Chapter 24

731 95 18
                                    

"Maka lebih baik kau jadikan dia kekasihmu secepatnya"

____________________

Hayden berlari menuju kediaman keluarga Elinore, tempat dimana maeve biasa menunggunya

"jaelle apakah kau melihat maeve?" tanya hayden saat melihat Jaelle tengah sibuk memilah bahan makanan

"Aku tidak melihatnya lagi setelah aku sibuk menghaluskan bawang, sebelumnya ia tampak lesu hayden, apakah terjadi sesuatu padanya?" tanya Jaelle

Hayden berdecak kesal

"Bukan hal yang penting, apakah ia berpamitan padamu?" tanya hayden lagi

"tidak.. mungkin ia pulang? ia tampak tidak sehat" jawab jaelle

"Baiklah, terimakasih!" ujarnya

Hayden buru-buru pulang kerumah setelah mendengar maeve  tampak tidak sehat

jika sampai terjadi sesuatu pada maeve itu adalah salahnya

Sesampainya dirumah, Ia menyerukan nama maeve berulang kali namun tak mendapatkan jawaban

Kini jantung hayden berdegup lebih kencang

'apakah ia benar-benar pergi?'

'kemana ia pergi?'

'bagaimana kalau ia kembali sakit karna terlalu sedih akibat ucapannya kemarin?'

Hayden mengusak wajahnya kasar

Ia berlari keluar rumah dan kembali meneriakan nama maeve, namun tak kunjung mendapat jawaban

Kakinya hampir membawanya kembali lari ke desa sebelum akhirnya ia melihat sosok yang ia cari berlari ke arahnya dengan membawa sekeranjang berisi bunga

Maeve berdiri disana dengan nafas yang tersendat-sendat

"a-ada apa hayden? apakah terjadi sesuatu? aku mendengar kau meneriakan namaku dari bawah sana" ucap maeve kebingungan

Tanpa pikir panjang hayden berlari menghampiri laki-laki itu dan memeluknya erat dalam dekapannya

"Kau kemana saja.."

"Nyonya Clerence menyuruhku untuk memetik beberapa bunga untuk hiasan besok..." jawab maeve

hayden melepaskan pelukannya dan kembali menghela nafas lega

"oh ya ampun maeve... kupikir.. kau pergi meninggalkanku karna ucapanku semalam"

Hayden mengucapkan itu dengan tangan yang sedikit bergetar. Maeve terdiam sejenak karna mengingat masalah malam itu

"aku sudah memikirkannya.." ucap maeve pelan

"Aku akan pergi... jika itu yang kau mau hayden, jika kau ingin aku mandiri aku kan mencobanya... mungkin aku memang terlalu bergantung padamu.." lanjutnya sambil tersenyum

hayden tersentak kaget

"Tidak! maksudku bukan-" serunya

𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang