.⋆。˚☽˚。⋆.𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸.⋆。˚☽˚。⋆.
______________Hayden dan maeve hampir tiba di kota yang bernama Meadow setelah hampir dua hari penuh berjalan
"Maeve apakah kakimu sakit?" tanya hayden
"tidak kok" maeve menggeleng
Selama di perjalanan maeve tidak menunjukan sakit yang terang-terangan
kalau dadanya mulai terasa sakit ia akan diam dan berjalan lebih pelan disamping hayden tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Hayden akan berpikir maeve hanya lelah setelah mengoceh dan berlari kesana kemari
"Maeve, kita akan sampai dikota itu saat malam lalu sayur dan buah ini baru akan ku jual besok pagi" ucap hayden
"Baiklah" sahutnya
hayden menghentikan langkahnya dan mengecek sebentar keadaan sayur dan buahnya
sayurannya masih dalam keadaan baik karna untungnya cuaca selama mereka berjalan dari kemarin cukup mendukung sayurannya agar awet
sedangkan buah-buahnya sudah mulai matang dengan sempurna
≪•◦ ❈ ◦•≫
Keduanya masuk kedalam kota Meadow saat hari mulai petang. Kota itu tak sebesar kerajaan maeve, namun cukup besar dibandingkan kota-kota lainnya
maeve tidak takut memamerkan wajahnya karna ia sangat yakin tidak akan ada yang mengenali wajahnya
penduduk kerajaannya sendiri saja jarang ada yang mengenalinya apalagi kota jauh seperti ini
"Maeve aku perlu menitipkan barang-barang ini ke kenalanku yang ada ada di sini, setelah itu baru kita pergi ke penginapan" ucap hayden
maeve mengangguk semangat dan berjalan di samping hayden
Namun, karna suasana kota yang sedang ramai banyak orang yang menyenggol maeve dan membuatnya terdorong mundur kebelakang
tentunya hayden menyadari hal itu
"Maeve, pegang lenganku agar kau tidak hilang, sepertinya hari ini sangat ramai"
Dengan malu maeve menggandeng lengan hayden. Padahal, ia tau dirinya tidak mungkin hilang
Andaikan hati dan perasaannya bisa ia buang jauh, menggandeng hayden seperti ini bukanlah masalah besar
≪•◦ ❈ ◦•≫
Keduanya tiba di bangunan yang digunakan sebagai gudang penyimpanan barang
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸
Fanfictionsang pangeran kabur dari kerajaan bersama seorang petani dan menjalani hidup bersama benarkah semudah itu?