan dengan hatinya
Dan hal itu baru di alami oleh hayden..
Entah bagaimana seorang hayden yang telaten dan serius menjadi kikuk pagi ini
Kebetulan dirinya bangun lebih awal dan segera menyiapkan sarapan untuk kekasih barunya //ihikkk
tak lama dari situ, ia dapat mendengar suara maeve yang terbangun karna kegaduhan dari kegiatan memasaknya
"p-pagi hayden.." ujar maeve malu-malu
"oh.. pagi maeve" sapa hayden
keduanya kembali terdiam karna bingung mencari topik pembicaraan lain.
Maeve sibuk memainkan ujung pakaiannya yang sepertinya tampak lebih menarik dibandingkan menatap kekasihnya
"aku sedang memasak sarapan" tutur hayden kemudian.
maeve mengangguk
"iya, aku bisa melihatnya.." ucap maeve
Hayden berdeham malu
saat sup yang ia buat telah matang, hayden dengan linglung mencari wadah untuk makanan mereka di rak
Melihat hayden yang kebingungan sendiri, membuat maeve berinisiatif untuk membantunya
"Hayden, kau bisa menggunakan mang-"
DUG!
dahi keduanya bertabrakan cukup keras karna sibuk mencari mangkuk yang sama, bersamaan dengan suara mangkuk yang berjatuhan
keduanya berpandangan karna terkejut sambil memegang dahi masing-masing yang sedikit terasa nyeri
tiba-tiba hayden tertawa dengan keras
"Astaga! aku merasa sangat konyol hari ini!" ucapnya sambil terbahak
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸
Fanfictionsang pangeran kabur dari kerajaan bersama seorang petani dan menjalani hidup bersama benarkah semudah itu?