BAB XIII

39 11 0
                                    

*****************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****************

Sudah seminggu Ghava tak merecoki Zuri dan laki-laki sudah sangat-sangat tidak bisa menahan kerinduannya terhadap gadis itu.

"Argh shit! Gue gak bisa!"

Ghava mendatangi rumah Zack hanya untuk bertemu Zuri. Ya, Ghava ke rumah Zuri. Langkah kakinya terkesan tergesa-gesa menuju pintu utama rumah besar Zuri. Tapi langkahnya terhenti kala handphonenya bergetar, dirogohnya ke dalam saku celana dan melihat siapa yang menelpon.

Ghava berdecih melihat nama Dino di sana, Ghava segera mengangkat telponnya. "Halo, kenapa?" kata Ghava tak sabaran.

"Wehh ... santai dong. Gue lagi di rumah Zack, kemari gak?"

Terima kasih untuk Dino, jadi dia punya alasan yang jelas kalau bertemu Zuri nanti.

"Gue kesitu."

Tut!

"Ghava ... anjir dimatiin," dengus Dino lalu kembali menyaku handphonenya.

"Gimana?" ujar Zack.

"Otw...."

"Gue di sini."

Kedua laki-laki itu sontak menoleh pada Ghava. Dino menatap Ghava tak percaya. "Baru lima detik lo putusin sambungan, lo udah nongol. Teleportasi lo? Wow."

"Gue udah di depan pas lo nelpon."

"Hah, ngapain lo di depan rumah gue?"

Ghava duduk di samping Zack lalu menghela nafas berat. "Sumpah Zack, gue kangen banget sama Zuri, dan gue ke sini mau ketemu sama dia," kata Ghava menggebu.

"Stres ni orang. Lo denger apa yang gue bilang? Jaga jarak, bukan lo jauhin selama seminggu! Tapi bagus juga sih, Zuri jauh dari hama kayak lo." Zack mangut-mangut tersenyum pada Ghava.

"Ya itu juga gue lakuin demi Zuri! Aarrgh! Gue mau ketemu sama Zuri!" racau Ghava sambil mencak-mencak.

"Punya apa kamu mau ketemu anak saya?"

Tubuh Ghava menegang, Zack dan Dino spontan menoleh ke belakang menatap seorang pemilik suara berat itu, diikuti Zuri dan Arwen di belakangnya.

"Udah kangen-kangenannya?" cetus Zaky yang memegang sekaleng soda.

Pria itu mendengus mendengar perkataan anak keduanya itu, langkah kakinya dibelokan ke arah dapur, karena memang sekarang sudah waktunya makan malam.

*****

Makan malam keluarga Cruise terasa sangat kaku karena kepala keluarga mereka telah pulang setelah hampir dua tahun di Amerika. Bukan cuman keluarga Cruise saja, tapi yang bukan Cruise juga makan dengan terintimidasi. Siapa lagi kalau bukan Ghava dan Dino. Mereka makan berasa di intai makhluk halus.

Hemlock Water DropwortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang