⚠️⚠️WARNING⚠️⚠️
chapter ini mengandung obrolan yang sedikit dewasa(?) ENGGAK YG GIMANA2 SIH
yahh read on your own risk
⚠️if you underage please dont read this book ⚠️
.⋆。˚☽˚。⋆.𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸.⋆。˚☽˚。⋆.
_____________
Hayden terbangun dengan tubuh yang lebih segar. Ia merenggangkan seluruh tubuhnya yang tidak lagi terasa kakuIa mengalihkan pandangannya ke arah ranjang maeve dan mendapatinya masih tertidur pulas
akhir-akhir ini dirinya merasa bingung akan perasaannya sendiri, ia menyayangi maeve seperti adik-adiknya dulu
namun kali ini terasa berbeda
ia selalu menganggumi senyum maeve dan setiap tuturnya yang lembut dan bijak. Maeve terkadang menasehati hayden untuk hal-hal kecil yang tidak ia sadari
contohnya seperti sikapnya pada nyonya elinore yang menurut maeve terlalu acuh atau kalau hayden bekerja terlalu keras
tapi ia tau maeve pasti tidak pernah berpikir sejauh itu tentang dirinya
Kalau boleh jujur, tujuan utama hayden ke kota ini selain karna harga jual buah dan sayurnya lebih tinggi, ia juga mencari bibit bunga yang maeve inginkan
Ia dengar kota ini memiliki bibit bunga yang baik dan beragam karna letaknya dekat dengan pelabuhan
Hayden bangkit dari ranjangnya dan membangunkan maeve dengan pelan
"maeve... aku akan pergi" ucap hayden
yang di panggil pun mulai membuka mata dan mengerjapkannya perlahan
"oh.. ohhh aku mau ikut" ucap maeve parau
"Tidak usah maeve, istirahatlah, nanti siang akan ku ajak kau berkeliling"
maeve memajukan bibirnya seperti kebiasaannya kalau sedang kesal
melihat itu hayden harus menahan dirinya untuk tidak langsung mencubit gemas pipi maeve
"baiklah-baiklah, kau ikut denganku, cepatlah bersiap" ucap hayden
Maeve buru-buru melompat dari kasur sebelum hayden berubah pikiran dan berlari keluar untuk mencuci wajahnya
hayden hanya bisa tertawa melihat tingkah yang lebih muda
≪•◦ ❈ ◦•≫
Ditengah hiruk pikuk keramaian, maeve membantu hayden mendirikan tenda untuknya berjualan, keduanya tampak sibuk dengan dunianya sendiri
namun hal itu harus terhenti saat wanita pedagang roti di samping mereka berceletuk geli akan keasyikan keduanya
"Haduhh, pasangan muda ini, seperti dunia milik sendiri" ucapnya dengan lembut karna melihat keduanya
"kami hanya berteman" ucap maeve gugup dengan tawa canggung
wanita itu tertawa kembali, "tentu saja, aku percaya padamu"
maeve hanya mampu memaling wajahnya untuk menyembunyikan wajahnya
Beberapa saat setelah tenda hayden sepenuhnya berdiri, para pelanggan mulai berdatangan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑇𝑅𝑂𝑈𝑉𝐴𝐼𝐿𝐿𝐸
Fanfictionsang pangeran kabur dari kerajaan bersama seorang petani dan menjalani hidup bersama benarkah semudah itu?